2. Perusahaan ingin menekan pengeluaran dan salah satu upayanya adalah
memperpanjang standar waktu alat yang memang rutin untuk digantikan. Pembelian barang secara langsung dapat dilakukan dengan meminta
sebesar yang dibutuhkan atau hanya permohonan uang muka. Pemohon yang telah membeli barang diharuskan mengisi form Permohonan Dana dengan melampirkan
kuitansi pembelian barang untuk ditandatangani manajer. Form ini diberikan kepada Finance and Accounting Div. FA dan diketahui oleh direksi.
Pemenuhan kebutuhan bahan dan alat secara umum masih kurang baik karena proses yang dilalui memakan waktu cukup lama dan untuk menerima
bahan dan alat yang diminta juga memakan waktu cukup lama. Hal ini menghambat pekerjaan pemeliharaan karena alat yang sudah tidak maksimal
untuk digunakan, juga karena penyediaan seringkali tidak tepat waktu. Permintaan penggantian alat pada pihak GA sebaiknya dilakukan jauh sebelum
penggantian alat tersebut. Sehingga pemberian alat yang baru lebih tepat pada waktunya.
Permasalahan pengadaan barang dan alat dapat diatasi dengan mengorganisir pengadaan barang dan alat secara efisien. Permintaan barang dan
alat sebaiknya tidak dilakukan ketika alat tersebut sudah tidak dapat digunakan
kembali tetapi jauh sebelum masa pergantian alat tersebut.
5.3 Sistem Pelaksanaan Pemeliharaan
Dalam pelaksanaan pemeliharaan lanskap, sistem yang diterapkan oleh Departemen Estate adalah sistem pemeliharaan khusus. Sistem ini digunakan agar
para pekerja terkonsentrasi pada satu jenis pekerjaan dan mempunyai tanggung jawab pada jenis pekerjaan di areanya masing-masing. Dalam hal pemeliharaan
pihak DBR membagi tiga bagian yaitu bagian lanskap, bagian kebersihan, dan bagian infrastruktur. Bagian lanskap membawahi pekerjaan pemeliharaan fisik
terhadap tanaman seperti penyiraman, pemangkasan, pemupukan, penyiangan dan pedangiran, pengendalian penyakit, dan penyulaman. Bagian kebersihan
membawahi pekerjaan pembersihan area seperti penyapuan, pemangkasan rumput, dan kebersihan conblok. Sewaktu-waktu tenaga kerja dapat berubah jenis
pekerjaan dikarenakan target pekerjaannya telah selesai dikerjakan, peralatan
kerjanya rusak atau bahkan pekerjaan yang memang tidak bisa dilaksanakan. Adapun jenis pekerjaan yang sering mengalami peralihan adalah penyiraman dan
tenaga kerjanya biasanya membantu pekerjaan mencabut gulma pada conblok; dan pemangkasan semak perdu di mana ketika pekerjaan telah mencapai targetnya
maka tenaga kerja tersebut membantu para pekerja lainnya. Bagian infrasturktur membawahi pekerjaan yang berhubungan dengan hard material seperti perbaikan
jalan, pagar, lampu, dan telepon.
5.4 Kegiatan Pemeliharaan Lanskap
Pemeliharaan merupakan kegiatan yang paling menentukan dalam keberlanjutan lanskap. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembangunan
lanskap adalah kurangnya perencanaan pemeliharaan. Seringkali setelah terbangun, tamanlanskap terbengkalai.
Kawasan Perumahan Danau Bogor Raya dirawat secara rutin baik hard material
maupun soft material. Terdapat dua kelompok pembagian kegiatan pemeliharaan yang meliputi jalur hijau, kavling kosong, dan rumah yang masih
dalam masa garansi, yaitu pemeliharaan rutin dan pemeliharaan insidental. Pemeliharaan rutin meliputi penyiraman, pemangkasan rumput, pemangkasan
semak, dan pengendalian gulma. Pemeliharaan insidental meliputi pemangkasan pohon, penyulaman, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit.
5.4.1 Pemeliharaan Fisik
Pada pemeliharaan fisik berhubungan dengan kualitas elemen lanskap dan berpedoman pada tujuan dan desain yang telah dibuat sebelumnya untuk
mengimbangi pemeliharaan secara ideal sehingga rapi, bersih, indah, asri, nyaman, serta aman. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan fisik meliputi
pemeliharan soft material dan hard material. Pemeliharaan soft material terdiri atas penyiraman, pemangkasan,
penyiangan gulma weeding dan pendangiran, pemupukan, pengedalian hama penyakit, dan penyulaman. Hard material meliputi pembersihan perkerasan,
perbaikan jalan dan pengecatan, dan penerangan jalan umum PJU dan saluran telepon.
5.4.1.1 Pemeliharaan Elemen Lunak Soft Material 5.4.1.1.1 Penyiraman
Air merupakan kebutuhan utama tanaman. Penyiraman dilakukan secara kontinyu dengan memperhatikan kondisi cuaca yang ada. Penyiraman dilakukan
secara bersamaan terhadap tanaman groundcover, semakperdu beserta pohon. Adapun peralatan yang digunakan dalam penyiraman adalah mobil tangki. Alat
penyiraman dengan mobil tangki yang disediakan pihak pengelola sebanyak 2 unit yaitu mobil tangki dengan kapasitas 4000 liter dan 5000 liter. Jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan dalam penyiraman terdiri dari 1 orang supir dan 2 tenaga kerja penyiraman Gambar 31.
Area yang diutamakan untuk dilakukan penyiraman adalah jalur boulevard dan pada tanaman yang baru ditanam. Pada musim kemarau, penyiraman denagn
mobil tangki dilakukan setiap hari, sedangkan ketika datangnya hujan penyiraman tidak dilakukan esoknya. Taman lingkungan pada area permukiman jarang
dilakukan penyiraman, dikarenakan tidak cukup waktu dan juga karena taman lingkungan sudah didominasi dengan pohon-pohon besar yang cukup kuat bila
tidak disiram.
Gambar 31. Penyiraman dengan Mobil Tangki
Dalam pelaksanaannya, penyiraman dimulai dengan pengisian tangki menggunakan selang 7 cm. Air yang digunakan berasal dari saluran yang
kualitasnya masih layak untuk penyiraman. Pengisian air untuk tangki berukuran 5000 liter menghabiskan waktu 2 jam dimulai pada pukul 07.00. Air sebanyak
5000 liter dapat habis dalam jangka waktu penyiraman dua jam tanpa henti. Setelah air habis, tangki diisi kembali. Penyiraman dapat berlangsung pada pagi,
siang hingga malam hari. Pada teknis di lapangan, mahasiswa mengamati bahwa terkadang volume
semprot untuk penyiraman terlalu besar. Hal ini berakibat tanah tererosi dan rumput sering rusak terutama pada rumput yang baru ditanam dan taman yang
terjal. Penyiraman untuk semakperdu, grouncover, dan rumput dengan jarak yang cukup dekat dari mobil tangki dilakukan oleh tenaga kerja dari atas mobil tangki.
Untuk penyiraman yang cukup jauh dari mobil tangki, tenaga kerja turun dari mobil tangki tersebut. Penyiraman juga diperlukan pada tanaman semakperdu
yang baru dipupuk dan tanaman yang baru ditanam. Karena kegiatan pemeliharaan taman rumah tidak menjadi tugas Estate, penyiraman pada masing-
masing rumah dilakukan oleh pemilik rumah. Biasanya pemilik rumah menyirami tanamannya menggunakan air yang sudah disediakan dan dialiri ke
masing-masing rumah. 5.4.1.1.2 Pemangkasan
Pemangkasan merupakan jenis kegiatan pemeliharaan fisik yang bersifat rutin dengan frekuensi tertentu. Pemangkasan yang dilakukan di Perumahan
Danau Bogor Raya meliputi pemangkasan rumput, grouncover, semakperdu, dan pemangkasan pohon. Tujuan dari kegiatan pemangkasan yaitu untuk menjaga
kesehatan tanaman, mempertahankan penampilan tanaman, dan untuk keamanan pengguna. Secara umum pemangkasan dilakukan untuk mengurangi ukuran
tanaman, membentuk tanaman, meremajakan tanaman, membuang bagian tanaman utilitas dan para pengguna, memenuhi persyaratan teknis lapangan untuk
hamparan rumput. Pemangkasan rumput setiap harinya terbagi dalam beberapa area, yaitu
area kavling, berm, median, taman, dan lahan miring. Pemangkasan pada area kavling dan halaman rumah warga yang belum dihuni bertujuan untuk
memangkas rumput-rumput liar. Pemangkasan lebih mudah karena lahan masih
lapang sehingga area hasil pemangkasan lebih luas. Kemudian pada berm median, dan taman kegiatan pemangkasan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan
area kavling karena pada area-area ini harus lebih berhati-hati agar tidak mengganggu tanaman yang lain.
Pemangkasan rumput dengan alat mesin gendong dilakukan pada taman lingkungan, kavling, ruang terbuka hijau serta berm jalan. Masing-masing mesin
diberikan jatah bahan bakar 3lhari. Alat bantu yang digunakan dalam pemangkasan rumput ini adalah asahan, kaca mata, dan masker sebagai
pengaman. Selain alat mesin gendong alat pangkas lain yang digunakan adalah babadan. Babadan digunakan untuk area yang relative rumit dan cukup terjal.
Babadan ini menjangkau tempat-tempat yang sangat sulit dijangkau alat mesin gendong.
Pemangkasan rumput dengan menggunakan mesin gendong lebih terkonsentrasi pada berm dan median Gambar 32.. Oleh karena itu,
pemangkasan rumput diiringi pula dengan petugas penyapuan, agar rumput yang baru saja dipotong dapat segera dibersihkan. Untuk pemangkasan rumput kavling,
sampah rumput yang ada dibiarkan saja dan kemudian menjadi pupuk organik dengan sendirinya.
Gambar 32. Pemangkasan Rumput dengan Alat Mesin Gendong
Pekerjaan pemangkasan pada semak, perdu dan groundcover dilakukan pada umumnya untuk menjaga kerapihan tapak. Alat-alat yang digunakan berupa
parang dan gunting pangkas. Pemangkasan pada pohon merupakan kegiatan non- rutin. Pemangkasan pohon dilakukan dengan beberapa teknik anatara lain
menggunakan arit, golok, gergaji, atau galah. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya pemangkasan pohon adalah
sebagai berikut: 1.
terdapat pohon yang roboh akibat angin; 2.
tajuk pohon yang menjuntai ke bawah dan menghalangi jalan; 3.
tajuk pohonm yang terlalu lebar sehingga ranting pohon dapat patah dan jatuh;
4. terserangnya pohon oleh hama penyakit.
5.4.1.1.3 Penyiangan Gulma Weeding dan Pendangiran Penyiangan gulma dilakukan untuk menghilangkan tanaman liar yang
berada disekitar tanaman pokok sedangkan pendangiran merupakan usaha penggemburan tanah di sekitar tanaman atau pohon. Kedua kegiatan ini dilakukan
secara bersamaan agar lebih efektif. Penyiangan gulma dan pendangiran pada pohon di areal jalur jalan utama bersifat semi-intensif, sehingga penyiangan
gulma diprioritaskan pada median jalan. Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan mencabutnya dengan
tangan satu per satu merupakan cara penyiangan yang praktis, efisien, dan tidak mengeluarkan biaya yang banyak Gambar 33. Gulma yang sering ditemukan
antara lain pegagan, rumput teki, putrid malu, dan jenis lainnya. Untuk pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida tidak dilakukan pada area
pertamanan karena kurangnya alat yang digunakan. Penyiangan gulma dan pendangiran pada pohon di areal jalur utama betrsifat semi intesif, sehingga
penyiangan gulma di prioritaskan pada median jalan. Untuk penyiangan dan pedangiran ini dilakukan dengan membuat piringan atau bokoran seluas dengan
lebar tajuk tanaman, namun untuk pohon biasanya luas dari piringan atau bokoran yang dibuat telah ditetapkan dengan diameter 100 cm.
Untuk menghindari pertumbuhan gulma, perlu dilakukan tindakan pencegahan dengan cara tidak terlalu banyak menggunakan pupuk kandang atau
menggunakan pupuk kandang yang telah disterilkan. Hal itu disebabkan pupuk
kandang yang dijual di pasaran acapkali belum disterilkan dan banyak mengandung benih rerumputan yang masih dapat tumbuh. Pada perumahan Danau
Bogor Raya, penggunaan pupuk kandang kerap kali digunakan pada saat penanaman.
Gambar 33. Penyiangan secara Manual 5.4.1.1.4 Pemupukan
Jenis tanah yang terdapat pada Perumahan Danau Bogor Raya adalah jenis tanah Latosol yang memiliki nutrisi, bahan organik, dan kesuburan kimia
yang rendah. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan pemupukan dan pemberian bahan kapur, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman-
tanaman yang beraa di atasnya berlangsung baik. Pemupukan yang digunakan di Perumahan Danau Bogor Raya terdiri dari
dua jenis yaitu pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik yang digunakan adalah kandang, dan pupuk anorganik yang digunakan adalah pupuk urea dan
pupuk NPK. Pemupukan biasanya dilakukan pada saat musim hujan, hal ini dikarenakan kurangnya media untuk dilakukannya penyiraman. Kegiatan
pemupukan saat ini bersifat insidentil dikarenakan keterbatasan tenaga kerja dan anggaran biaya sehingga tenaga kerja yang digunakan sesuai dengan jumlah
tanaman yang akan dipupuk Gambar 34.
Gambar 34. Pemupukan pada Pohon
Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang merek ‘Kayana’ Kelas 2. Pupuk ini lebih diperuntukan bagi tanaman yang baru saja ditanam, pohon,
semakperdu, dan groundcover. Pemupukan dengan menggunakan pupuk anorganik NPK mengandung 15 Nitrogen, 15 fosfor, 15 Kalium.
Pemupukan dengan NPK lebih difokuskan kepada tanaman semakperdu dan pemberiaanya dengan cara ditebar di sekitar tanaman.
5.4.1.1.5 Pengendalian Hama Penyakit Pengendalian hama penyakit dilakukan untuk mencegah atau mengatasi
tanaman yan terserang penyakit. Pengendalian ini biasanya menggunakan insektisida dan fungisida, dengan dosis yang digunakan disesuaikan dengan dosis
aturan pakai pada masing-masing bahan. Sebelum dilakukan penyemprotan Gambar 35 biasanya diadakan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui
jenis hama dan penyakit yang menyrang tanaman. Pemeliharaan ini bersifat korektif.
Hal yang sangat penting dimiliki oleh tenaga kerja pengendalian hama dan penyakit ini adalah kemampuan untuk mengenali gejala serangan hama maupun
penyakit sejak dini dan cara untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan pengendalian hama penyakit merupakan kegiatan yang bersifat insidental jika
terjadi serangan. Jenis penyakit atau hama yang menyerang tanaman tidak banyak ditemukan di lapangan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi tanaman yang sehat dan
jarang ditemukannya hama.
Gambar 35. Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida
Pengendalian HPT ini lebih diprioritaskan pada jalur jalan utama, khususnya pada pohon palem cocos Arescastrum romanzoffianum. Palem cocos
merupakan pohon dengan tingkat serangan hama yang paling tinggi di kawasan Bogor Raya. Hama yang menyerang tanaman palem ini adalah hama rayap yang
menyerang bagian batang pohon. Pada awal penyerangan, tidak terlihat tanda- tandanya dari luar karena penyerangan hama rayap ini dimulai dari bagian dalam
batang pohon. Selain rayap yang menyerang palem cocos, juga terdapat hama ulat yang menyebabkan daun rusak sehingga menyebabkan pucuk berwarna merah
dan tidak tumbuh lagi. Untuk penyerangan hama rayap, terjadi juga pada pohon- pohon lain seperti dadap merah Erythrina cristagali dan palem ekor tupai
Wodyetia bifurcata. Namun pada pohon-pohon tersebut hama rayap ini menyerang bagian luar batang sehingga dapat lebih mudah dan cepat diatasi.
Jenis kerusakan yang disebabkan hama ulat adalah cacar daun pada lili paris Chrorophytum comosum, daun coklat pada pohon bungur Lagerstromia
loudini , dan pucuknya dimakan ulat dari ataske bawah pada pohon beringin
Ficus benjamina. Gejala yang disebabkan oleh kutu putih ditandai dengan daunnya terdapt noda-noda putih berbulu dan terdapat pada tanaman kamboja
Plumeria rubra, Batavia Euphorbia pandurifolia, passiflora Passiflora coccinea
, pohon sawo duren Crysophyllum cainito L, alamanda Allamanda cathartica,
pohon cemara Cassuarina junghuniana, dan pohon waru Hibiscus mutabilis.
Penyemprotan dilakukan searah dengan arah angin, menggunakan spryer gendong. Bahan yang digunakan untuk insektisida adalah curacron 500 EC 0,5
ccl dan agristick sebagai bahan perekat. 5.4.1.1.6 Penyulaman
Penyulaman yaitu pergantian tanaman akibat kerusakan atau mati. Kegiatan penyulaman merupakan kegiatan yang bersifat insidentil. Kegiatan ini
dilakukan bila terdapat kerusakan dari tanaman akibat terlindas mobil ataupun mati. Tanaman yang diambil untuk kegiatan penyulaman ini berasal dari nursery
ataupun jika tidak terdapat dari nursery, tanaman tersebut diambil dari tanaman yang ditanam di sekitar area pemeliharaan. Penyulaman lebih banyak dilakukan
pada tanaman groundcover dan semak Gambar 36.
Gambar 36. Penyulaman pada Area Taman
Secara teknis, tanaman yang mati sebelumnya dibongkar kemudian dipindahkan atau dibuang. Selanjutnya, lubang tanam ditanami yang baru. Pada
pohon diberikan stagger dari bambu untuk memperkuat tegaknya tanaman. Penyulaman juga ditentukan oleh lokasi tanaman yang mati. Penyulaman lebih
mementingkan area pemeliharan intensif yang merupakan area pemeliharaan intensif yng merupakan area yang sering dilewati pengguna.
Pergantian tanaman dilakukan atas permintaan Dewan Direksi yang menginginkan suasana yang lebih cerah dan beraneka warna. Tugas ini
dibebankan kepada supervisor lanskap untuk melaksanakan permintaan Dewamn Direksi dengan segera.
5.4.1.2 Pemeliharaan Elemen Keras Hard Material 5.4.1.2.1 Pembersihan Area Permukiman
Pembersihan area dilakukan dengan penyapuan. Penyapuan jalan adalah kegiatan membersihkan jalan dari sampah-sampah organik seperti daun-daun,
rumput yang baru dipangkas, dan sampah-sampah anorganik seperti plastik makanan kecil. Penyapuan jalan dilakukan setiap hari dengan menggunakan sapu
lidi dan karung untuk mengumpulkannya Gambar 37.
Gambar 37. Penyapuan Sampah Pangkas Rumput
Sampah hasil penyapuan tersebut biasanya dikumpulkan pada setiap jarak tertentu yang kemudian akan diambil oleh mobil pengangkut sampah. Kegiatan
penyapuan yang dekat dengan kavling kosong, biasanya sampah dikumpulkan dan dibuang ke dalam lubang yang tlah dibuat di area kavling kosong tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar mobil pengangkut sampah dapat menjangkau seluruh sampah yang tidak terangkut, pihak pengelola tidak mengizinkan para tenaga kerja
penyapuan untuk membakar sampah-sampah organic tersebut karena dapat menimbulkan polusi udara.
5.4.1.2.2 Pembersihan Gulma pada Perkerasan Conblock Pembersihan gulma pada conblock adalah membersihkan tanaman yang
tidak diinginkan disela-sela conblock Gambar 38. Kegiatan ini biasanya difokuskan pada area lingkungan permukiman, dimana gulma lebih banyak
tumbuh dibandingkan di are jalur utama jalan yang sering dilewati kendaraan. Gulma yang tumbuh berupa rumput teki Cyperus sp., Meniran Phyllnathus
urinaria, dan Putri malu Mimosa sp. Alat yang digunakan adalah secara
mekanik yaitu dengan menggunakan kape dan secara kimiawi menggunakan herbisida berupa Round-up dan Gromoxon. Dosis yang digunakan sesuai dengan
dosis pada masing-masing bahan. Namun pihak pengelola biasanya mencampurka kedua bahan tersebut agar gulma dapat lebih cepat mati. Penggunaan obat ini
digunakan pada gulma yang masih kecil dan baru tmbuh agar tidak perlu dicabut dengan kape lagi, dan lebih efektif digunakan pada musim kemarau. Penggunaan
mesin penyemprotan ini bersifat insidentil.
Gambar 38. Gulma pada Conblock 5.4.1.2.3 Perbaikan Jalan dan Pengecatan
Perbaikan jalan merupakan pekerjaan infrastruktur yang dilakukan secara insidental. Perbaikan jalan dilakukan pada dua jenis perkerasan, yaitu conblok dan
aspal. Untuk pekerjaan conblok para pekerja memperbaiki perkerasan tersebut dengan menggunakan conblok baru dan bahan penunjang lainnya seperti pasir,
semen, dan air. Namun, pada perbaikan jalan aspal yang berlubang, dikarenakan
mahalnya harga aspal, bahan yang digunakan berupa campuran semen, pasir, dan air.
Dari hasil pengamatan untuk perbaikan conblock langsung dilakukan jika mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi biasanya dikarenakan conblock
yang memang patah karena kerapatannya sudah mulai bergeser. Cara perbaikan yang digunakan adalah membuka bagian conblock yang rusak tersebut dan
menggantinya dengan yang baru dengan tambahan pasir untuk memperkuat Gambar 39.
Untuk perbaikan jalan yang permukaannya menggunakan bahan aspal biasanya dilakukan dengan jangka waktu tertentu yaitu sekitar setahun sekali.
Bahan yang digunakan seharusnya aspal agar tahan lama, namun karena keterbatasan anggaran biaya maka bahan yang digunakan hanya berupa campuran
antara semen dan pasir. Pengecatan dilakukan pada portal, polisi tidur, pos keamanan yang
warnanya sudah mengalami pemudaran. Kegiatan ini bersifat insidentil dan sangat jarang dilakukan. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan dimana warna dari
bangunan-bangunan pos satpam, portal, dan polisi tidur sudah mulai memudar.
Gambar 39. Perbaikan Conblock yang Rusak
5.4.1.2.4 Penerangan Jalan Umum PJU dan Saluran Telepon Kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kerja infrastruktur yang mengeti
tentang listrik dan dilakukan ketika adanya keluhan dari warga setempat. Lampu jalan merupakan aset yang paling sering mengalami kerusakan. Kerusakan ini
biasa terjadi pada bohlam yang sudah mati atau pada aliran listriknya.
Untuk memperbaiki saluran telepon tenaga kerja infrastruktur harus mengetahui secara detail letak dari sambungan-sambungan kabel telepon yang
berada di bawah permukaan tanah. Jika terjadi kerusakan tersebut tidak ditangani oleh pekerja Bogor Raya, maka pengelola harus mendatang petugas dari Telkom.
Disinilah kerja sama harus dibina antara pihak pengelola dengan pihak Telkom agar pelayanan yang diberikan kepada para penghuni dapat memuaskan.
5.4.2 Pemeliharaan Ideal
Pemeliharaan ideal adalah upaya untuk mempertahankan komponen- komponen desain agar tetap sesuai dengan desain semula. Oleh sebab itu,
kegiatan perencanaan dan pemeliharaan lanskap selalu diupayakan agar senantiasa mengacu pada tujuan awal. Selain itu, diperlukan adanya suatu evaluasi yang
dilakukan secara berkala dan rutin untuk menjaga agar lanskap yang ada pada saat ini tidak menyimpang baik fungsi dan penggunaannya dari tujuan desain semula.
Namun, tidak terutup kemungkinan jika diperlukan redesign. Desain baru dibuat untuk menciptakan ruang menjadi lebih berkarakter.
Kegiatan desain baru permukiman dikerjakan oleh staf projek dan design. Namun, untuk desain taman lingkungan dilakukan oleh Supervisor Estate. Perbaikan-
perbaikan desain taman dilakukan secara berkala. Sampai masa kegiatan magang selesai beberapa desain taman lingkungan baru dikerjakan oleh mahasiswa dengan
bimbingan supervisor. Proses yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1.
Survei lokasi dan inventarisasi Kegiatan ini merupakan tahap awal dalam perencanaan desain baru
suatu tapak. Pada tahap ini staf desain mendatangi lokasi dan melihat kekurangan-kekurangan dalam desain yang ada. Selanjutnya dilakukan
tahap pradesain di lapangan. 2.
Penuangan ide dalam gambar Setelah dilakukan survei dan inventarisasi, ide desain yang telah
didapatkan divisualisasikan ke dalam gambar. Dalam pembuatan gambar- gambar ini memerlukan waktu yang beragam tergantung pada luasan lahan
yang akan di desain, banyaknya pekerjaan lain yang dikerjakan staf, dan
tingkat pentingnya desain. Setelah gambar-gambar selesai, dibuat rencana anggaran biaya bagi pelaksanaan desain tersebut.
3. Pengajuan desain dan anggaran biaya
Gambar-gambar dan rencana tersebut akan diajukan kepada Direktur Operasional. Persetujuan pada desain tersebut diiringi dengan
uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan. 4.
Pelaksanaan Dalam pelaksanaannya, Supervisor secara langsung mengarahkan
tenaga kerja di lapangan. Seringkali supervisor lanskap dan staf maintenance menunjuk langsung teknis pekerjaan dan menjelaskan setiap
detail pekerjaan dari desain tersebut. 5.
Evaluasi Selama proses pelaksanaan, dilakukan monitoring untuk menjamin
keberlangsungan pekerjaan sesuai dengan standar. Setelah desain baru didirikan, hasil pekerjaan dilaporkan kepada General Manager.
Kegiatan pemeliharaan ideal berupa redesign yang diikuti selama magang antara lain:
a Desain taman gerbang dan depan ruko Padjajaran Regency untuk
Launching Parahyangan Tujuan dari pembuatan desain ini adalah untuk meningkatkan nilai
estetika dalam ruang penerimaan permukiman Padjajaran Regency dan untuk acara launching permukiman Parahyangan yaitu dengan penanaman
pohon baru dan melakukan peremajaan tanaman.
b Renovasi taman gerbang Bougenville Golf Estate Bogor Raya
Taman ini merupakan welcome area pada area cluster bougenville Gambar 40. Tujuan dilakukannnya renovasi taman ini dikarena taman
telah lama tidak terurus sehingga banyak tanaman yang mati dan tumbuh terlalu rimbun. Hampir pada seluruh tanaman groundcover, semak, dan
pohon telah tumbuh terlalu rimbun sehingga membahayakan terutama
Gambar 40. Gambar Desain Renovasi
Taman Gerbang Bougenville GEBR
84
gerbang ini merupakan jalur keluar masuknya penghuni. Selain itu terdapat keluhan dari satpam bahwa tanaman-tanaman yang terdapat di depan
bangunan pos satpam telah menutupi pandangan ke arah luar sehingga menyulitkan satpam. Hasil dari sebagian taman yang telah mengalami
redesign terlampir pada Gambar 41.
Gambar 41. Sebelum Renovasi Kiri dan Hasil Renovasi Kanan
c Desain taman kantor pemasaran di Kemang Regency Gambar 42
Tujuan dari desain ini untuk menambah estetika pada kantor pemasaran karena kantor ini merupakan tempat para pengunjung yang
datang untuk pembelian rumah. Selain itu juga agar para pengunjung dan staff yang datang kantor pemasaran ini merasa nyaman.
d Perancangan taman Rim Danau Kemang Indah Regency Gambar 43
Danau ini terdapat di tengah-tengah pemukiman Kemang Indah Regency dan berbentuk segitiga sama kaki. Danau ini merupakan danau
buatan yang dibentuk sebagai taman yang berfungsi sebagai penyejuk pemukiman. Selain itu, taman ini terdapat arena olah raga berupa
jongging track.
e Perancangan taman gerbang pos satpam Kemang Indah Regency
Taman ini merupakan welcome area pada area pemukiman Kemang Indah Regency Gambar 44. Tujuan dari desain taman ini
adalah untuk memberikan unsur estetika pada pemukiman dikarenakan gerbang ini merupakan jalur keluar masuk penghuni. Anggaran
penanaman desain gerbang ini sebesar Rp.22.210.000,00 Lampiran 6.
Gambar 42.
Desain Taman
Kantor Pemasaran
Kemang Regency
86
Gambar 43. Deain Taman
RIM Danau Kemang Indah
Regency
Gambar 44. Desain
Taman Gerbang
Kemang Indah Regency
88
Beberapa kendala yang terjadi pada pemeliharaan fisik maupun ideal karena tidak adanya keseimbangan antara antara jumlah tenaga kerja dan banyaknya pekerjaan
yang harus dilakukan. Sebaiknya dilakukan penambahan tenaga kerja lapang dalam pemeliharaan agar pemeliharaan sesuai dengan jadwal yang dibuat.
5.5 Pengelolaan Limbah Cair dan Padat
Terdapat dua jenis limbah di kawasan Perumahan Danau Bogor Raya. yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair yaitu berupa limbah dapur, air
bekas cuci, mandi dan siram serta air limpasan air hujan disalurkan melalui pipa- pipa ke penyaring, lalu dialirkan ke bak penyaring Great chamber dan kemudian
ke bak pengendap. Dari hasil pengendapan tersebut terdapat limbah yang berupa padatan. Kemudian limbah padatan tersebut masuk ke dalam bak penampung dan
dalam bak tersebut limbah ini dibiarkan terdekomposisi secara alami sehingga memerlukan waktu yang lama. Sedangkan limbah yang berbentuk cairan masuk
ke dalam tangki aerasi yang kemudian masuk ke dalam kolam stabilitas dan pada akhirnya dibuang ke sungai.
Pengelolaan limbah padat, berupa sampah rumah tangga dan sampah kebunorganik menggunakan sistem berantai. Sampah dikumpulkan dari tiap
rumah, kavling, taman, dan jalan dengan menggunakan mobil pengangkut sampah Colt bak terbuka sebanyak 2 unit. Satu unit digunakan setiap hari untuk
mengangkut sampah organik, satu unit lainnya untuk mengakut sampah rumah tangga seminggu 3 kali. Setiap satu unit mobil terdiri dari satu orang supir dan
dua orang kenek untuk pengangkutan sampah. Pengambilan sampah rumah tangga sama prosedurnya dengan sampah organik.
Setiap rumah sudah memiliki tempat sampah portable sehingga memudahkan pengangkutan. Sampah-sampah yang diangkut dibuang ke TPS di luar kawasan
perumahan Dekat jalan masuk Perumahan Danau Bogor Raya. Timbunan sampah nantinya diambil oleh petugas Pemda Bogor. Untuk sampah organik hasil
dari pemangkasan rumput pada kavling-kavling biasanya dibiarkan tersebar yang berguna sebagai pupuk atau penutup tanah dan sampah organik dari hasil
pemangkasan pohon dan semak dibawa oleh truk yang dikhusukan untuk sampah
hasil pangkasan Gambar 45. Pengangkutan sampah sejauh ini dapat diatasi dengan baik . Hal ini terlihat dari hasil pengamatan dan tidak terdapatnya keluhan
dari warga mengenai pembuangan sampah ini.
Gambar 45. Pengangkutan Sampah Rumput
5.6 Pengelolaan Keamanan