Ruang Penerimaan Ruang PenghantarPengarah Ruang Utama

Gambar 10. Level Jalan terhadap Perumahan

4.5.1 Ruang Penerimaan

Ruang penerimaan adalah area yang dapat dimasuki penghuni dan pengunjung yang mempunyai izin. Area ini berfungsi sebagai ruang penyambutan para pengguna yang akan memasuki kawasan. Area ini ditandai dengan adanya signage yang terbuat dari betukan semen dan batu alam yang bertuliskan “Danau Bogor Raya” Gambar 11. Gambar 11. Ruang Penerimaan

4.5.2 Ruang PenghantarPengarah

Ruang penghantarpengarah adalah area yang menghantar pengunjung, pengelola, dan penghuni menuju kawasan perumahan ini. Ruang penghantar yang terasa di perumahan ini berupa jalan jembatan path dengan lanskap yang ditanami oleh vegetasi Gambar 12. Area transisi juga area yang memberi jeda sehingga terjadi kesan berbeda terhadap ruang. Ruang tersebut berupa area yang penggunaan ruangnya tidak sebanyak ruang utama. Karakter lainnya tidak ditemui pula fasilitas umum maupun bangunan fungsional karena aktivitas pada ruang ini relatif kecil atau tidak ada sama sekali. Gambar 12. Kondisi Ruang Penghantar

4.5.3 Ruang Utama

Ruang utama adalah tujuan akhir dan pusat aktivitas pada kawasan. Ruang utama pada Perumahan Danau Bogor Raya terbagi dalam 3 area, yaitu 1 area perumahan, 2 area komersil, dan 3 area fasilitas umum. Karakter ruang utama yang ditemui yaitu intesitas penggunaanya yang tinggi dan terdapat fasilitas yang lengkap bagi aktivitas pengguna. 4.5.3.1 Area Perumahan Permukiman yang dikelola oleh PT BRD yaitu Golf Estate Bogor Raya, The Orchid Mansion, Padjajaran Regency, Parahyangan, Griya Bogor Raya, Griya Soka Bogor Raya, Kemang Regency, dan Kemang Indah Regency. Kawasan Parahyangan dan Kemang Indah Regency merupakan pemukiman baru sehingga masih dalam tahap pembangunan. 1. Lanskap Permukiman Golf Estate Bogor Raya Permukiman Golf Estate Bogor Raya memiliki konsep a Home With the View dilengkapi dengan lapangan golf sebagai view yang dapat memberikan nilai tambah. Untuk mendukung konsep ini dipilih pola cluster, kavling-kavling pemukiman terpusat pada satu titik dan dikelilingi oleh arena lapangan golf serta dihubungkan dengan jalan berpola cul-de-sac yang dilengkapi dengan jogging track. Dalam pengembangannya permukiman ini dilakukan oleh PT Bogor Raya Development. Pemukiman ini terbagi ke dalam beberapa blok yang memiliki luasan kavling dan tutupan yang berbeda. Pembagian tata ruang untuk tapak di Golf Estate Bogor Raya GEBR dan lapangan golf Klub Golf Bogor Raya KGBR terbagi dalam tiga zona, yaitu zona hunian, zona fasilitas, dan zona permainan. Zona hunian muliputi seluruh kavling, bangunan, dan sarana lain yng terdapat di zona GEBR. Zona permainan mencakup seluruh area yang digunakan dalam permainan golf . Zona Fasilitas di pemukiman ini adalah club house yang harus disediakan oleh pengelola golf dalam menunjang permainan golf. Keterkaitan antara ketiga zona tersebut bersifat langsung maupun tidak langsung. Hubungan langsung dapat dilihat pada zona permainan dengan zona fasilitas, sedangkan hubungan tidak langsung adalah antara zona permainan dan zona fasilitas dengan zona hunian. Zona fasilitas ditujukan bagi mereka yang ingin bermain golf namun bukan berarti seluruh penghuni GEBR dapat memasuki kedua zona tersebut. Zona hunian yang letaknya tersebar di antara zona permainan memberikan pemandangan berupa lapangan golf dari dalam rumah penghuni, penghuni masih dapat menikmati indahnya lapangan golf tanpa harus bermain golf di lapangan. Sketsa dan kondisi lingkungan permukiman GEBR dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Lanskap Permukiman Golf Estate Bogor Raya 2. Lanskap The Orchid Mansion Di permukiman The Orchid Mansion TOM ini memiliki konsep Town House a class above tipe Koppel. Bangunan tersebut merupakan bangunan bertingkat dua. Seperti konsepnya pemukiman ini ditujukan untuk masyarakat menengah ke atas. Permukiman ini dikembangkan oleh PT Bogor Raya Development. Area pemukiman ini terdapat di dalam kawasan permukiman Golf Estate Bogor Raya, permukiman ini ditandai dengan adanya taman yang mengelilingi signage yang bertuliskan “The Orchid Mansion” yang terbuat dari batu-batu alam yang disusun menyerupai pilar dan terdapat sculpture berwarna ungu yang memberikan kesan elegan berupa bunga anggrek yang dapat dilihat pada Gambar 14. Rumah The Orchid Mansion terdiri dari tipe Vandalimbata 80120, Dendrobium 95164, dan Cymbidium 128215. Gambar 14. Welcome Area The Orchid Mansion Sketsa dan kondisi lingkungan permukiman TOM dapat dilihat pada Gambar 15. Tanaman yang mendominasi adalah matoa yang ditanam pada berm-berm rumah yang berfungsi sebagai peneduh maupun pengarah. Pada pemukiman ini terdapat community centre dan jogging track. Pada community centre ditanami berbagai macam tanaman berwarna cerah seperti warna merah dan kuning yaitu miana Coleus sp., crossandra Crossandra infundibuliformis , dan puring zet Codiaeum variegatum BI.. Sedangkan pada jogging track ditanami talas-talasan Alocasia augustiana Lind. Rod.. Gambar 15. Lanskap Permukiman The Orchid Mansion 39 3. Lanskap Griya Bogor Raya Di permukiman Griya Bogor Raya GBR ini memiliki konsep “Lokasi di Pusat Kota Bogor”, yaitu menghadirkan suatu permukiman yang berada di pusat kota Bogor sehingga memudahkan warga untuk mencapai pusat kota. Jumlah hunian sebanyak 409 rumah pada luasan keseluruhan 96.144 m² sebagian besar kavling telah terbangun dan terjual. Permukiman ini dikembangkan oleh PT. Griya Bogor Raya. Area permukiman ini ditandai dengan adanya taman yang dibangun signage yang terbuat dari batu bertuliskan “Griya Bogor Raya” Gambar 16. Rumah Griya Bogor Raya adalah tipe 60176 dan tipe 4072. Gambar 16. Welcome Area Griya Bogor Raya Desain perumahan bertema modern minimalis dengan macam-macam tipe yang disebutkan di atas. Fasilitas yang terdapat pada permukiman ini berupa kios-kios yang disediakan dekat welcome area. Vegetasi mendominasi di permukiman ini adalah Dadap merah Erythrina cristagali, dan kana Canna indica, Sketsa dan kondisi lingkungan GBR dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17. Lanskap Permukiman Griya Bogor Raya 4. Lanskap Griya Soka Bogor Raya Di permukiman Griya Soka Bogor Raya GSBR ini memiliki konsep ‘Harga murah, Akses mudah, Fasilitas mewah’ yaitu menghadirkan permukiman modern minimalis yang dikelilingi areal hijau asri dan fasilitas berupa club house yang masih dalam tahap perencanaan. Pembangunan Griya Soka Bogor Raya ini terbagi menjadi tiga yaitu Griya Soka Bogor Raya, Griya Soka Bogor Raya 2, dan Griya Soka Bogor Raya 3. Pada wilayah Griya Soka 2 dan Griya Soka 3 masih dalam tahap pembangunan. Permukiman ini dikembangkan oleh PT Griya Bogor Raya. Area penerimaan ini ditandai dengan adanya signage nama permukiman. Penampilan signage pada masing-masing tahap permukiman berbeda-beda dapat dilihat pada Gambar 18, Gambar 19, dan Gambar 20. Rumah Griya Soka Bogor Raya adalah tipe 3372, dan tipe 4090. Rumah Griya Soka Bogor Raya 2 adalah tipe 3372, tipe 4072 dan tipe 3684. Rumah Griya Soka Bogor Raya 3 adalah tipe 3372, dan tipe 4084. Gambar 18. Welcome Area Griya Soka Bogor Raya 1 Gambar 19. Welcome Area Griya Soka Bogor Raya 2 Gambar 20. Pintu Masuk Griya Soka Bogor Raya 3 Desain perumahan bertema modern minimalis dengan macam-macam tipe yang disebutkan di atas. Sketsa dan kondisi lingkungan permukiman ini dapat dilihat pada Gambar 21. Pada pemukiman ini diperuntukan untuk masyarakat menengah ke bawah dimana pemukiman ini mempunyai nilai jual yang lebih murah dibandingkan dengan pemukiman-pemukiman lainnya. Vegetasi yang mendominasi adalah soka Ixora sp., glodokan tiang Polyalthia longifolia, teh-tehan Acalypha macrophylla, dan manggis- manggisan Gabcinia sp.. Namun, kerana adanya kesalahan pada proyek pembangunan permukiman GSBR 2 tidak dibangun berm sehingga tidak ada tempat penanaman pohon karena itu penanaman dibatasi langsung oleh jalan. 5. Lanskap Padjajaran Regency Pembangunan Padjadjaran Regency PR memiliki konsep ”Rumah Di tengah Kota dengan Fasilitas Lengkap”, yaitu menghadirkan suatu permukiman yang berada di pusat kota Bogor yang dikelilingi oleh panorama pegunungan dan persawahan dengan fasilitas yang lengkap. Gaya Arsitektur pada permukiman Padjadjaran Regency ini mempunyai gaya minimalis, dengan unsur lengkung sebagai aksen. Permukiman ini dikembangkan oleh PT Griya Bogor Raya. Pemukiman ini dilengkapi dengan fasilitas Club House yang di dalamnya akan terdapat Cafe, Kolam Renang, Fitness Center, Lapangan Basket, Lapangan Futsal. Disamping itu telah dibangun Ruko serta taman lingkungan yang menambah kelengkapan sarana dari pemukiman ini. Jumlah hunian sebanyak 271 rumah dengan luasan 62.913 m². Gambar 21. Lanskap Permukiman Griya Soka Bogor Raya 44 Pada area gerbang warna yang dominan adalah warna merah yang memberikan kesan hangat bagi pengunjung yang dapat dilihat dari warna cat dinding gerbang penerimaan; warna tanaman seperti kana Canna Indica, miana Coleus sp., dan pucuk merah Syzygium oleina; dan warna cat dinding ruko. Terdapat pula elemen hardscape berupa batu alam dan papan nama yang dibangun secara permanen dan berwarna merah. Bentuk area penerimaan dapat dilihat pada Gambar 22. Rumah Padjajaran Regency adalah Queen tipe 3060 dan Crown tipe 4690. Gambar 22. Welcome Area Padjajaran Regency Desain perumahan yaitu modern dan minimalis. Sketsa dan kondisi lingkungan PR dapat dilihat pada Gambar. 23. Vegetasi yang mendominasi adalah bintaro Carbera ordallam ditanam di berm-berm rumah sedangkan kelapa sawit Elaeis guineensis, palem sadeng Livistona rotundifolia Lamk., dan hanjuang Cordyline terminalis ‘White’ yang ditanam di sekitar boulevard. 6. Lanskap Kemang Regency Permukiman Kemang Regency KR memiliki konsep ‘The Beauty of Green’ karena memiliki area hijau yang lebih luas dibandingkan dengan kawasan yang lain seperti pembuatan taman yang cukup terjal yang dibentuk terrasiring yang dibuat jalan setapak yang dapat digunakan warga untuk menikamati pemandangan dan penamaan tipe-tipe rumah yang menitik beratkan konsep tersebut. Jumlah hunian sebanyak 495 rumah pada luasan. Gambar 23. Lanskap Permukiman Padjajaran Regency 46 keseluruhan 64.581 m² sebagian besar kavling telah terbangun dan terjual. Permukiman ini dikembangkan oleh PT Griya Bogor Raya. Area penerimaan permukiman KR berbeda dengan permukiman lain yaitu berupa papan boulevard Gambar 24. Untuk memasuki area permukiman Kemang Regency KR pengunjung harus melewati kawasan permukiman Griya Bogor Raya GBR terlebih dahulu. Rumah Kemang Regency adalah Tipe 50112 Hijau Eksotik, Tipe 58128 Hijau Harmoni, Tipe 4696 Hijau Panorama, dan Tipe 3684 Hijau Selaras. Gambar 24. Pintu Masuk Kemang Regency Vegetasi mendominasi permukiman ini yaitu pohon bunga kupu- kupu Bauhinia purpurea L. yang ditanam di setiap berm rumah terdapat juga talas Colocasia giganteum dan akalipa Acalypha wilkensiana digunakan sebagai screen pada dinding pembatas dan sebagai tanaman pada taman lingkungan. Sketsa dan kondisi kawasan permukiman KR dapat dilihat pada Gambar 25. 7. Lanskap Kemang Indah Regency Permukiman Kemang Indah Regency KIR merupakan permukiman baru yang masih dalam tahap pengembangan yang memiliki konsep ‘Hunian di Tepi Telaga’ dengan danau buatan sebagai view yang dapat memberikan nilai tambah bagi pemukiman ini. Jumlah hunian sebanyak 180 rumah pada area seluas 23.178 m² yang dikembangkan oleh PT Griya Bogor Raya. Area permukiman ini belum memiliki rancangan untuk gerbang masuk. Untuk Gambar 25. Lanskap Permukiman Kemang Regency 48 memasuki kawasan permukiman Kemang Indah Rengency KIR pengunjung harus melewati kawasan permukiman Kemang Regency KR terlebih dahulu. Rumah Kemang Indah Regency adalah tipe 49112, dan tipe 58136. Bentuk danau buatan dapat dilihat pada Gambar 26. Gambar 26. Area Danau Kemang Indah Regency Desain perumahan seperti permukiman lainnya yaitu bertema modern dan minimalis dengan macam-macam tipe yang disebutkan di atas. Vegetasi yang akan mendominasi di permukiman ini adalah bambu kersik, dan ginje Thevetia periviana. Sketsa dan kondisi lingkungan permukiman ini dapat dilihat pada Gambar 27. 8. Lanskap Parahyangan Parahyangan merupakan permukiman yang paling baru dan masih dalam tahap pembangunan. Jumlah hunian sebanyak 130 rumah dengan luasan 26.054 m². Permukiman ini dikembangkan oleh PT Griya Bogor Raya. Pada area gerbang direncanakan memakai warna dominan ungu yang memberikan kesan elegan bagi warga. Terdapat pula elemen hardscape berupa batu alam yang dibangun secara permanen. Rumah Parahyangan adalah tipe 3990, tipe 46105, dan tipe 58120. Hal unik dari permukiman ini adalah terdapatnya sculpture yang cukup besar berbentuk angklung yang terdapat pada tengah taman limhkungan yang menjadikan trademark permukiman ini berbeda dengan permukiman lainnya. Sketsa permukiman ini dapat dilihat pada Gambar 28. Gambar 27. Lanskap Permukiman Kemang Indah Regency 50 Gambar 28. . Lanskap Permukiman Parahyangan 52 4.5.3.2 Area Komersial Area komersial di perumahan Danau Bogor Raya yang dapat dimasuki penghuni dan anggota di luar penghuni berupa Klub Golf Bogor Raya dan Hotel Novotel Gambar 29, keduanya terdapat pada area permukiman Golf Estate Bogor Raya. a Gerbang KGBR b Hotel Novotel Gambar 29. Gerbang Area Komersial 4.5.3.3 Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Sebagai kawasan permukiman berskala kota, Perumahan Danau Bogor Raya menyediakan fasilitas pelayanan bagi warga setempat dan pengunjung berupa fasilitas umum dan fasilitas sosial fasum-fasos. Fasilitas-fasilitas yang disediakan yaitu shuttle bus, tamanpenghijauan, sarana pendidikan, klinik kesehatan, banguet room, sarana olah raga, kolam renang, hotel, restaurant, sarana keamanan, dan sarana ibadah Gambar 30. aTaman Lingkungan b Bus Danau Bogor Raya Gambar 30. Contoh Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial di Danau Bogor Raya BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Lyle 1985 mengungkapkan bahwa tugas pengelola lanskap harus kreatif, tanggap terhadap semua bentuk masalah lingkungan termasuk perilaku yang tidak wajar dari kebiasaan manusia dan proses alam. Pengelola lanskap harus mengarahkan perubahan dan bentuk perubahannya. Dalam mengelola lanskap permukiman perlu mempertimbangkan tata ruang baik untuk zonasi ruang sesuai fungsi, sirkulasi, aksesibilitas, kesatuan antar ruang, dan hubungan antarruang. Selain itu juga fungsi ekologis meliputi aspek resapan air, area penyangga, kesesuaian habitat, keanekaragaman flora dan fauna, pegendalian iklim mikro. Kemudian pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan, preferensi terhadap tanaman lokal sebagai identitas daerah, pelestarian tanaman langka, pertimbangan estetika dan nilai ekonomi serta didukung oleh pemanfaatan elemen taman untuk memperoleh efisiensi daur ulang dan aspek sosial budaya. Kesehatan dan kebersihan dinilai dari perencanaan drainase, penanganan limbah, daur ulangnya, dan kesehatan tanaman. Keamanan tentu menjadi aspek yang sangat penting untuk menciptakan rasa aman bagi penghuni. Keamanan ini didapat dari adanya pagar, culdesac, tipe-tipe perumahanapartemen, condominium, dan kesesuaian lahan. Terakhir, hal yang sangat penting dalam pengelolaan lanskap permukiman, yaitu kegiatan pemeliharaan baik fisik maupun ideal dalam upaya menjaga bentuk sesuai dengan desain semula. Menurut Arifin dan Arifin 2005, terdapat empat tahapan dalam proses pengelolaan: 1. menetapkan tujuan pengelolaan; 2. merencanakan bentuk pelaksanaan; 3. pelaksanaan; 4. pemantauan pelaksanaan dan perencanaan kembali. Penetapan tujuan merupakan langkah pertama yang paling penting bagi pengelola dalam mengarahkan pemeliharaan berada dalam jalur yang benar. Tujuan dalam membuat sebuah karya lanskap sangat banyak dan beragam, sedangkan taman dan ruang terbuka biasanya memiliki satu tujuan. Biasanya pengelolaan ditujukan untuk kenyamanan dengan menyediakan 1. tempat yang menyenangkan; 2. tabir atau naungan; 3. konservasi alam; 4. keahlian dalam hortikultur; 5. ruang untuk kegiatan olah raga dan rekreasi; 6. kreasi kerja pada waktu luang. Beberapa dari tujuan tersebut akan berubah dari rancangan semula mulai dari pertama taman tersebut terbentuk. Kapanpun program pemeliharaan dibuat harusnya sesuai dengan kegunaan dan fungsi dari lanskap. Pengelolaan lanskap pada kawasan ini merupakan salah satu ruang lingkup pekerjaan divisi estate department. Estate Departement merupakan suatu departemen khusus yang mengatur seluruh aspek kegiatan pemeliharaan. Divisi Estate Departement fungsinya tidak hanya sebatas pengelolaan fisik lingkungan tetapi juga mengelola lingkungan secara psikologis, seperti rasa aman, nyaman, dan ketertiban. Pengelolaan secara psikologis meliputi keamanan lingkungan, kebersihan lingkungan, terpeliharanya jalan di dalam lingkungan, penerangan di dalam lingkungan, dan tersedianya fasilitas di kompleks perumahan, baik fasilitas sosial maupun fasilitas umum. Keberadaan Estate Departement itu penting, karena dapat berdampak pada nilai value perumahan itu sendiri. Nilai value perumahan dapat terjadi karena penilaian konsumen dan masyarakat sehubungan dengan kinerja, konsistensi, dan lingkungan perumahan tersebut yang diciptakan oleh pihak pengembang maupun oleh warga pada perumahan tersebut. Perumahan yang memiliki divisi Estate Depatement tentunya akan lebih baik dibandingkan tidak memiliki divisi Estate Departement. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan bertujuan untuk mencapai dan menjaga kondisi di lapangan agar tetap sesuai dengan desain semula Pelaksanaan pemeliharaan merupakan hasil koordinasi antara Estate Departement dengan pengelola dengan bagian-bagian yang terkait. Pihak pengelola dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan mengupayakan agar kawasan perumahan mempunyai kualitas yang baik dan dapat memberikan manfaat bagi pemakai, pemilik, maupun lingkungan sekitar. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan maka pengelola membuat jadwal pemeliharaan yang terencana. Fokus kegiatan lebih mengarah kepada aspek teknis di lapang namun tetap memperhatikan aspek-aspek penunjang lainnya sehingga yang sudah dirumuskan dalam rencana kegiatan dapat berjalan dengan baik. Pengelolaan dan pemeliharaan lanskap yang dijalankan oleh Danau Bogor Raya Bogor Lakeside telah mempertimbangkan untuk menjaga karakter lanskap. Danau Bogor Raya telah merencanakan kawasan berskala kota dengan zonasi yang teratur, kemudian mendesainnya menjadi kawasan yang unik dengan upaya menyesuaikan bentuk permukaan agar nyaman bagi warga dan seperti aslinya dengan memanfaatkan view pegunungan di sekitar. Permasalahannya adalah bagaimana upaya untuk menjaga agar kualitas yang terbentuk dapat berkelanjutan. Perumahan Danau Bogor Raya telah melakukan upaya pemeliharaan kawasan secara rutin dan menetapkan peraturan dalam bentuk buku panduan penghuni, namun hal tersebut harus diperkuat dengan adanya rencana pengelolaan lanskap terhadap elemen-elemen lanskap secara menyeluruh. Pengelola menetapkan tujuan pengelolaan lanskap agar program pengelolaan memiliki orientasi terhadap kondisi yang ingin dicapai. Tujuan yang dipertimbangkan dalam mengelola lanskap seperti mempertahankan kondisi alami lanskap, menjaga agar lanskap dan semua fasilitasnya tetap sesuai dengan desain dan fungsi semula, dan menjaga bentukan alami lahan. Tujuan pengelolaan lanskap didukung dengan prinsip-prinsip pengelolaan yang tercatum dalam buku panduan penghuni Lampiran 2. Menurut Sternloff dan Warren 1977 prinsip-prinsip yang diterapkan di lapangan adalah sebagai berikut. 1. Tujuan dan standar pengelolaan yang telah dibuat harus dilaksanakan sebaik-baiknya. 2. Pengelolaan lanskap mempertimbangkan anggaran biaya. Tenaga kerja, peralatan dan bahan pengelolaan. 3. Setiap bentuk pengelolaan harus terencana, detail, dan komprehensif. 4. Pengelolaan harus menekankan pada pengelolaan yang bersifat preventif untuk menjaga agar tidak terjadi kerugian dan tidak memerlukan biaya perbaikan. 5. Lanskap harus dikelola dengan pengorganisasian yang baik. 6. Program-program pengelolaan harus didesain untuk melindungi lingkungan alami. Prinsip-prinsip tersebut menjadi acuan terhadap standar pengelolaan lanskap dan semua fasilitas agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Supervisor lanskap dan banyak pihak telah mengetahui standar-standar dalam pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan. Selain itu, masukan berikut diusulkan untuk menetukan standar pengelolaan tersebut . 1. Perencanaan, desain, dan pembangunan lanskap dikontrol agar memanfaatkan good view sekitarnya, sesuai dengan kondisi lingkungan; 2. Lanskap dan semua fasilitasnya terawat dengan baik dan dalam keadaan bersih; 3. Pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana dicegah dan sanksi pada pelanggarnya. Tujuan, prinsip, dan standar yang telah tersusun harus didokumentasikan secara tertulis. Selanjutnya, dokumen resmi pengelolaan lanskap dikomunikasikan pada semua pihak yang terkait agar dipahami, didukung, dan dilaksanakan sebaik- baiknya. 5.1 Perencanaan Program Pemeliharaan 5.1.1 Pembagian Kawasan Pemeliharaan