Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

31 harga jual produk, keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya dan perubahan volume produksi. Parameter perubahan harga jual produk dan biaya dalam analisis finansial diasumsikan tetap setiap tahunnya. Namun dalam keadaan nyata kedua parameter dapat berubah-ubah sejalan dengan pertambahan waktu. Untuk itu, analisis switching value perlu dilakukan untuk melihat sampai berapa persen penurunan harga atau kenaikan biaya yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria invetasi dari layak menjadi tidak layak. Kriteria kelayakan investasi menjadi tidak layak yaitu proporsi manfaat yang turun akibat manfaat sekarang netto atau NPV menjadi nol. Nilai nol akan membuat tingkat pengembalian ekonomi menjadi sama dengan tingkat diskonto dan perbandingan manfaat investasi neto menjadi persis sama dengan satu. Batas- batas maksimal perubahan parameter ini sangat mempengaruhi dalam hal layak atau tidaknya suatu usaha untuk dijalankan. Semakin besar persentase yang diperoleh menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak peka atau sensitive terhadap perubahan parameter yang terjadi. Setelah dilakukan evaluasi terhadap kriteria investasi perlu dilakukan analisa sensitivitas untuk mengetahui sejauh mana tingkat sensitivitas pengaruh dari beberapa variabel terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan berdasarkan skenario-skenario yang logis. Metoda yang biasa digunakan dalam analisis sensitifitas yaitu: a. Analisis Breakeven b. Analisis sensitifitas dengan model sederhana c. Analisis sensitifitas menggunakan model discounted Dalam penerapannya analisa sensitifitas tidak akan dilakukan dengan ketiga metode tersebut tetapi dipilih metode yang paling sesuai.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Buah lengkeng memiliki potensi untuk dikembangkan dan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Tingginya permintaan untuk komoditas buah lengkeng di Indonesia masih bergantung kepada buah lengkeng impor, sehingga masih besarnya peluang untuk mengusahakannya. Dalam pelaksanaan usahatani lengkeng tersebut terutama dari jenis Diamond River yang baru akan dikembangkan di Indonesia maka diperlukan analisis kelayakan usaha, diperlukan 32 pengukuran atas tingkat kelayakan usaha untuk mengetahui layak atau tidaknya usahatani tersebut untuk diusahakan dan dikembangkan. Analisis usahatani lengkeng Diamond River dilakukan dengan analisis terhadap aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek finansial. Perhitungan analisis finansial menggunakan kriteria investasi yaitu NPV, IRR, Net BC Rasio, PBP. Selain kriteria tersebut dilakukan juga analisis sensitivitas untuk mengetahui tingkat kepekaan usahatani lengkeng Diamond River terhadap perubahan manfaat dan biaya yang mempengaruhinya. Adapun alur kerangka pemikiran operasionalnya dapat dilihat pada Gambar 1. 33 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Meningkatnya permintaan konsumen terhadap buah lengkeng Permintaan buah lengkeng yang belum terpenuhi Masih tergantung pada lengkeng impor dari luar negeri PT. Mekar Unggul Sari sebagai tempat percontohan dan penelitian lengkeng dataran rendah Aspek finansial Kriteria kelayakan proyek NPV, IRR, Net BC, PP Usaha lengkeng Diamond River layak untuk dijalankan Kelayakan Pengusahaan Lengkeng Diamond River Aspek sosial Lingkungan Aspek manajemen Aspek teknis Aspek pasar Analisis secara deskriptif Usaha lengkeng Diamond River tidak layak untuk dijalankan Pengembangan Lengkeng Diamond River Analisis Switching Value

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan alasan : PT Mekarsari sebagai lokasi penelitianpercontohan untuk dikembangkan selanjutnya di Kabupaten Bogor, memiliki potensi pasar yang masih terbuka lebar, dan Kabupaten Bogor merupakan daerah potensial sebagai daerah agropolitan. Waktu pengambilan data berlangsung pada bulan September – November 2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui pengamatan dan wawancara dengan manager perusahaan beserta para staf karyawannya. Data sekunder diperoleh melalui berbagai instansi, antara lain : Dinas Pertanian, Direktorat Hortikultura, perpustakaan IPB, penelusuran melalui internet, dan berbagai studi literatur yang berkaitan dengan topik atau bahan penelitian.

4.3 Metode Analisis

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek usaha lengkeng Diamond River yang dilakukan oleh PT. Mekar Unggul Sari, meliputi : aspek pasar, aspek teknis, aspek organisasi dan manajemen, dan aspek sosial. Analisis kuantitatif meliputi analisis kelayakan finansial usaha lengkeng Diamond River, dengan menggunakan perhitungan kriteria investasi, yaitu : Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, Payback Period, dan Analisis Sensitivitas. Data kuantitatif yang dikumpulkan serta dikalkulasi diproses atau diolah dengan menggunakan kalkulator dan komputer. Software atau program yang digunakan adalah program