44 Peresmian Taman Wisata Mekarsari bertepatan dengan hari pangan
sedunia yang ke XVI yaitu pada tanggal 14 Oktober 1995 yang menandai kebangkitan buah-buahan Indonesia. Pengelolaan Taman Wisata Mekarsari
diserahkan pada PT Mekar Unggul Sari yang didirikan pada tanggal 14 April 1995 dan beroperasi penuh pada 1 Januari 1995.
Pada tanggal 14 Oktober 2004 bertepatan dengan ulang tahun Taman Buah Mekarsari yang ke-9, Taman Buah mekarsari berganti nama menjadi Taman
Wisata Mekarsari dan tetap memfokuskan ciri pada pertama kali berdiri yaitu di bidang wisata khususnya wisata agro yang mempunyai tagline Taman Wisata
Mekarsari “Berwisata di Tengah Kebun Buah”. Dalam perencanaan kebun buah Taman Wisata Mekarsari dipilih pola daun lamtoro gung sebagai tema utama,
karena tanaman tersebut merupakan simbol tanaman yang serba guna, sebagai pelestari lingkungan hidup dan pemenuhan kebutuhan jasmani maupun rohaniah.
Taman Wisata Mekarsari telah mempunyai badan hukum yaitu Perseroan terbatas PT. PT ini merupakan suatu badan hukum karena memiliki kekayaan
sendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing Sukotjo, Swastha. 1993. Pemilik saham dari PT. Mekar Unggul Sari adalah yayasan Purna Bhakti
Pertiwi.
5.2. Kondisi Geografis Perusahaan
Taman Wisata Mekarsari yang dikelola PT Mekar Unggul Sari terletak di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, meliputi Desa Mekarsari, Desa Dayeuh,
Desa Mampir dan Desa Cileungsi Kidul. Letak Geografis Taman Wisata Mekarsari adalah 06° - 35° LS dan 52° - 106° BT dengan kemiringan lahan 0 – 8
serta ketinggian tempat ± 70 mdpl. Lokasi Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat pada Lampiran 2.
Menurut Schmidt dan Ferguson tipe iklim di Taman Wisata Mekarsari termasuk tipe iklim A dengan curah hujan 2000 – 4000 mmth, suhu rata – rata
25,0° C dengan kelembaban relatif 80 – 90 . Jenis tanah di TWM adalah jenis tanah latosol yang cocok untuk perkebunan karet dengan warna tanah coklat
sampai kemerahan, tekstur tanah sedang sampai dengan berat, struktur tanah
45 remah sampai dengan gembur, dengan infiltrasi air lambat sampai dengan tinggi,
kandungan bahan organik kurang dari 2 dengan pH tanah 4,5 – 6,0. Taman Wisata Mekarsari memiliki lahan seluas 264 Ha yang merupakan
lahan bekas perkebunan karet. Pembagian lahan di Taman Wisata Mekarsari adalah terdiri atas 5 blok yaitu Blok A – Blok E, Luas areal Taman Wisata
Mekarsari secara keseluruhan adalah 264 ha yang terdiri dari 88 ha kebun buah, 20 ha lanskap, 2 ha green house, 10 ha untuk areal persawahan dan juga sayuran,
5 ha untuk pembibitan, 27,5 ha untuk danau Cipicung, 20 ha untuk bangunan dan sarana jalan serta 99 ha untuk taman rekreasi, kebun buah komersial dan juga
untuk rencana pembangunan hotel. Jenis tanaman yang ditanam yaitu 80 persen tanaman buah, 10 persen tanaman hias dan bunga, 5 persen untuk tanaman sayur
dan palawija serta 5 persen untuk tanaman penghijauan dan juga obat-obatan. Penggunaan lahan secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4. Koleksi
tanaman yang ada di Taman Wisata Mekarsari sekitar 43 famili yang terdiri atas 143 spesies dan 407 varietas tanaman. Jumlah pohon untuk seluruh tanaman
11.655 pohon keras seperti durian, mangga dan jambu air, 8.876 pohon tanaman pendek seperti delima, jeruk dan karendang, dan 56.912 pohon tanaman semak
atau merambat seperti anggur, markisa dan nanas. Sebagai salah satu obyek wisata agro, Taman Wisata Mekarsari mudah dijangkau karena letaknya yang
strategis yaitu di Jl. Raya Cileungsi – Jonggol km 3 yang berjarak 45 km dari kota Bogor, 30 km dari Jakarta dan 20 km dari Bekasi.
Tabel 9
. Pengembangan Areal pada PT Mekar Unggul Sari No Penggunaan
Luas Ha 1
2 3
4 5
6 7
8 Kebun Buah
Landscape Green House
Kebun sayur dan Buah Kebun BibitNursery
Danau Cipicung Bangunan dan Jalan
Areal pengembangan 88
20 2
10 10
27.5 20
86.5 Jumlah
264
Sumber : PT. Mekar Unggul sari 2009
46 Sejak tahun 2007, perusahaan mengalokasikan lahan sebesar 5 hektar dari
kebun buah untuk dijadikan lahan pengusahaan lengkeng dataran rendah, seperti Diamond River, Itoh, Pingpong, Kristal, dan Sugiri.
5.3. Tujuan Perusahaan