52
Unggul Sari, pengolahan tanah, pembuatan lubang tanam, dan penanaman. Pemeliharaan lengkeng Diamond River dilakukan dengan pemupukan, pengairan,
penyiangan, penggemburan tanah, pengendalian hama terpadu, pemangkasan, dan pembungkusan buah.
6.1.2.3.1. Budidaya Lengkeng
1. Pemilihan lokasi Pemilihan lokasi dilakukan untuk mendapatkan lahan yang bebas dari
penyakit endemis, lapisan top soil tanah yang cukup tebal dan subur serta banyak mengandung humus.
2. Persiapan lahan Sebelum dilakukan penanaman, tanah perlu diolah terlebih dahulu agar
menjadi gembur. Tanah harus memiliki struktur yang baik serta memperbaiki aerasi tanah. Dibuat lubang 60 x 60 x 60 cm sampai dengan 80 x 80 x 80 cm.
Lubang diangin-anginkan selama 1 minggu bila drainase baik, bila drainase kurang baik 2-3 minggu. Disiapkan media, tanah gembur : pupuk kandang : pasir
= 1: 2 : 1
3. Pemilihan bibit Bibit yang digunakan sebaiknya hasil perbanyakan vegetatif yang
dimaksudkan untuk memangkas waktu berbuah yang cukup lama apabila bibit yang digunakan dari bijigeneratif.
Gambar 3 . Bibit Lengkeng Diamond River
53
4. Penanaman Bibit dibiarkan dulu hingga terlihat segar dan tidak ada daun yang
berguguran. Polybag bibit digores dengan silet tajam, keluarkan bibit dan tanahnya, bila tanah terlalu gembur diberi sedikit tekanan, bila tanah terlalu keras
medianya sedikit digaruk digemburkan. Letakkan pada lubang dan timbun dengan media yang telah disiapkan. Perlu diperhatikan agar sambungan bibit tidak
tertutup tanah.
5. Pemupukan Pupuk yang digunakan pada Taman Wisata Mekarsari untuk tanaman
lengkeng adalah pupuk organik. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang dengan dosis 75 kg per tahun untuk tiap-tiap pohon. Pupuk jenis ini
dipilih karena kandungan biogas nitrogen yang diperlukan untuk tanaman sangat tinggi. Digunakannya pupuk-pupuk kimia dikarenakan untuk merangsang
tanaman agar berbuah secara serempak. Sebelum dilakukan pemupukan, dibuat terlebih dahulu lubang disekitar
tajuk pohon dengan kedalaman 10-20 cm. Sedangkan jarak antar lubang sekitar 100-150 cm. Lalu pupuk kandang ditaburkan di dalam lubang-lubang tersebut dan
kembali di timbun dengan tanah. Pemupukan dilakukan dua tahun sekali setelah masa panen.
6. Pengairan
Tanaman disiram secara teratur 2 hari sekali. Pada tanaman dewasa dapat dilakukan stress air selama kurang lebih 2 minggu untuk merangsang
pembungaan, lalu selanjutnya kembali disiram secara teratur. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan mobil tangki yang menampung air khusus untuk
penyiraman tanaman.
7. Pemangkasan Percabangan yang optimal sangat diperlukan untuk meningkatkan
produktifitas tanaman. Pemangkasan pertama dapat dilakukan sekitar 2 bulan setelah tanam. Tanda tanaman yang siap dipangkas adalah: daun menua dan
54
batang berwarna kecoklatan. Tanaman dipangkas 5-10 cm dari ujung pucuk, 2 cm dari ruas batang terdekat. Tinggi tanaman sedapatnya dipertahankan 2,5 – 3 m
untuk memudahkan perawatan dan pemanenan. Tunas air juga harus dibuang, karena tunas air menyebabkan tanaman rimbun dan lembab sehingga dapat
mengundang hama.
8. Pengendalian OPT Lengkeng seperti halnya tanaman buah lain, tidak luput dari gangguan
hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman lengkeng Diamond River yaitu Kelelawar pemakan buah, dan ulat pemakan daun. Untuk mencegah
serangan kelelawar, pentil buah dibrongsong dengan brongsong yang dibuat khusus. Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman lengkeng Diamond River
yaitu : bercak daun yang disebabkan oleh cendawan Pestalotia sp. Hama dan penyakit pada lengkeng Diamond River dapatdikedalikan dengan menyemprotkan
pestisida secara rutin yaitu satu bulan sekali, dan pemangkasan.
Gambar 4.
Pembrongsongan Buah Lengkeng
9. Panen Penentuan saat panen lengkeng dapat diukur dari ukuran buah, warna
kulit, rasa buah, dan umur buah setelah bunga mekar. Pemanenan buah dilakukan saat pagi hari untuk mengurangi penguapan air dari buah dan
menghindari panas karena sengatan matahari. Panen saat hari hujan juga sebaiknya dihindari. Kerusakan buah saat panen dapat mempercepat proses
pembusukan buah, karena itu proses pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati. Buah dipanen dengan cara memotong malaitandan buah, atau butiran buah
55
dipanen langsung dari tandannya dan ditempatkan dalam keranjang plastik atau bambu. Lengkeng termasuk buah nonklimakterik sehingga harus dipanen matang
di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting bertangkai
panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan
aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis.
Gambar 5. Lengkeng Siap Panen
10. Pasca panen Pasca panen dilakukan untuk mendapatkan buah lengkeng dalam kondisi
yang prima dan berkualitas setelah melalui proses transportasi, sortasi dan pengemasan.
Analisa produksi akan menguji hubungan-hubungan teknis yang mungkin dalam suatu proyek pertanian, dan apabila telah berjalan lancar dan tepat untuk
dilakukan, dan bahwa perkiraan-perkiraan secara teknis cocok dengan kondisi- kondisi sebenarnya, sehingga dapat mewujudkan hasil-hasil seperti yang
diperkirakan Kadariah, 1986. Berdasarkan dari hasil analisis produksi, dapat dikatakan bahwa pengusahaan lengkeng Diamond River yang dilakukan oleh PT.
Mekar Unggul Sari adalah layak untuk dijalankan. Tidak ada masalah dalam kegiatan pengusahaan lengkeng Diamond River tersebut karena peralatan yang
digunakan relatif sederhana seperti produksi pertanian pada umumnya.
56
6.1.3. Aspek Manajemen