Pengertian Hortikultura Kajian Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Hortikultura

Hortikultura berasal dari kata hortus garden atau kebun dan colere to cultivate atau budidaya. Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias Janick, 1972 ; Edmond et al. 1975. Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Sedangkan dalam GBHN 1993-1998 selain buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, yang termasuk dalam kelompok hortikultura adalah tanaman obat-obatan. Ditinjau dari fungsinya tanaman hortikultura dapat memenuhi kebutuhan jasmani sebagai sumber vitamin, mineral dan protein dari buah dan sayur, serta memenuhi kebutuhan rohani karena dapat memberikan rasa tenteram, ketenangan hidup dan estetika dari tanaman hiasbunga. Peranan hortikultura adalah : a Memperbaiki gizi masyarakat, b Memperbesar devisa negara, c Memperluas kesempatan kerja, d Meningkatkan pendapatan petani, dan e Pemenuhan kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan. Namun dalam membahas masalah hortikultura perlu diperhatikan pula mengenai sifat khas dari hasil hortikultura, yaitu : a Tidak dapat disimpan lama, b Perlu tempat lapang voluminous, c Mudah rusak perishable dalam pengangkutan, d Melimpahmeruah pada suatu musim dan langka pada musim yang lain, dan e Fluktuasi harganya tajam Notodimedjo, 1997. 13 2.2. Buah Lengkeng 2.2.1. Asal-usul Tanaman Lengkeng Lengkeng merupakan tanaman buah subtropis yang memiliki nama ilmiah Dimocarpus Longan Lour. Klasifikasi dari tanaman lengkeng adalah sebagai berikut : Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Bangsa : Sapindales Suku : Sapindaceae Marga : Dimocarpus Jenis : Dimocarpus longan Lour. Nama Umum : lengkeng Nama Asing : Longan Inggris, Longanier, oeil de dragon Francis Lengkeng Dimocarpus longan Lour. yang termasuk dalam famili Sapindaceae kerabat dekat dengan leci dan rambutan merupakan tanaman subtropis yang sudah dikenal 2000 tahun yang lalu. Asal-usulnya dari daerah Cina Selatan dan pemanfaatannya lebih kepada khasiatnya sebagai obat, bukan sebagai buah meja Triwinata 2006, buah ini dikenal sebagai Dragon Eye Menzel et al., Nakasone dan Paull, 1998 10 10 . Dari Cina Selatan, tanaman ini kemudian berkembang ke daerah Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia Usman 2006. Di Indonesia lengkeng tumbuh baik di daerah dengan ketinggian tempat antara 300-900 m dpl Rahardja, 1983. Lengkeng memerlukan suhu yang dingin untuk memacu pembungaan yaitu antara 5-22°C Verheij dan Coronel, 1992. Menurut Soenarso 1990 bahwa sebaran pertanaman lengkeng dataran tinggi dominan di Pulau Jawa yaitu di daerah Salatiga, Ambarawa, Temanggung, Tumpang, dan Magelang. Sebagian besar daerah tersebut mempunyai pola curah hujan subtropis seperti di Ambarawa, Salatiga, dan Tumpang Supriyanto, 2006. Karena memerlukan syarat tumbuh seperti itu, pengembangan lengkeng di Indonesia terbatas hanya di daerah tertentu saja. Selain itu, umumnya lengkeng http:www.iptek.net.id. [14 Mei 2009] 14 dataran tinggi mempunyai masa awal produksi yang lama yaitu antara 5-8 tahun sehingga pengembangannya ke daerah lain agak lambat. Lengkeng berbentuk bulat berukuran sebesar kelereng. Lengkeng dalam bahasa mandarin dikenal sebagai ong ya guolong yan mata naga. Dalam bahasa Thailand dikenal lam yai, dan dalam bahasa latin dikenal Euphoria longana. Lengkeng banyak tumbuh di provinsi belahan utara Thailand, khususnya di Chiang Mai dan Lamphun, meskipun dipercaya berasal dari Sri Lanka dan India Selatan. Awal pertumbuhan di Thailand disebutkan bahwa sebagai buah-buahan yang dikenal lam yai dibawa dari Cina Selatan untuk Raja Chulalongkorn Rama V, sebelum tahun 1896. Di Thailand, lengkeng lam yai menempati urutan kedua dari lima jenis buah ekspor segar setelah durian turian, urutan selanjutnya manggis mangkut, nenas sapparot, dan jeruk som o Adel A Kader, 2006; Anonymous, 2006 Buah lengkeng bergerombol pada pucuk tangkainya. Kulit buah berwarna kuning kecoklatan sampai coklat muda, bahkan hingga coklat kehitaman dengan permukaan tidak merata atau berbintil-bintil. Daging buah berwarna bening-putih berair mengandung karbohidrat, sedikit minyak, dan saponin. Daging buah berasa manis dengan aroma khas. Jenis lengkeng yang telah banyak dikenal selama ini, umumnya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di daerah dataran tinggi, meski ada sebagian yang adaptif di dataran rendah tetapi umur panen tergolong lama di atas 8 tahun. Belakangan ini mulai dikenal beberapa jenis lengkeng yang dapat tumbuh bahkan berbuah dengan lebat di dataran rendah serta bersifat genjah paling cepat berbuah umur 8 bulan. 1. Diamond River Verietas ini berdaun hijau cerah, lebar dan tepinya bergelombang. Tajuknya kompak dan sosoknya cenderung melebar ke samping daripada ke atas. Sangat cocok dijadikan tanaman peneduh di Vietnam telah dimanfaatkan sebagai tanaman penghijauan sejak tahun 1986. Daging buahnya relatif tebal dan berair saat dikupas. Lengkeng jenis ini bisa berbuah pada umur 8-12 bulan untuk lengkeng vegetatif, dan 2 – 3 tahun untuk lengkeng generatif. Diamond River 15 termasuk jenis yang mudah berbuah, bahkan tanpa perlakuan khusus dan sangat produktif tanaman berusia 3 tahun dapat berbuah 80-100 kgmusim panen. 2. Pingpong Lengkeng pingpong dahannya cenderung memanjang, lentur dan menjulur ke segala arah. Daun berwarna hijau tua dan berukuran kecil menggulung ke belakang. Ukuran buah lebih besar daripada Diamond River, beraroma harum, daging buah cukup tebal, biji besar, kulit tipis, dan tidak berair. Lengkeng vegetatif bisa berbuah pada umur 8-12 bulan dan lengkeng generatif berbuah saat berumur 2-3 tahun. Sayangnya jenis ini kurang produktif dibanding Diamond River, mungkin tipe percabangan yang tidak serimbun Diamond River adalah penyebabnya. 3. Itoh Sepintas penampilan Itoh mirip dengan Diamond River dengan daun lebar dan bergelombang. Kualitas buah paling unggul daripada yang lain. Daging tebal, manis, kering dan berbiji tebal. Lengkeng Itoh hasil cangkokan berbuah 7-10 bulan tanam dari bibit berumur 6 bulan. Namun di Indonesia baru beberapa pekebunperusahaan yang berhasil membuahkan, meski sampai saat ini para pekebun masih terus berusaha membuahkannya.

2.2.2. Sifat Botani Lengkeng

Lengkeng merupakan tanaman hutan yang dapat tumbuh tinggi mencapai 40 m. Tanaman ini baik untuk mencegah erosi lereng Sunarjono, 2005. a. Daun dan Batang Habitusnya sangat menarik, berbentuk kanopi. Berdaun rimbun, mirip daun rambuatan kapulasan yakni berukuran kecil, panjang dengan ujung meruncing, dan berwarna hiljau gelap. Batangnya bercabang banyak, arah cabang mendatar dan rapat Sunanto, 1990. 16 b. Bunga Bunga tanaman lengkeng ada yang berumah satu. Tanaman jantan hanya mempunyai benang sari Staminate saja tanpa menunjukkan adanya putik pistil. Pada tanaman yang berbunga sempurna hermafrodit ada yang bersifat betina dan bersifat jantan. Namun, pada tanaman berumah satu monoecius lainnya, kedua kelamin bunga berfungsi normal. Bunga tersebut umumnya terdapat dalam tandan yang keluar pada ujung – ujung cabang ranting dan berdiri tegak keatas. Dengan demikian, dari luar tampak bagus diatas kanopi daun Sunarjono, 2005. c. Buah Bentuk buah lengkeng umumnya bulat hingga lonjong dan berwarna hijau. Setelah matang tua, buah berwarna kecoklatan. Bijinya satu, bulat, dan berwarna kehitaman. Biji tidak dapat disimpan lama karena cepat berkecambah setelah dilepas dari dagingnya. Daging buah terasa manis sekali dan harum Sunarjono, 2005. d. Akar Tanaman lengkeng berakaran tunggang dan akar samping berjumlah banyak, panjang dan kuat Sunanto, 1990.

2.2.3. Manfaat Buah Lengkeng

Buah lengkeng banyak mengandung jenis gula, umumnya glukosa dan sukrosa. Di dalamnya terkandung senyawa fitokimia yang memiliki khasiat untuk kesehatan, beberapa diantaranya dipercaya dapat mengendurkan saraf. Jika saraf telah mengendur, euforia manusia akan naik dengan sendirinya. Karena khasiat itulah, buah lengkeng disebut juga sebagai euforia fruit . Secara umum komposisi zat gizi yang terkandung dalam buah lengkeng dapat dilihat pada Tabel 8. Dari Tabel tersebut terlihat bahwa kandungan mineral buah lengkeng cukup tinggi bila dibandingkan dengan vitaminnya. 17 Tabel 8. Komposisi Zat Gizi per 100 gram Buah Lengkeng Segar dan Kering Zat Gizi Buah Segar Buah Kering Energi kkal 61 286 Protein g 1 4,9 Lemak g 0,1 0,4 Karbohidrat g 15,8 74 Serat g 0,4 2 Abu g 0,7 3,1 Kalsium mg 10 45 Fosfor mg 42 196 Besi mg 1,2 5,4 Vitamin B1 mg - 0,04 Vitamin C mg 6 28 Sumber: Morton, 1987 11 Buah lengkeng umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar. Ciri-ciri buah layak pilih adalah: 1 kulit buah berwarna kuning sampai cokelat muda, cerah, dan utuh tidak pecah; 2 tangkai buah masih menempel pada buah; 3 berasa manis dan beraroma harum. Pada dasarnya buah lengkeng yang ada di pasaran dibedakan atas dua kelas mutu grade, yaitu mutu A jika dalam satu kilogram terdapat 55-75 buah, dan mutu B jika dalam satu kilogram terdapat 76-80 buah. Saat ini variasi penyajian begitu banyak, mulai dari pengolahan sebagai buah kalengan, dikeringkan, ataupun diolah dalam masakan sebagai dessert atau sup. Di Cina, buah lengkeng umumnya dikeringkan atau dijadikan sirup. Buah Mineral yang banyak terdapat pada lengkeng adalah kalsium, fosfor, dan besi. Lengkeng juga mengandung magnesium dan kalium, tetapi dalam jumlah lebih sedikit. Vitamin yang dominan adalah vitamin C. Buah lengkeng juga memiliki komponen fenolik seperti asam galat, corilagin, dan ellagic acid. Senyawa fenolik ini berguna sebagai antioksidan, senyawa kimia pelindung, dan untuk menjaga kesehatan hati. Fenolik tidak hanya terkandung pada bagian buah, tetapi juga di dalam bijinya. 11 pertanian.uns.ac.id~agronomidashor.html [2 Juni 2009] 18 lengkeng dalam kaleng merupakan komoditas utama yang sering diekspor, terutama dari Shanghai, Hong Kong, dan Taiwan ke Amerika Serikat. Buah yang akan dikeringkan terlebih dahulu harus dipanaskan untuk memudahkan pemisahan daging buahnya. Kemudian biji dan daging buah dipisahkan. Bagian daging buah selanjutnya dikeringkan dengan teknik pengasapan. Dari proses pengeringan tersebut akan dihasilkan buah berwarna hitam dan memiliki cita rasa asap. Buah kering ini juga dapat digunakan sebagai bahan baku minuman untuk penambah kesegaran. Pengolahan lainnya adalah pembuatan liqueur. Lengkeng mengandung alkohol sederhana dalam bentuk etanol. Melalui tahapan fermentasi dan maserasi, gula pada lengkeng akan diubah menjadi minuman beralkohol. Daging buah lengkeng memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain untuk kesehatan jantung. Kandungan nutrisi dalam daging buah dapat menyembuhkan sakit perut dan penawar keracunan. Konsumsi buah lengkeng dipercaya dapat mengobati jantung yang berdebar keras. Buah yang telah dikeringkan dapat digunakan sebagai tonik untuk perawatan insomnia dan neurosis. Pemanfaatan buah lengkeng baru-baru ini telah diteliti oleh Fakultas Farmasi di Chiba University, Jepang. Di dalam ekstrak buahnya terkandung beberapa senyawa seperti adenosin, uridin, dan 5-metiluridin. Kandungan adenosin di dalam buah lengkeng dipercaya dapat menghasilkan efek antikonflik anticonflict effects, serta memberikan kontribusi dalam efek analgesik analgesic effect , yaitu untuk menghilangkan rasa sakit. Bagian tanaman lengkeng yang paling menonjol pemanfaatannya adalah bagian buah. Namun, bagian tanaman lainnya juga memiliki kontribusi cukup menguntungkan. Pemanfaatan bagian akar, biji, dan daun lengkeng adalah untuk meminimalisasi limbah perkebunan lengkeng dan meningkatkan nilai tambah bagian yang terkadang terlupakan tersebut. Rasa pahit dari akar dan daun lengkeng memiliki khasiat kesehatan. Keduanya secara tradisional menjadi bahan ramuan obat tradisional di China. Akar dan daun memiliki quercetin dan quercitrin. Akar tanaman lengkeng memiliki khasiat untuk membersihkan saluran kencing serta melancarkan sirkulasi 19 darah. Daunnya digunakan sebagai antiradang dan pereda demam. Biji lengkeng, walaupun keras dan bersifat tidak dapat dimakan inedible, ternyata memiliki kegunaan untuk menghilangkan rasa sakit dan menghentikan perdarahan, serta menghilangkan rasa nyeri. Bagian biji juga mengandung zat yang berguna untuk pigmen dan asam amino. Bahkan, biji lengkeng dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat sampo pencuci rambut karena kandungan saponinnya yang dapat menghasilkan busa dalam jumlah banyak. Biji lengkeng juga dapat mengurangi produksi keringat berlebih, sehingga dapat mengendalikan bau badan seseorang. Kulit kayu lengkeng terasa kecut agak manis, dan bersifat hangat astringen. Zat astringen tersebut menyebabkan jaringan mengerut dan mengurangi sekresi. Dengan alasan tersebut, kandungan kulit kayu lengkeng dipakai sebagai obat luar untuk perawatan kulit.

2.2.4. Agroekologi Tanaman Lengkeng Dataran Rendah

Penyebaran tanaman lengkeng dataran rendah sangat erat hubungannya dengan persyaratan tumbuh. Kemampuan tumbuh bukan tumbuh membesar dengan daun rimbun, tetapi tanaman harus mampu berbuah lebat. Tanaman lengkeng dataran rendah untuk dapat tumbuh normal menghendaki persyaratan tumbuh yang sesuai meliputi jenis tanah, ketinggian tempat dan iklim setempat. Lengkeng dataran rendah dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Akan tetapi jenis tanah yang paling baik adalah tanah yang cukup berairsehingga kondisi agroklimat setempat menjadi dingin. Oleh karena itu, tanah cukup porous, mudah mengalirkan air ke dalam lapisan dalam seperti tanah lempung dan aluvial berpasir, berkapur dengan kemasaman tanah pH antara 5,5-6,5. Iklim yang dibutuhkan tanaman lengkeng dataran rendah harus sesuai. Komponen iklim seperti curah hujan dan suhu udara. Suhu udara yang sesuai dengan tanaman lengkeng dataran rendah antara 20-33 o C pada siang hari dan 15 – 22 o C pada malam hari dan curah hujan yang dibutuhkan lengkeng dataran rendah 2500-4000 mmtahun. Sebaiknya curah hujan merata sepanjang tahun dengan kelembaban udara 65-90 . 20

2.3. Kajian Penelitian Terdahulu

Samak 2006 meneliti tentang Analisis Kelayakan Usahatani Manggis Studi Kasus Desa Karacak, Kecamayan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Jawa Barat, mengemukakan bahwa usahatani manggis layak untuk diusahakan untuk luasan 1 hektar dengan nilai NPV positif yang menunjukkan bahwa jika usahatani manggis dilaksanakan maka akan mendapatkan jumlah keuntungan sebesar Rp 65.972.779 dan nilai IRR sebesar 30,99 persen. Sedangkan nilai NBCR menunjukkan bahwa usahatani yang dilaksanakan dalam 1 hektar, setiap pengeluaran Rp 1,00 akan memberikan keuntungan sebesar Rp. 6,483. Widya Sari 2008 meneliti tentang Analisis Kelayakan Pengusahaan Bunga Potong Krisan Loka Farm, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, mengemukakan berdasarkan analisis aspek sosial dan finansial, terlihat bahwa bunga potong krisan Loka Farm layak untuk dijalankan dengan dua skenario, yaitu modal pinjaman dari Koperasi Mabes TNI skenario I dan modal pinjaman dari bank syariah skenario II. Hal ini dikarenakan kedua skenario sudah memenuhi kriteria kelayakan proyek, yaitu NPV lebih dari nol, nilai Net BC lebih dari satu, IRR lebih dari tingkat diskonto yang digunakan tiap-tiap proyek dan PP berada sebelum batas habis proyek. Skenario I lebih layak berdasarkan analisis kelayakan finansial dan switching value dibandingkan dengan skenario II karena nilai NPV dan nilai Net BC lebih besar dibandingkan skenario II. Purnomo 2008 meneliti tentang Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi Agribisnis Nanas Studi Kasus Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani nanas selama 6 tahun mengalami keuntungan dengan perbandingan biaya total produksi sebesar Rp. 57.720.000,- dan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 69.420.000,-, maka perolehan pendapatan petani atas biaya total selama 6 tahun adalah sebesar Rp. 11.700.000,- dan pendapatan atas biaya tunai adalah sebesar Rp. 37.865.000,- Dengan rasio penerimaan terhadap biaya tunai RC adalah sebesar 2,19 yang berarti bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 2,19. Ridhawati 2008 meneliti tentang Kelayakan Finansial Investasi Usahatani Asparagus Asparagus officionalis Ramah Lingkungan PT. Agro 21 Lestari, Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani asparagus ramah lingkungan di Desa Cibedug layak untuk dilaksanakan. Kelayakan aspek pasar terlihat dari peluang pasar yang masih tersedia, serta bauran pemasaran yang dilaksanakan perusahaan. Kelayakan aspek teknis terlihat dari adanya kesesuaian antara kondisi iklim Desa Cibedug dengan kondisi iklim yang dibutuhkan oleh asparagus, ketersediaan sarana produksi, ketersediaan tenaga kerja, dan layout lahan. Kelayakan aspek manajemen terlihat dari adanya koordinasi pihak manajemen Agro Lestari untuk membentuk kegiatan usahatani yang utuh. Kelayakan aspek sosial terlihat dari adanya manfaat-manfaat sosial yang ditimbulkan dari adanya kegiatan usahatani asparagus ramah lingkungan. Berdasarkan analisis finansial, usahatani asparagus ramah lingkungan layak untuk diusahakan. Dilihat dari parameter-parameter kelayakan investasi. NPV sebesar 7.124.166,90 menunjukkan manfaat kepada perusahaan selama umur proyek. IRR sebesar 10,04 persen. Net BC menunjukkan setiap 1 rupiah biaya yang dikeluarkan perusahaan akan menghasilkan 1,04 manfaat. Payback period sebesar 3,60 menunjukkan bahwa akan terjadi pengembalian modal selama tiga tahun enam bulan. Mariany 2001 meneliti tentang Pengaruh Kemasan Plastik dan Pelilinan terhadap Kualitas dan Masa Simpan Buah Lengkeng Euphoria Longan L. Varietas Batu di Desa Jetis, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Hasil penelitian memiliki tujuan untuk observasi perilaku pascapanen varietas Batu dan kopyor yang tersimpan terbuka dalam suhu kamar, serta mempelajari pengaruh beberapa cara simpan kemasan plastik dan pelilinan pada suhu rendah dalam mempertahankan kualitas dan memperpanjang masa simpan buah lengkeng varietas Batu. Penelitian ini menggunakan 2 macam percobaan, yaitu menyimpan buah lengkeng secara terbuka dalam suhu kamar dan penyimpanan dengan beberapa cara simpan dalam suhu rendah 10 ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suhu kamar secara terbuka dapat menyebabkan susut bobot sebesar 15 pada 3 hari setelah penyimpanan HSP, dan setelah 7 HSP meningkat menjadi 28 . Buah tersebut tahan disimpan sampai 3 HSP jika dilihat dari kecilnya persentase kebusukan 0,5 dan rasa daging buahnya masih manis dan segar. Pada 7 HSP, 22 persentase kebusukan mencapai 70 , sehingga dapat dipasarkan. Penyimpanan secara terbuka pada suhu rendah dapat lebih mempertahankan kualitasdan memperpanjang masa simpannya 3-4 hari lebih lama dibandingkan dengan suhu kamar. Riani 2002 meneliti tentang Evaluasi Kesesuaian Lahan Beberapa Pedon di Wilayah Bogor untuk Tanaman Lengkeng. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelas kesesuaian beberapa pedon di wilayah Bogor yang meliputi jenis Tanah Andosol Sukamantri P1, Tanah Regososl Darmaga P2, Tanah Latosol Darmaga P3 untuk tanaman lengkeng. Metode yang dilakukan adalah sistem matching, yaitu membandingkan kriteria kelas kesesuaian lahan untuk tanaman lengkeng dengan karakteristik lahan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian dan kondisi di lapangan, pedon-pedon yang diteliti P1,P2,P3 adalah sesuai marginal S3 bagi tanaman lengkeng yaitu lahan mempunyai pembatas- pembatas yang besar yang akan mengurangi produksi dan keuntungan yaitu curah hujan. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini bermaksud untuk meneliti cara budidaya dan menganalisis kelayakan pengusahaan komoditas lengkeng Diamond River yang tergolong sebagai komoditas baru dalam usaha hortikultura. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah menganalisis kelayakan usaha. Masih terbatasnya studi literatur tentang tanaman lengkeng terutama lengkeng dataran rendah, maka penelitian ini menggunakan informasi sekunder tambahan dari penelusuran melalui media internet dan berbagai media pertanian yang membahas tentang lengkeng dataran rendah.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.

3.1.2. Tujuan Analisis Kelayakan

Tujuan analisis kelayakan usaha adalah untuk memperbaiki pemilihan investasi. Karena sumber-sumber yang tersedia bersifat terbatas, maka perlu diadakan pemilihan terhadap berbagai macam proyek. Kesalahan pemilihan proyek dapat mengakibatkan pengorbanan terhadap sumber-sumber yang langka Khadariah,1999. Tujuan lain analisis kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan Husnan dan Suwarsono, 2000. Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang, karena itu perlu dilakukan studi untuk menghindari kesalahan dalam menginvestasikan dana. Analisis kelayakan memberikan manfaat terhadap pihak-pihak tertentu seperti : Pemerintah Daerah, Investor, Pengusaha yang memerlukan hasil analisis sebagai bahan masukan utama dalam rangka pengkajian ulang, untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya menolak hasil analisis sesuai dengan kepentingannya.