Iklim Topografi Pola Penggunaan Lahan

Zoning Regulation Kawasan Pecinan Suryakencana baru akan dilaksanakan pada akhir tahun 2008, sementara tahun lalu program yang sama sudah dilaksanakan pada kawasan kolonial Sempur Taman Kencana.

4.2 Iklim

Iklim merupakan faktor-faktor tidak tetap yang saling berhubungan yang meliputi suhu dan radiasi matahari, curah hujan, serta kelembaban udara. Dari data iklim Kota Bogor tahun 2008 Tabel 3, curah hujan rata-rata adalah 298.6 mmbulan, kelembaban rata-rata 84 dan temperatur rata-rata 25.5 ˚ C. Curah hujan tinggi terjadi pada bulan November dan terendah pada bulan Juli. Kelembaban udara tinggi terdapat pada bulan Februari dan terendah pada bulan Juli. Meskipun temperatur rata-rata 25.5 ˚ C dan relatif stabil sepanjang tahun. Namun dari observasi lapang, pada siang hari temperatur terasa cukup panas. Tabel 3. Data Iklim Kawasan Pecinan Suryakencana Tahun 2008 Bulan Temperatur °C Kelembaban Curah Hujan mm Januari 25.7 84 276.4 Februari 24.4 90 287.2 Maret 25.1 87 480.9 April 25.6 86 371.9 Mei 25.8 82 228.1 Juni 25.6 83 223.4 Juli 25.2 77 19.8 Agustus 25.6 81 166.2 September 25.9 80 418.8 Oktober 25.8 84 278.6 November 25.8 86 538.9 Desember 25.5 88 293.2 Rata-rata 25.5 84 298.6 Sumber : BMG Darmaga, 2008

4.3 Topografi

Ketinggian Kecamatan Bogor Tengah termasuk wilayah dataran dengan ketinggian 201-300 m dpl. Sebagian besar wilayah Kecamatan Bogor Tengah mempunyai kemiringan 0-2 datar dan 2-15 landai yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas umum, jalan dan sebagainya karena mempunyai kendala kemiringan lereng yang kecil.

4.4 Pola Penggunaan Lahan

Menurut hasil interpretasi Ikonos dalam buku RP4D Tahun 2007, pola penggunaan lahan untuk Kecamatan Bogor Tengah terbagi dalam dua peruntukan, yaitu lahan tidak terbangun dan lahan terbangun. Luas lahan terbangun meliputi permukiman, fasilitas umum dan sosial serta fasilitas olahraga dan rekreasi, sementara lahan tidak terbangun meliputi sungai dan tanah kosong. Berdasarkan delineasi tersebut dapat dididentifikasi alokasi lahan terbangun di Kecamatan Bogor Tengah seluas ± 704,8 ha 86,7 dan lahan tidak terbangun seluas ± 107,8 ha 13,3. Pola penggunaan lahan untuk Kecamatan Bogor Tengah dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Penggunaan Lahan di Kecamatan Bogor Tengah No Jenis Penggunaan Lahan LuasHa

1. Pemukiman 373,4

46

2. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

218,3 27 Perkantoran 43,6 5,4 Pendidikan 48,2 6 Perdagangan dan Jasa 52,2 6,4 Jalan 62,2 8

3. Olahraga dan rekreasi

113 14

4. Industri 0.1

0,01 5. Kebun 26,4 3,3

6. Sungai 22

3

7. Tanah Kosong

59 7,2 Lahan tidak terbangun 107,8 13,3 Lahan Terbangun 704,8 86,7 Total 813 100.00 Sumber : RP4D, 2007 Kondisi umum Kelurahan Babakan Pasar dan Gudang dapat digambarkan bahwa penggunaan lahan perumahanpermukiman memiliki luas yang paling besar, yaitu 53,3 ha 14,3. Fasilitas perdagangan dan jasa juga memiliki luas yang paling besar dari seluruh fasilitas sosial dan umum lainnya, yaitu 9,8 ha 18,7. Berdasarkan Rencana Pengembangan dan Penataan Ruang Kecamatan Bogor Tengah Tahun 2002-2012 tentang Rencana Pembagian Sub Bagian Wilayah Kota Sub BWK, Kecamatan Bogor Tengah dibagi menjadi Gambar 3 : - Sub BWK A Kelurahan Paledang, kegiatan utama sebagai kawasan wisata ilmiah serta pemerintahan skala regional, kemudian kegiatan pelengkap lainnya adalah permukiman, pendidikan dan kegiatan jasa perbankan. - Sub BWK B Kelurahan Sempur dan Babakan, kegiatan utama sebagai kawasankomplek perumahan dan pendidikan skala kota, serta sebagai penggunaan lahan pelengkapnya adalah sebagian kegiatan perkantoranjasa dan lapangan olah raga. - Sub BWK C Kelurahan Tegallega, kegiatan utama sebagai kawasan pendidikan tinggi serta adanya Rumah Sakit dengan skala pelayanan regional kota dan dilengkapi oleh kawasa n permukiman, perbelanjaan dan niaga. - Sub BWK D Kelurahan Babakan Pasar dan Gudang, kegiatan utama sebagai kawasan perdagangan CBD dan penggunaan lahan penunjangnya adalah kegiatan jasa dan permukiman. - Sub BWK E Kelurahan Panaragan dan Kebon Kelapa, kegiatan utama perdagangan skala kota serta penggunaan lahan penunjang berupa permukiman dan pendidikan. - Sub BWK F Kelurahan Ciwaringin, kegiatan utama yang diarahkan sebagai kawasan pemerintahan, permukiman dan industri kecil serta penggunaan untuk kegiatan penunjang berupa kawasan pendidikan dan jasa. - Sub BWK G Kelurahan Cibogor dan Pabaton, kegiatan utama sebagai kawasan pemerintahan, komplek militer, perdagangan skala kota serta penggunaan lahan penunjang berupa permukiman, pendidikan dan taman. Sumber : Rencana Pengembangan dan Penataan Ruang Kecamatan Bogor Tengah, 2002 Gambar 3. Peta Pembagian Sub BWK Kecamatan Bogor Tengah Legenda : 1 = Sub BWK A Kelurahan Paledang dan Kebun Raya Bogor 2 = Sub BWK B Kelurahan Sempur dan Babakan 3 = Sub BWK C Kelurahan Tegallega 4 = Sub BWK D Kelurahan Babakan Pasar dan Gudang 5 = Sub BWK E Kelurahan Panaragan dan Kebon Kelapa 6 = Sub BWK F Kelurahan Ciwaringin 7 = Sub BWK G Kelurahan Cibogor dan Pabaton

4.5 Jaringan Transportasi dan Aksesibilitas