2.5.1. Bahan Finishing
Aplikasi bahan finishing memberikan efek tampilan yang berbeda, dengan karakteristik yang khas. Dalam menentukan jenis bahan finishing, perlu
diperhatikan dan ditentukan hasil akhir yang diinginkan. Dengan kata lain alasan mana yang paling menjadi prioritas dalam penerapan finishing pada sebuah
produk kayu dilihat dari aspek keawetan, estetika, kemudahan aplikasi, biaya atau lingkungan. Ada beberapa bahan finishing dikategorikan pada beberapa jenis yang
sederhana sebagai berikut:
2.5.1.1. Minyak Oil
Merupakan jenis bahan finishing paling sederhana dan mudah dalam aplikasinya. Bahan ini tidak membentuk lapisan film pada permukaan kayu.
Minyak meresap ke dalam pori-pori kayu dan tinggal di dalamnya untuk mencegah air keluar atau masuk pori-pori kayu. Cara aplikasinya mudah, yaitu
dengan cara menyiram, merendam atau melumuri benda kerja dengan minyak kemudian dibersihkan dengan kain kering. Bahan ini tidak memberikan keawetan
pada aspek benturan, goresan ataupun benturan fisik lainnya.
2.5.1.2. Politur
Bahan dasar finishing ini adalah shellac yang berwujud serpihan atau batangan kemudian dicairkan dengan alkohol. Bahan ini dapat diperoleh dalam
bentuk siap pakai sudah dicampur alkohol pada proporsi yang tepat. Di sini alkohol bekerja sebagai pelarut solvent. Setelah diaplikasikan ke benda kerja,
alkohol akan menguap. Aplikasinya dengan cara membasahai kain sebaiknya yang mengandung katun dan memoleskannya secara berkala pada permukaan
kayu hingga mendapatkan lapisan film yang tipis pada permukaan kayu. Semakin
banyak polesan akan membuat lapisan semakin tebal. 2.5.1.3.
NC Lacquer
Jenis yang saat ini populer dan mudah diaplikasikan adalah NC Nitro Cellulose lacquer. Bahan finishing ini terbuat dari resin Nitrocellulosealkyd
yang dicampur dengan bahan pelarut yang cepat kering, yang dikenal dengan sebutan thinner. Bahan ini tahan air tidak rusak apabila terkena air tapi masih
belum kuat menahan goresan. Kekerasan lapisan film NC tidak cukup keras untuk menahan benturan fisik. Bahkan walaupun sudah kering, NC bisa dikupas dengan
menggunakan bahan pelarutnya solventthinner. Cara aplikasinya dengan sistem semprot spray dengan tekanan udara.
2.5.1.4. Melamin
Sifat melamin hampir sama dengan bahan NC. Memiliki tingkat kekerasan lapisan film lebih tinggi dari NC akan tetapi bahan kimia yang digunakan akhir-
akhir ini menjadi sorotan para konsumen karena berbahaya bagi lingkungan. Melamin mengandung bahan formaldehid paling tinggi di antara bahan finishing
yang lain. Formaldehid ini digunakan untuk menambah daya ikat molekul bahan finishing. Pewarnaan juga lebih bervariasi pada bahan ini.
2.5.1.5. PU PolyUrethane