3.4.3. Uji Ketahanan Terhadap Uap Air Panas
Pengujian dengan uap air panas ini mengacu pada ASTM D 1308-02. Uap air panas diperoleh dari perebusan air pada water bath. Sebelum dilakukan
pengujian, contoh uji dikering udarakan terlebih dahulu selama 1 minggu. Adapun urutan pengujiannya sebagai berikut:
a. Contoh uji diletakkan diatas water bath selama 5-10 menit.
b. Kemudian contoh uji diamati terhadap perubahan fisik cacat yang terjadi.
Perubahan fisik cacat yang terjadi pada permukaan contoh uji diklasifikasikan dalam 10 kelas seperti tersaji pada Tabel 1.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Pembentukan Lapisan Film dengan Teknik Batik
Penelitian mengenai finishing dengan menggunakan teknik batik ini menerapkan kombinasi beberapa urutan proses pengerjaan. Pada kombinasi
pertama tahapan awal yang dilakukan adalah dengan mengaplikasikan wood filler berpelarut oil pada permukaan anyaman bambu sebelum proses pembatikan. Pada
proses pembatikan tahapan yang dilakukan adalah pemalaman, pewarnaan dan penglorotan. Hasil yang diperoleh pada kombinasi ini ternyata tidak bagus. Wood
filler yang diberikan menutup pori-pori dari anyaman bambu sehingga pewarna napthol tidak dapat menyerap secara sempurna ke dalam pori-pori anyaman yang
mengakibatkan tampilan warna yang dihasilkan kurang baik. Kombinasi kedua dicobakan dengan mengaplikasikan wood filler yang
berpelarut air dengan harapan pewarna napthol dapat meresap dengan baik kedalam pori-pori anyaman bambu. Proses selanjutnya sama yaitu pemalaman,
pewarnaan, dan penglorotan. Hasil yang diperoleh pada kombinasi kedua ternyata tidak berbeda jauh dengan kombinasi pertama. Wood filler yang telah berikatan
dengan pewarna napthol sebagian tercuci pada saat penglorotan yaitu perebusan dengan menggunakan air panas pada saat palarutan malam. Hal ini
mengakibatkan warna yang dihasilkan tidak terlalu tegas atau pudar. Bahkan pada anyaman bambu yang berbahan campuran daging dan kulit bambu, warna yang
menempel dapat terkelupas dari bahan kulit bambu. Hal ini dapat disebabkan karena kulit bambu memiliki lapisan seperti lilin sehingga wood filler sekaligus
pewarna napthol tidak dapat menembus dan berikatan dengan baik dengan kulit bambu. Tahapan proses finishing teknik batik kombinasi pertama dan kedua
disajikan pada Gambar 4. Penampilan permukaan teknik batik yang dicobakan pada kombinasi pertama dan kedua disajikan pada Gambar 5.