LilinMalam Wax Alat-Alat dan Bahan Membatik 1. Canting

menggunakan canting atau cap dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak yaitu malam wax yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan polyester. 2.6.2. Alat-Alat dan Bahan Membatik 2.6.2.1. Canting Canting merupakan alat menggambar, yaitu untuk menuliskan cairan malam pada media batik dalam membuat corak. Canting terbuat dari tembaga ringan, mudah dilenturkan, tipis namun kuat yang berbentuk seperti teko kecil dan mempunyai corong berlubang sebagai tempat mengalirnya cairan malam. Tembaga ini dipasangkan pada gagang buluh bambu atau kayu yang ramping.

2.6.2.2. LilinMalam Wax

Lilin atau malam digunakan pada pembuatan batik sebagai media penerapan ragam hias desain batik dan berfungsi sebagai bahan perintang warna atau resist agent. Jenis lilin batik bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan kegunaannya dilihat dari segi kekuatan dan luas bidang yang akan dirintangi. Macam-macam lilin adalah: a. Lilin batik klowong Lilin ini berfungsi sebagai media penerapan ragam hias atau desain batik yang dikerjakan secara ngengreng dan nerusi bolak-balik pada kedua permukaan kain, yaitu kerangka motif batik terdiri dari ornamen-ornamen pokok dan pengisi serta isen-isennya motif penghias ornamen pokok dan pengisi seperti cecek, sawut dsb. Lilin klowong mempunyai sifat antara lain, mudah encer dan membeku, dapat membuat garis motif yang tajam, daya lekatnya cukup tapi mudah lepas atau remuk, mudah tembus pada kain tapi mudah dilorot, tidak terlalu tahan terhadap alkali, mudah lepas dalam rendaman air, dan tidak meninggalkan bekas setelah dikerok maupun dilorot. b. Lilin batik tembokan popokan Lilin ini berfungsi menutup bagian motif yang akan tetap putih, menutup dasaran kain agar tetap putih disebut nembokmopok, menutup pinggiran pada kain panjang seret. Lilin tembok mempunyai sifat antara lain, lama mencair dan cepat membeku, daya lekatnya sangat kuat sehingga tidak mudah lepasremuk, mudah meresap pada kain, tahan terhadap larutan alkali, tidak mudah lepas dalam rendaman air, sukar dilorot, dan tidak meninggalkan bekas setelah dilorot. c. Lilin batik tutupanbiron Lilin ini berfungsi menutup bagian motif yang akan dipertahankan warnanya setelah dicelup atau dicolet, menutupi warna biru wedelbiru tua mbironi setelah sebagain lilin dikerok atau dilorot, merining yaitu memberi efek titik-titikcecek pada bagian kerangka motifklowongan. Lilin batik tutupanbiron mempunyai sifat antara lain, mudah mencair dan membeku, daya lekat cukup, mudah tembus dalam kain, tidak tahan dalam larutan alkali, dan mudah dilorod. Sifat-sifat lilin batik sesuai jenisnya tersebut sangat tergantung dan dipengaruhi oleh sifat-sifat bahan sebagai unsur campuran pembentuk lilin batik seperti damar mata kucing, gondorukem, parafin, lilin lebahkotelilin gombal, lilin mikro, dan lemak binatang atau minyak nabati. Komposisi bahan lilin tersebut disesuaikan menurut fungsinya dan kegunaannya, karenanya unsur bahan lilin batik mempunyai peranan penting untuk mendapatkan spesifikasi lilin serta ikut menentukan kualitas batiknya.

2.6.2.3. Bahan Pewarna