berfungsi untuk mempercepat dan memotong serat kayu yang kasar dan membersihkannya dari cacat-cacat kayu lebih cepat, kemudian pengampelasan
harus dilanjutkan searah serat kayu hingga sebelum bahan finishing diaplikasikan. Apabila pengamplasan dilakukan secara manual, sebaiknya menggunakan
sebatang kayu yang dilapis dengan bahan lebih lunak dengan ukuran sekitar 80 x 40 x 20 mm sebagai klos amplas. Klos ini akan membantu membuat alur
pengamplasan lebih rata dan datar.
2.5.2.2. Pengisian Permukaan Atau Pendempulan Filling
Filler merupakan bahan yang dibutuhkan untuk menutup pori-pori yang memiliki serat terbuka open-grained woods sebelum lapisan akhir diaplikasikan
agar bahan finishing tidak meresap kedalam pori-pori kayu dan juga untuk menghasilkan permukaan bidang kerja yang rata dan seragam. Filler yang dipakai
boleh berpelarut air water base atapun berpelarut minyak oil base.
2.5.2.3. Pewarnaan Dasar Staining
Stain digunakan untuk mewarnai kayu tanpa menghilangkan corak
permukaan kayu. Pewarna ini meresap bersama-sama dengan bahan finishing
sehingga efek yang ditimbulkan adalah transparasi warna. Serat kayu masih bisa terlihat jelas apabila menggunakan metode pewarnaan dengan stain. Semakin
tebal lapisan warna yang diaplikasikan pada benda kerja hanya akan membuat hasil warna finishing menjadi lebih gelap tetapi tidak menutup serat kayu.
Stain bisa diaplikasikan pada dua tahap yang berbeda. Saat awal sebelum lapisan pertama, yaitu pada saat kayu masih mentah atau dicampur dengan bahan
finishing. Warna stain bisa diaplikasikan pada permukaan kayu dengan menggunakan kuas, kain, atau semprot langsung. Dengan cara ini warna akan
meresap ke dalam serat kayu dan lebih mudah mengatur warna yang dihasilkan. Pada cara pewarnaan dengan stain dengan dicampur bahan pelapis, sebaiknya
campuran dilakukan pada lapisan dasar sedikit, kemudian ditambahkan pada lapisan tengah. Tidak disarankan untuk mencampur bahan pewarna pada lapisan
paling akhir.
2.5.2.4. Penutupan Permukaan Sealing
Sealer diberikan dengan tujuan untuk membatasi antara stain dengan bahan pelapis akhir top coat sehingga dapat mencegah perpindahan bahan
lapisan akhir ke dalam kayu atau sebaliknya. Sealer juga dapat menebalkan lapisan film sehingga mempunyai kemampuan menutup lekukan atau mengisi
permukaan kayu yang tidak rata. Fungsi lainnya yaitu menebalkan lapisan film supaya dapat diampelas dengan renyah dan tidak lengket pada kertas ampelas.
Karena itu, hasilnya rata dan halus, siap sebagai dasar lapisan tahap berikutnya. Sealer yang mengandung filler disebut sanding sealer.
2.5.2.5. Pengecatan Akhir Top Coating
Top coat adalah bahan pelapis yang diberikan pada urutan terakhir proses fnishing yang membentuk lapisan tipis yang melindungi dan memberikan kesan
indah terhadap permukaan yang dilapisi. Bahan-bahan untuk top coat dapat berupa varnish, lacquer atau cat. Varnish merupakan kelompok top coat yang
memberikan lapisan film transparan pada permukaan bahan yang terdiri dari copal gum dan linseed oil yang dicampur dengan terpentin sebagai pelarutnya. Lacquer
merupakan produk yang dihasilkan dari bagian gubal kayu Renghas yang memiliki sifat bersih transparan dan tembus cahaya. Cat adalah bahan pelapis
yang mengandung pigmen.
2.6. Teknik Batik Sebagai Metode Finishing
2.6.1. Sejarah Batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya Jawa sejak lama. Teknik membatik
telah dikenal sejak ribuan tahun silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa
Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia,
Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal
di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa. Kata batik berasal dari bahasa Jawa amba yang berarti menulis dan
nitik. Kata batik sendiri merujuk pada teknik pembuatan corak dengan