4.4.1. Poor Adhesion
Poor Adhesion merupakan cacat finishing yang disebabkan oleh adanya benda-benda asing pada substrat seperti minyak, debu, lilin, dan oli. Ada beberapa
contoh uji yang permukaannya kasar, hal ini bisa diakibatkan karena penyemprotan dilakukan pada tempat yang dilalui orang yang dapat menimbulkan
penghamburan debu. Cacat ini juga dapat disebabkan oleh pengampelasan yang tidak sempurna, pengaplikasian bahan finishing yang tidak merata dan recoating
time yang terlalu cepat. Untuk menghindari timbulnya cacat ini sangat ideal apabila tersedia ruang
yang tertutup dan dilengkapi dengan pemanas mencapai suhu ruang 40ÂșC untuk penyimpanan sementara benda kerja yang baru saja disemprot Sunaryo 1997.
4.4.2. Orange Peel
Orange peel merupakan cacat pada finishing akhir yang memberikan kesan raba yang kasar dengan tampilan seperti kulit jeruk.
Orange peel dapat disebabkan oleh 3 aspek utama yaitu suhu dan kelembaban udara,
tingkat kekentalan
bahan finishing, serta ketebalan lapisan pada saat proses semprot. Salah satu komponen penyusun bahan finishing yaitu material bahan
pelarut solvent. Bahan pelarut tersebut ada yang terbuat dari thinner atau air
waterbased lacquer. Solvent tersebut, karena sifatnya yang mudah menguap, akan menguap ketika bahan finishing disemprotkan pada benda kerja sehingga
akan meninggalkan resin atau bahan utama finishing pada permukaan benda kerja. Kecepatan penguapan inilah yang akan mempengaruhi kualitas permukaan
finishing. Orange peel disebabkan karena penguapan yang terlalu lambat dan yang mempengaruhi kecepatan penguapan paling besar adalah suhu udara. Oleh
karena itu perlu dijaga kelembaban udara di sekitar benda kerja yang sedang dikeringkan. Udara yang terlalu lembab tidak memiliki ruang untuk menampung
penguapan. Bahan finishing yang terlalu kental memiliki resiko orange peel walaupun
suhu udara cukup panas. Maka sangat penting untuk terlebih dahulu mengatur tingkat kekentalan bahan finishing yang akan digunakan sebelum aplikasi
finishing. Toleransi untuk tingkat kekentalan yang paling baik adalah 0. Hal ini
disebabkan apabila lebih rendah memungkin memiliki resiko cacat finishing yang lain, yaitu bintik gelembung udara.
Pengaplikasian bahan finishing dengan beberapa lapisan harus dijaga waktu intervalnya. Permukaan kedua hanya dilakukan pada saat lapisan pertama
cukup waktu untuk melepaskan solvent-nya ke udara. Begitu pula proses untuk lapisan berikutnya. Bahan yang telah menumpuk tidak memiliki waktu untuk
menyebar ke seluruh permukaan secara merata namun sudah ditutupi dan ditahan gerakannya oleh lapisan berikutnya sehingga terbentuklah orange peel seperti
tampak pada Gambar 11. Selain 3 hal utama tersebut di atas ada beberapa hal yang ikut berperan
pada proses terbentuknya orange peel, yaitu tekanan udara dari kompresor yang terlalu rendah, pengadukan bahan finishing yang belum benar-benar merata, dan
ukuran nozzle pada spray gun yang kurang tepat terlalu kecil. Tindakan pencegahan dan perbaikan agar tidak terjadi orange peel adalah
dengan menelaah proses penyemprotan terlebih dahulu, usahakan jarak ideal kepala spray gun dengan benda kerja adalah antara 18 - 23 cm dengan kecepatan
tertentu. Jaga agar sudut kepala spray gun selalu cenderung tegak lurus dengan permukaan yang disemprot. Coba spray gun pada benda kerja lain untuk
mengukur dan melihat hasil awal sehingga apabila terjadi kesalahan atau resiko cacat tidak akan terjadi pada benda kerja utama. Lakukan pengetesan setiap kali
mengganti bahan finishing baru atau sebelum menambah bahan baru.
Gambar 11. Penampilan cacat orange peel pada aplikasi bahan melamin.
4.5. Daya Tahan Finishing Terhadap Bahan Kimia Rumah Tangga