5.4. Pengaruh Sikap terhadap Pemanfaatan ANC untuk Deteksi Dini Preeklampsia
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh sikap attitude yaitu suatu tingkat afeksi perasaan baik yang positif menguntungkan maupun yang negatif
merugikan. Sikap belum tentu merupakan tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap merupakan potensi tingkah laku seseorang
terhadap suatu keinginan yang dilakukan. Maka dapat dikatakan bahwa seorang ibu hamil yang bersikap positif terhadap ANC untuk deteksi dini preeklampsia cenderung
akan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada Notoatmodjo, 2007. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan ada
pengaruh yang signifikan sikap terhadap pemanfaatan ANC untuk deteksi dini preeklampsia, nilai probabilitas p = 0,000. dari 60 responden yang mempunyai
sikap positif sebagian besar memanfaatkan ANC yaitu 45 orang 75,0, sedangkan dari 22 responden yang mempunyai sikap negatif sebagian besar tidak memanfaatkan
ANC untuk deteksi dini preeklampsia yaitu 15 orang 68,2. Penelitian Ginting 2001 mendapatkan hasil bahwa proporsi ibu hamil yang
bersikap positif sedikit lebih besar dari ibu yang bersikap negatif dalam hal pemanfaatan pelayanan antenatal sesuai dengan standar yaitu 63,4 dan 51,3.
Namun secara statistik tidak ada hubungan bermakna antara sikap ibu dengan pemanfaatan pelayanan antenatal p=0,135. Nilai OR = 1,65, artinya ibu yang
mempunyai sikap positif cenderung memanfaatkan pelayanan antenatal sesuai standar 1,65 kali dibandingkan dengan ibu yang bersikap negatif.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Thurstone yang dikutip Ahmadi 2007 menyatakan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan
obyek psikologi. Obyek psikologi di sini meliputi : simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu
obyek psikologi apabila ia suka atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki sikap yang negatif terhadap obyek psikologi bila ia tidak
suka atau sikap unfavorable terhadap obyek psikologi. Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh melalui kuesioner
menunjukkan bahwa sikap ibu hamil terhadap ANC untuk pemeriksaan deteksi dini preeklampsia yaitu ibu hamil kurang mewaspadai terjadinya perubahan tekanan darah
selama kehamilan, tidak mendatangi petugas kesehatan jika muncul gejala pusing, nyeri kepala, dan pandangan kabur, ibu merasa bahwa semakin tua umur kehamilan
ibu tidak harus sering-sering berkunjung ke tenaga kesehatan, ibu hamil beranggapan bahwa bidan yang harus lebih aktif mendatangi ibu hamil, ibu hamil tidak mencari
informasi atau tidak menanyakan hal-hal yang kurang diketahuinya tentang bahaya preeklampsia pada kehamilan.
Faktor perilaku bidan menjadi alasan sikap ibu hamil tidak memanfaatkan pelayanan ANC untuk deteksi dini preeklampsia pada bidan. Selain itu karena bidan
yang bertugas selalu tidak berada di tempat tugasnya, bersikap “cerewet”, kurang terampil, tidak menghargai adat budaya setempat sering menyalahkan adat yang
tidak sesuai dengan ilmu kebidanan. Sebaliknya alasan ibu hamil yang mau memeriksakan kehamilannya, sikapnya terhadap perilaku bidan antara lain bidan
Universitas Sumatera Utara
sudah berpengalaman, mengetahui letak posisi bayi, bidan berpengalaman dan terdidik, juga menyebutkan bidan tersebut ramah dengan masyarakat.
5.5. Pengaruh Motivasi terhadap Pemanfaatan ANC untuk Deteksi Dini