Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan Analisis Regresi Linear Berganda

9. Teknik Analisis Data

a. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan

mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. b. Uji Asumsi Klasik Sebelum data dianalisis, data harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliput i: uji normalitas, uji homokedastisitas dan uji multikolinearitas. 1 Uji Normalitas Pengujian ini digunakan untuk melihat dalam model regresi, variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. 2 Uji Homokedastisitas Pengujian ini digunakan dalam model regresi untuk melihat terjadi ketidaksamaan varians dasar residual pengamatan yang lain. Jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. 3 Uji Multikolinearitas Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mendeteksi adanya Universitas Sumatera Utara multikolinearitas digunakan ketentuan sebagai berikut: Jika nilai Variance Inflation Factor VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. Setelah data diuji dengan ketiga uji asumsi klasik dan memenuhi semua asumsi tersebut maka dilakukan pengujian hipotesis.

c. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel independen, yaitu kehadiran X 1 , kemampuan X 2 , sikap X 3 , norma X 4 terhadap prestasi kerja Y. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 12.00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Nugroho 2005: 43: Y= b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana: Y = Prestasi kerja X 1 = Skor dimensi Kehadiran X 2 = Skor dimensi Kemampuan X 3 = Skor dimensi Sikap X 4 = Skor dimensi Norma b 1 – b 4 = Koefisien regresi b = Konstanta e = Standar error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah Universitas Sumatera Utara kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan Nugroho, 2005: 45 yaitu:

1 Uji – t

Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh varibel bebas secara individual terhadap variable terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Ho : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kehadiran X 1 , kemampuan X 2 , sikap X 3 , norma X 4 terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja Y. Ho : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kehadiran X 1 , kemampuan X 2 , sikap X 3 , norma X 4 terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja Y. Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5

2 Uji – F

Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji – F Universitas Sumatera Utara digunakan untuk melihat secara bersama-sama serentak variabel independen yaitu kehadiran X 1 , kemampuan X 2 , sikap X 3 , norma X 4 terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja Y. Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0 artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel- variabel independen yaitu X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja Y. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ 0 artinya, secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu X 1 , X 2 , X 3 , X 4 terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja Y.

3 Identifikasi Determinan R²

Identifikasi determinan R² bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinan terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan Adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0.5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1 Nugroho, 2005: 51. Identifikasi determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen X terhadap variabel Universitas Sumatera Utara dependen Y. Semakin besar nilai identifikasi determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen Y. Jika determinan R² semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu X 1 , X 2 , X 3 , X 4 berupa variabel kehadiran, kemampuan, sikap, norma serta variabel dependen Y yaitu prestasi kerja semakin besar. Sebaliknya, jika determinan R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu X 1 , X 2 , X 3 , X 4 berupa variabel kehadiran, kemampuan, sikap, norma serta variabel dependen Y yaitu prestasi kerja semakin kecil. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Shelviana O. Bangun 2005 melakukan penelitian yang berjudul “Disiplin, Penghargaan dan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara”. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa disiplin dan penghargaan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara. Ningsih 2005 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh disiplin kerja dan imbalan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Barisan Baja Perkasa Medan”. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin dan imbalan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Barisan Perkasa Medan. Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja dalam perusahaan yang baik akan mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan. Oleh karena itu setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin kerja yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya jika bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Menurut Siswanto 2002: 291 17 Universitas Sumatera Utara