Uji – t Metode Regresi Linear Berganda Multiple Linear Regression

kehadiran .052 .147 .031 .356 .725 kemampuan 1.525 .064 .906 23.861 .000 sikap .078 .111 .050 .706 .485 norma .038 .091 .025 .422 .676 a. Dependent variable: prestasi kerja Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 12.00, April 2009 Berdasarkan Tabel 4.13 maka dapat diperoleh persamaan model regresi linear berganda: Y = -0.364 + 0.052X1 – 1.525X2 + 0.078X3 + 0.038X4 + e Persamaan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar -0.364 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor kehadiran, kemampuan, sikap dan norma, maka prestasi kerja salesman terhadap disiplin kerja akan berkurang sebesar 0.364. b. Koefisien regresi X 1 = 0.052 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada variabel kehadiran akan meningkatkan prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan sebesar 0.052. c. Koefisien regresi X 2 = 1.525 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada variabel kemampuan akan meningkatkan prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan sebesar 1.525. d. Koefisien regresi X 3 = 0.078 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada variabel sikap akan meningkatkan prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Indonesia sebesar 0.78. e. Koefisien regresi X 4 = 0.038 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada variabel norma akan meningkatkan prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Indonesia sebesar 0.038. Dalam analisis regresi linear berganda ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:

1. Uji – t

Universitas Sumatera Utara Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Untuk melakukan uji- t menggunakan tabel coefficients. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan H 1 b. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan d. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 12.00 e. Kesimpulan Hasil pengujian: a Model hipotesis yang digunakan dalam uji- t adalah: H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 berupa variabel kehadiran, kemampuan, sikap dan norma terhadap prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Indonesia . H : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 berupa variabel variabel kehadiran, kemampuan, sikap dan norma terhadap prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. b t tabel diperoleh dengan derajat bebas = n – k n = jumlah sampel yaitu 35 salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan k = jumlah variabel yang digunakan, k = 5 variabel derajat bebas = n – k = 35 – 5 = 30 Universitas Sumatera Utara Uji-t yang digunakan adalah uji dua arah maka t tabel 0.025 35 adalah 2.04 c Kriteria Pengambilan Keputusan: H o diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5 Tabel 4.14 Hasil t Hitung Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.364 .434 -.839 .408 kehadiran .052 .147 .031 .356 .725 kemampuan 1.525 .064 .906 23.861 .000 sikap .078 .111 .050 .706 .485 norma .038 .091 .025 .422 .676 a. Dependent variable: prestasi kerja Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 12.00, April 2009 Pada Tabel 4.14 dapat dilihat: a. Variabel kehadiran X 1 memiliki nilai p-value pada kolom sig 0.725 0.05 artinya tidak signifikan, sedangkan t hitung = 0.356 t tabel 2.04 artinya tidak signifikan. Maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya kehadiran secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. Hal ini menyebabkan kehadiran formal tidak ada pengaruhnya terhadap tercapainya target penjualan karena salesman dapat menggunakan hari libur untuk menjual produk sehingga target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai. b. Variabel kemampuan X 2 memiliki nilai p-value pada kolom sig 0.000 0.05 artinya signifikan, sedangkan t hitung = 23.861 t tabel 2.04 artinya signifikan. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya kemampuan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Universitas Sumatera Utara Indonesia Medan. Hal ini disebabkan karena kemampuan yang dimiliki salesman dalam menjual produk sangat menentukan tercapai tidaknya target penjualan yang telah ditetapkan pimpinan sehingga kemampuan yang dimiliki sangat mempengaruhi prestasi kerja salesman. c. Variabel sikap X 3 memiliki nilai p-value pada kolom sig 0.485 0.05 artinya tidak signifikan, sedangkan t hitung = 0.706 t tabel 2.04 artinya tidak signifikan. Maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya sikap secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. Hal ini disebabkan karena baik atau buruk sikap salesman dalam menjual produk tidak akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan. d. Variabel norma X 4 memiliki nilai p-value pada kolom sig 0.676 0.05 artinya tidak signifikan, sedangkan t hitung = 0.422 t tabel 2.04 artinya tidak signifikan. Maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya norma secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. Hal ini disebabkan karena salesman bekerja di lapangan dan pimpinan tidak bisa memantau mereka setiap saat sehingga peraturan yang berlaku di dalam perusahaan tidak mereka patuhi sehingga ada atau tidaknya normaperaturan yang berlaku di dalam perusahaan tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan. Berdasarkan penelitian Uji – t pada Tabel 4.14 diperoleh dari nilai standardized coefficients kemampuan X2 adalah 0.906 yang merupakan variabel independen dengan nilai standardized coefficients tertinggi. Dapat disimpulkan bahwa variabel kemampuan memiliki pengaruh paling dominan terhadap prestasi kerja salesman pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. Universitas Sumatera Utara

2. Uji – F