Uji Asumsi Klasik Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Salesman Pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan

pada pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah realibilitas dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian..

C. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik meliputi: 1. Uji Normalitas Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode plot. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Expect ed Cum Prob Dependent Variable: prestasi kerja Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.1 Grafik Distribusi Normal Sumber: Hasil Penelitian Data diolah SPSS 12.00, April 2009 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 menunjukkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi. Hal tersebut disimpulkan dari penyebaran data titik yang berada di sekitar sumbu diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. 2. Uji Homokedastisitas Pengujian ini digunakan dalam model regresi untuk melihat terjadi ketidaksamaan varians dasar residual pengamatan yang lain. Jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Variabel-variabel independen dengan memperhatikan nilai t dan signifikansinya. Heterokedastisitas ada apabila nilai signifikannya 0.05 sebaliknya apabila nilai signifikansinya 0.05 berarti tidak terjadi heterokedastisitas. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan atas data tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil uji Heterokedastisitas Variabel Independen t Sig Kesimpulan X1 0.356 0.725 Tidak terjadi heterokedastisitas X4 0.422 0.676 Tidak terjadi heterokedastisitas Sumber: Hasil Penelitian Data diolah SPSS 12.00, April 2009 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa variabel X1 kehadiran dan variabel X4 norma tidak terjadi heterokedastisitas karena signifikansinya 0.05. 3. Uji Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas digunakan ketentuan sebagai berikut: Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Tabel 4.12 Hasil uji Multikolinearitas Variabel Independen VIF Kesimpulan X2 3.319 Tidak terjadi Multikolinearitas X4 8.203 Tidek terjadi Multikolinearitas Sumber: Hasil Penelitian Data diolah SPSS 12.00, April 2009 Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa variabel X2 kemampuan dan variabel X4 norma tidak terjadi multikolinearitas karena VIF tidak lebih besar dari 10.

D. Metode Regresi Linear Berganda Multiple Linear Regression