Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Salesman Pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP

PRESTASI KERJA SALESMAN PADA

PT DUNIA KHARISMA INDONESIA

MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

ESTER HASIANNA SIMANJUNTAK 050521107

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Ester Hasianna Simanjuntak, (2009) “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Salesman Pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan”. Pembimbing, Dra. Friska Sipayung, M.Si. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen. Penguji 1, Dra. Yulinda, M.Si dan Penguji 2, Dr.Yenni Absah, SE, M.Si.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja salesman pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan.

Metode penelitian data yang digunakan adalah metode deskriptif serta metode regresi linear berganda, uji-t, uji-F dan identifikasi determinan.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja salesman pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. Berdasarkan uji-t disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi prestasi kerja salesman adalah yaitu variabel kemampuan (X2). Berdasarkan Uji – F disimpulkan bahwa keempat variabel

disiplin kerja yaitu variabel kehadiran (X1), kemampuan (X2), sikap (X3) dan

norma (X4) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi kerja salesman pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. Identifikasi determinan (R²) yaitu dengan nilai 0.985 artinya variabel disiplin kerja mampu memberikan penjelasan variabel prestasi kerja salesman sebesar 98.5% dan sisanya sebesar 1.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada persamaan model.


(3)

KATA PENGANTAR

Penulis sampaikan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya yang luar biasa dan begitu melimpah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya. Selama menjalani masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sampai kepada penulisan skripsi ini, Penulis banyak mendapatkan saran dan kritik dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. sebagai Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. sebagai Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak sumbangan pikiran dalam proses membimbing dan memberikan arahan selama proses penulisan skripsi ini. 5. Ibu Dra. Yulinda, M.Si. sebagai Dosen Penguji I yang telah meluangkan

waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Yenni Absah, SE, M.Si. sebagai Dosen Penguji II yang telah memberikan arahan dan masukan bagi penulis.

7. Seluruh Dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.


(4)

8. Bapak Kepala Pimpinan PT Dunia Kharisma Indonesia Medan yang telah memberikan waktu dan kesempatan bagi penulis untuk melakukan riset dan penulisan skripsi ini.

9. Kedua orang tua penulis yang selalu mendukung dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

10.Teman-teman yang kusayangi meiboni, dwi, elvi, lusi, jennifer, zuvy, shanti, icha, dekris serta teman-teman yang tidak disebutkan namanya, terima kasih atas perhatian, dukungan, semangat yang kalian berikan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2009 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual... 5

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 6

F. Metode Penelitian ... 7

1. Batasan Operasional ... 7

2. Definisi Operasional Variabel ... 8

3. Skala Pengukuran Variabel ... 9

4. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 9

5. Populasi dan Sampel ... 9

6. Jenis Data ... 10

7. Teknik Pengumpulan Data ... 10

8. Uji Validitas dan Realibilitas ... 11

9. Teknik Analisis Data ... 12

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 17

B. Disiplin Kerja ... 17

C. Prestasi Kerja ... 22

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan PT Dunia Kharisma Indonesia ... 29


(6)

D. Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi TELKOMVISION ... 31

E. Produk Perusahaan ... 33

F. Sistem Pembayaran Iuran ... 33

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif ... 48

1. Karakteristik responden berdasarkan usia responden ... 48

2. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 49

3. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja ... 49

4. Distribusi pendapat responden mengenai variabel kehadiran (X1) ... 50

5. Distribusi pendapat responden mengenai variabel kemampuan (X2) ... 51

6. Distribusi pendapat responden mengenai variabel sikap (X3) . 52

7. Distribusi pendapat responden mengenai variabel norma (X4) ... 53

8. Distribusi pendapat responden mengenai variabel prestasi Kerja (Y) ... 54

B. Uji Validitas dan Realibilitas ... 55

C. Uji Asumsi Klasik ... 57

1. Uji Normalitas ... 57

2. Uji homokedastisitas ... 58

3. Uji multikolinearitas ... 59

D. Metode Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression) 60

1. Uji – t ... 61

2. Uji – F ... 64

3. Identifikasi Determinan (R²) ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Absensi Salesman Tahun 2006-2008 ... 3

Tabel 1.2 Laporan Penjualan TELKOMVISION Salesman tahun 2006-2008 ... 4

Tabel 1.3 Operasionalisasi Variabel ... 8

Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert ... 9

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 48

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 49

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja ... 49

Tabel 4.4 Kehadiran (X1) ... 50

Tabel 4.5 Kemampuan (X2) ... 51

Tabel 4.6 Sikap (X3) ... 52

Tabel 4.7 Norma (X4) ... 53

Tabel 4.8 Prestasi kerja (Y) ... 54

Tabel 4.9 Validitas butir pertanyaan ... 55

Tabel 4.10 Realibilitas Kuesioner ... 57

Tabel 4.11 Hasil uji Heterokedastisitas... 59

Tabel 4.12 Hasil uji Multikolinearitas ... 59

Tabel 4.13 Regresi Linear Berganda ... 60

Tabel 4.14 Hasil thitung ... 62

Tabel 4.15 Hasil Uji Fhitung ... 65


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 6

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 30

Gambar 3.2 Program TV Satelit Berlangganan TELKOMVISION ... 34

Gambar 3.3 Program TV Satelit Berlangganan TELKOMVISION ... 35

Gambar 3.4 Paket Ala Carte ... 36

Gambar 3.5 Paket Berita ... 37

Gambar 3.6 Paket Dunia Anak ... 37

Gambar 3.7 Paket Metropolitan... 38

Gambar 3.8 Paket Laga ... 38

Gambar 3.9 Paket Pendidikan ... 39

Gambar 3.10 Paket Populer ... 39

Gambar 3.11 Paket Film Laris... 39

Gambar 3.12 Paket Olahraga ... 40

Gambar 3.13 Paket Pelangi ... 40

Gambar 3.14 Paket Spesial Seru Plus ... 41

Gambar 3.15 Paket Spesial Hiburan ... 41

Gambar 3.16 Paket Spesial Riang ... 41

Gambar 3.17 Paket Keluarga Sportif Plus ... 42

Gambar 3.18 Paket KeluargaHarmonis ... 42

Gambar 3.19 Paket Combo ... 43

Gambar 3.20 Paket Musik ... 43

Gambar 3.21 Paket Berita ... 44

Gambar 3.22 Paket Dunia Anak ... 44

Gambar 3.23 Paket Laga ... 44

Gambar 3.24 Paket Metropolitan ... 45

Gambar 3.25 Paket Pelangi ... 46

Gambar 3.26 Paket Film Laris... 46

Gambar 3.27 Paket Olahraga Plus ... 47


(9)

ABSTRAK

Ester Hasianna Simanjuntak, (2009) “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Salesman Pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan”. Pembimbing, Dra. Friska Sipayung, M.Si. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen. Penguji 1, Dra. Yulinda, M.Si dan Penguji 2, Dr.Yenni Absah, SE, M.Si.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja salesman pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan.

Metode penelitian data yang digunakan adalah metode deskriptif serta metode regresi linear berganda, uji-t, uji-F dan identifikasi determinan.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja salesman pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. Berdasarkan uji-t disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi prestasi kerja salesman adalah yaitu variabel kemampuan (X2). Berdasarkan Uji – F disimpulkan bahwa keempat variabel

disiplin kerja yaitu variabel kehadiran (X1), kemampuan (X2), sikap (X3) dan

norma (X4) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi kerja salesman pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. Identifikasi determinan (R²) yaitu dengan nilai 0.985 artinya variabel disiplin kerja mampu memberikan penjelasan variabel prestasi kerja salesman sebesar 98.5% dan sisanya sebesar 1.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada persamaan model.


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting dalam perusahaan. Meskipun telah ditemukan teknologi baru, sumber daya alam yang baik dan modal yang memadai perusahaan tidak akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor tersebut jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung pada bagaimana sumber daya manusia itu bekerja, berprilaku dan menjalankan tugasnya dengan baik.

“Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu” (2003: 93). Prestasi kerja yang tinggi hanya tercapai apabila seluruh karyawan memiliki tingkat disiplin yang baik. Oleh karena itu, kedisiplinan merupakan suatu yang harus digalakkan dan diwujudkan didalam aktivitas sehari-hari.

Pencapaian hasil yang memuaskan akan dapat diperoleh dengan

menerapkan disiplin dalam bekerja karena disiplin yang baik

mencerminkan besarnya tanggung jawab seorang terhadap tugas-tugas

yang diberikan kepadanya. Upaya menerapkan disiplin dapat

dilakukan dengan mendorong karyawan untuk mengikuti

aturan-aturan yang berlaku didalam organisasi sehingga mencegah

penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan yang dapat menghambat

jalannya pekerjaan. ”Pimpinan harus selalu berusaha agar

karyawannya mempunyai disiplin kerja yang baik karena semakin


(11)

baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi kerja yang akan

dicapainya” (Rivai, 2004: 105).

PT Dunia Kharisma Indonesia Medan merupakan suatu perusahaan joint

venture (patungan) yang kepemilikan sahamnya 100% dimiliki oleh TELKOM Group yang bergerak dalam layanan TV berlangganan (pay TV). TV berlangganan

adalah sebuah layanan dimana pelanggan dapat mengakses sejumlah saluran TV selama 24 jam yang tidak dapat diperoleh pada TV tak berbayar dengan cara membayar iuran bulanan. Produk yang dihasilkan yaitu TV berlangganan TELKOMVISION. TELKOMVISION adalah layanan hiburan tanpa batas yang juga terdaftar sebagai merek dagang. TELKOMVISION bergerak dalam layanan siaran satelit TV digital. TELKOMVISION diperuntukkan bagi pelanggan di perumahan atau perusahaan seperti pub, hotel dan restoran. TELKOMVISION memberikan aneka channel televisi yang berisikan beraneka ragam dunia pengetahuan, inspirasi dan hiburan tanpa batas. Perusahaan menggunakan tenaga

sales yang bergerak dibidang customer goods. Pimpinan PT Dunia Kharisma

Indonesia Medan menetapkan target penjualan untuk masing-masing salesman sehingga volume penjualan dapat meningkat setiap tahun. Prestasi kerja salesman dilihat dari pencapaian target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan.

Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan, peneliti

menemukan informasi bahwa salesman PT Dunia Kharisma Indonesia

Medan belum sepenuhnya menunjukkan kedisiplinan yang baik dilihat

dari tingkat kehadiran dan kemampuan menjual produk. Tingkat

kehadiran dan kemampuan salesman dalam menjual produk yang


(12)

menjadi tolak ukur kedisiplinan terlihat belum sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh perusahaan. Berikut disajikan absensi salesman PT

Dunia Kharisma Indonesia Medan tahun 2006 - 2008.

Tabel 1.1

Absensi Salesman Tahun 2006 – 2008

Keterangan 2006 2007 2008

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase - Jumlah

salesman

- Salesman yang

Sakit

- Salesman yang Opname - Salesman yang

Izin

- Salesman yang Cuti

- Salesman yang Tanpa Keterangan 35 orang 15 orang 3 orang 5 orang 2 orang 10 orang 43 % 9 % 14 % 6 % 28 % 35 orang 12 orang 4 orang 6 orang 1 orang 12 orang 34 % 11 % 17 % 3 % 34 % 35 orang 10 orang 4 orang 4 orang 3 orang 14 orang 29 % 11 % 11 % 9 % 40 % Sumber: PT Dunia Kharisma Indonesia Medan Bagian Personalia ( April 2009, data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2008

persentase jumlah salesman yang tidak hadir dengan alasan tanpa

keterangan mengalami peningkatan dari tahun 2006. Peningkatan ini

terjadi pada tahun 2006 salesman yang tanpa keterangan sebesar 28%,

tahun 2007 salesman yang tanpa keterangan sebesar 34% dan tahun

2008 salesman yang tanpa keterangan meningkat sebesar 40%. Hal ini

berarti kedisiplinan salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan

mengalami penurunan sehingga PT Dunia Kharisma Indonesia Medan

melakukan pengawasan yang semakin ketat terhadap kehadiran


(13)

secara elektronik (menggunakan sidik jari) sebagai identitas

karyawan, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan absensi salesman.

Apabila salesman dalam jangka waktu 3 hari berturut-turut tidak hadir

tanpa keterangan apapun maka salesman tersebut akan diberikan surat

peringatan pertama dan seterusnya sehingga dapat mengurangi tingkat

absensi salesman pada tahun berikutnya karena penurunan absensi

salesman mempengaruhi jumlah penjualan produk TELKOMVISION.

Salesman yang mencapai target penjualan dari tahun 2006- 2008

mengalami penurunan. Berikut disajikan laporan penjualan salesman

tahun 2006 - 2008 PT Dunia Kharisma Indonesia Medan sebagai

berikut:

Tabel 1.2

Laporan Penjualan TELKOMVISION Salesman tahun 2006-2008

Keterangan 2006 2007 2008

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase - Jumlah

Salesman

- Salesman yang

mencapai target penjualan - Salesman yang

tidak mencapai target penjualan 35 orang 20 orang 15 orang 57,14 % 42,86 % 35 orang 18 orang 17 orang 51,43 % 48,57 % 35 orang 13 orang 22 orang 37,14 % 62,86 %

Sumber:PT Dunia Kharisma Indonesia Medan Bagian Pemasaran ( April 2009, data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa penjualan produk TELKOMVISION dari 2007-2008 mengalami penurunan. Pada realisasinya para salesman secara keseluruhan menunjukkan penurunan prestasi. Penurunan ini terlihat dari jumlah


(14)

dari tahun 2007 dan 2006 sebesar 51,43% dan 57,14%. Target penjualan produk TELKOMVISION yang harus dijual oleh salesman minimal 40 unit setiap tahun, apabila dalam jangka waktu 3 bulan berturut-turut salesman tidak mencapai target penjualan maka salesman tersebut akan diberhentikan dari pekerjaannya.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis tertarik untuk mengambil judul: “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Salesman Pada PT Dunia Kharisma Indonesia Medan”.

B.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis dapat

merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah disiplin kerja

berpengaruh terhadap prestasi kerja salesman pada PT Dunia

Kharisma Indonesia Medan?”.

C.

Kerangka Konseptual

Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang

untuk menaati dan mematuhi segala norma-norma, peraturan yang

berlaku di sekitarnya secara bertanggung jawab (Saydam, 2005: 284).

Adapun indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut:

1.

Kehadiran dan tepat waktu dalam bekerja.


(15)

3.

Sikap karyawan kepada pimpinan, rekan dan

pelanggan/konsumen.

4.

Mematuhi norma yang berlaku dalam perusahaan.

Prestasi kerja adalah hasil kerja seorang karyawan selama

periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan

misalnya standar, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan

terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Soeprihanto, 2001: 7).

Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa disiplin

kerja yang terdiri dari 4 indikator yaitu kehadiran, kemampuan, sikap

dan norma jika dilaksanakan dengan baik oleh karyawan akan

mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap

tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong dan berpengaruh

terhadap gairah kerja, semangat kerja dan meningkatkan prestasi

kerja, efisiensi dan efektifitas kerja dalam perusahaan.

Berdasarkan teori pendukung diatas, kerangka konseptual pada

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

PRESTASI KERJA

Kehadiran (X1)

Kemampuan (X2) Sikap (X3) Norma (X4)


(16)

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Saydam (2005: 285) dan Soeprihanto (2001: 7) (diolah oleh peneliti)

D.

Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah maka, hipotesis penelitian

ini adalah: “Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi kerja salesman pada PT Dunia Kharisma

Indonesia Medan”.

E.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja

terhadap prestasi kerja salesman pada PT Dunia Kharisma

Indonesia Medan.

2.

Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan terutama bagi

pimpinan

PT Dunia Kharisma Indonesia Medan.

b. Bagi Pihak Lain


(17)

Sebagai dasar penelitian selanjutnya yang dapat digunakan

sebagai bahan perbandingan, khususnya penelitian tentang

disiplin kerja.

c. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang

disiplin kerja khususnya pengaruhnya terhadap prestasi kerja

salesman pada suatu perusahaan atau organisasi.

F.

Metode Penelitian

1.

Batasan Operasional

Penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh disiplin

kerja terhadap prestasi kerja salesman pada PT Dunia

Kharisma Indonesia Medan.

2.

Definisi Operasional Variabel

a. Variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak

tergantung pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel

independen dari penelitian ini adalah:

1).

Kehadiran (X

1

)

Yaitu tingkat absensi salesman dan ketepatan jam masuk

sesuai dengan waktu kerja yang telah ditetapkan


(18)

2).

Kemampuan (X

2

)

Yaitu keahlian yang dimiliki salesman dalam memasarkan

produk.

3).

Sikap (X

3

)

Yaitu mental dan perilaku salesman yang berasal dari

kesadaran atau kerelaan dirinya sendiri dalam

melaksanakan tugas dan peraturan perusahaan.

4).

Norma (X

4

)

Yaitu kemampuan salesman untuk memahami

sepenuhnya peraturan-peraturan yang berlaku sebagai

suatu acuan dalam bersikap dan mengetahui tujuan dan

manfaat dari peraturan tersebut.

b.

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

varibel lain.

Adapun yang menjadi variabel dependen adalah: Prestasi

kerja (Y)

Merupakan hasil kerja seorang salesman selama periode

tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan

misalnya standar, target, sasaran atau kriteria yang telah


(19)

Berdasarkan definisi operasional yang diterapkan maka

penulis merumuskan mekanisme penganalisaan variabel sebagai

berikut:

Tabel 1.3

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Indikator Variabel Skala

pengukuran

1. Kehadiran (X1)

a. Kehadiran setiap hari. b. Masuk kerja tepat waktu.

c. Memanfaatkan waktu dengan baik.

Likert

2. Kemampuan (X2)

a. Melaksanakan tugas-tugas pokok. b. Kemampuan menjual produk. c. Kemampuan berkomunikasi kepada

pelanggan.

Likert

3. Sikap (X3) a. Sikap salesman. Likert

4. Norma (X4)

a. Mentaati peraturan kerja.

b. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Likert

5. Prestasi Kerja (Y)

Hasil kerja seorang salesman selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standar, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan

terlebih dahulu dan telah disepakati.

Likert

Sumber: Saydam (2005: 285) dan Soeprihanto (2001: 7) (diolah oleh peneliti)

3.

Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skor 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini:


(20)

Jawaban Skor

a. Sangat Baik 5

b. Baik 4

c. Cukup 3

d. Kurang 2

e. Sangat Kurang 1

Sumber: Sugiyono (2006: 104) (data diolah, April 2009)

4.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai dengan

bulan Juni 2009. Lokasi penelitian adalah di PT Dunia

Kharisma Indonesia Medan yang beralamat di Jalan KH.

Zainul Arifin No. 53 Medan.

5.

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2006:89) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah

salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan yang

berjumlah 35 orang.


(21)

Sampel pada penelitian ini adalah salesman pada PT

Dunia Kharisma Indonesia Medan yang berjumlah 35 orang.

Penarikannya diambil secara sensus, alasan dilakukan

penarikan sampel secara sensus adalah karena kecilnya jumlah

populasi yang ada.

6.

Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh dari responden dengan

memberikan kuesioner/daftar pertanyaan kepada salesman

PT Dunia Kharisma Indonesia Medan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan

teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian.

Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, majalah,

internet dan data-data dari perusahaan PT Dunia Kharisma

Indonesia Medan.

7.

Teknik Pengumpulan Data


(22)

Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang

disusun oleh peneliti yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

tentang variabel disiplin kerja dan prestasi kerja.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang

digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi

dengan melakukan tanya jawab secara lisan dan tatap muka

dengan responden.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan

langsung terhadap

dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

8.

Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk

mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar

pertanyaan (kuesioner) dalam mendefenisikan suatu

variabel. Menurut Nugroho (2005: 68) Kriteria dalam


(23)

menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut:

1) Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid

2) Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid b. Uji Realibilitas

Realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang

berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang

merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam

suatu bentuk kuesioner. Uji realibilitas dapat dilakukan

secara bersama-sama terhadap butir pertanyaan untuk

lebih dari satu variabel. Menurut Nugroho (2005: 72)

realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika

memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0.60.

Untuk uji validitas dan realibilitas awal, peneliti menyebarkan

kuesioner

kepada 25 orang salesman yang ada di Main Dealer Dunia

Parabola yaitu

cabang dealer PT Dunia Kharisma Indonesia Medan yang

beralamat di


(24)

9.

Teknik Analisis Data

a. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.

b. Uji Asumsi Klasik

Sebelum data dianalisis, data harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliput i: uji normalitas, uji homokedastisitas dan uji multikolinearitas.

1) Uji Normalitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat dalam model regresi, variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

2) Uji Homokedastisitas

Pengujian ini digunakan dalam model regresi untuk melihat terjadi ketidaksamaan varians dasar residual pengamatan yang lain. Jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

3) Uji Multikolinearitas

Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mendeteksi adanya


(25)

multikolinearitas digunakan ketentuan sebagai berikut: Jika nilai

Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10 dan

nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. Setelah data diuji dengan ketiga uji asumsi klasik dan memenuhi semua asumsi tersebut maka dilakukan pengujian hipotesis.

c. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel independen, yaitu kehadiran (X1), kemampuan (X2), sikap (X3), norma (X4) terhadap prestasi kerja (Y). Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi

Software SPSS 12.00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Nugroho

(2005: 43):

Y= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana:

Y = Prestasi kerja

X1 = Skor dimensi Kehadiran

X2 = Skor dimensi Kemampuan

X3 = Skor dimensi Sikap

X4 = Skor dimensi Norma

b1 – b4 = Koefisien regresi

b0 = Konstanta

e = Standar error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara

statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah


(26)

kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak

signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

dimana Ho diterima.

Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan (Nugroho, 2005: 45) yaitu:

(1) Uji – t

Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh varibel bebas secara individual terhadap variable terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kehadiran (X1), kemampuan (X2), sikap (X3), norma (X4) terhadap

variabel dependen yaitu prestasi kerja (Y).

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kehadiran (X1), kemampuan (X2), sikap (X3), norma (X4) terhadap variabel

dependen yaitu prestasi kerja (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% (2) Uji – F

Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji – F


(27)

digunakan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) variabel independen yaitu kehadiran (X1), kemampuan (X2), sikap (X3),

norma (X4) terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja (Y).

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 artinya, secara bersama-sama

tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu X1, X2, X3, X4, terhadap variabel

dependen yaitu prestasi kerja (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 artinya, secara bersama-sama

(serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu X1, X2, X3, X4 terhadap

variabel dependen yaitu prestasi kerja (Y).

(3) Identifikasi Determinan ( R²)

Identifikasi determinan (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinan terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan Adjusted R

square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen

yang digunakan dalam penelitian. Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0.5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1 (Nugroho, 2005: 51). Identifikasi determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen (X) terhadap variabel


(28)

dependen (Y). Semakin besar nilai identifikasi determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen (Y).

Jika determinan (R²) semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa variabel

kehadiran, kemampuan, sikap, norma serta variabel dependen (Y) yaitu prestasi kerja semakin besar. Sebaliknya, jika determinan (R²) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu (X1, X2,

X3, X4) berupa variabel kehadiran, kemampuan, sikap, norma

serta variabel dependen (Y) yaitu prestasi kerja semakin kecil.


(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Shelviana O. Bangun (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Disiplin, Penghargaan dan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara”. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa disiplin dan penghargaan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara.

Ningsih (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh disiplin kerja dan imbalan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Barisan Baja Perkasa Medan”. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin dan imbalan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Barisan Perkasa Medan.

Disiplin Kerja

Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja dalam perusahaan yang baik akan mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan

terwujudnya tujuan perusahaan. Oleh karena itu setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin kerja yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya jika bawahannya mempunyai disiplin yang baik.


(30)

“Disiplin kerja adalah sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sangsi-sangsi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan”.

Menurut Rivai (2004: 444)

“Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dengan norma-norma sosial yang berlaku”.

Menurut Saydam (2005: 284)

“Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati segala norma-norma, peraturan yang berlaku disekitarnya secara bertanggung jawab”.

Berdasarkan definisi diatas dapat dilihat bahwa disiplin merupakan sikap yang menggambarkan kepatuhan pada suatu aturan atau ketentuan yang berlaku, sehingga dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektifitas kerja dalam perusahaan. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan semangat kerja, efisiensi dan efektifitas kerja karyawan sehingga hasil pekerjaan yang ditetapkan akan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Pelaksanaan tugas yang sesuai dengan standar-standar yang ditentukan, dan hasil pekerjaan yang dilakukan akan dapat tercapai dengan memuaskan.

Pendekatan-Pendekatan Dalam Disiplin

Menurut Mathis dan Jackson (2002: 314) ada 2 pendekatan dalam disiplin yang dapat dilakukan yaitu:


(31)

Pendekatan disiplin positif

Pendekatan disiplin positif dibangun berdasarkan filosofi bahwa pelanggaran merupakan tindakan yang biasanya dapat dikoreksi tanpa perlu hukuman. Dalam pendekatan ini, fokusnya adalah pada penemuan fakta dan bimbingan untuk mendorong perilaku yang diharapkan dan bukannya menggunakan hukuman untuk mencegah perilaku yang tidak diharapkan.

Pendekatan disiplin progresif

Disiplin progresif melembagakan sejumlah langkah dalam membentuk perilaku karyawan. Kebanyakan prosedur disiplin progresif menggunakan peringatan lisan dan tertulis sebagai pemutusan hubungan kerja.

Tujuan Pembinaan Disiplin Kerja

Menurut Siswanto (2002: 292), ada lima pola pikir pembinaan disiplin kerja yaitu:

Agar tenaga kerja mentaati segala peraturan dan kebijakan ketenaga kerjaan maupun peraturan yang berlaku.

Dapat melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimum pada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana bidang jasa dan barang perusahaan dengan sebaik-baiknya.


(32)

Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan.

Tenaga kerja mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan baik dalam waktu pendek maupun jangka panjang.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kedisiplinan

Menurut Hasibuan (2003: 212) faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan adalah sebagai berikut:

Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ini mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan agar karyawan tersebut bekerja dengan sungguh-sungguh.

Teladan pimpinan

Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan akan ikut baik.

Balas Jasa

Balas jasa atau gaji, kesejahteraan ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan, karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan. Jika kecintaan karyawan semakin tinggi terhadap pekerjaan kedisiplinan akan semakin baik. Untuk mewujudkan kedisiplinan karyawan yang baik perusahaan harus memberikan balas jasa yang relatif besar.

Keadilan

Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa atau hukuman akan tercipta kedisiplinan yang baik. Manajer yang baik dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua karyawan. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula.

Waskat (pengawasan melekat)

Waskat adalah tindakan nyata paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengatasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya.

Sanksi hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan. Berat atau ringan sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik buruknya kedisiplinan karyawan.

Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan, pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk memberikan sanksi sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya. Dengan demikian pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan.


(33)

Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi baik diantara semua karyawan. Kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan

kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.

Prestasi Kerja

Pengertian Prestasi Kerja

Menurut Soeprihanto (2001: 7)

“Prestasi kerja adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standar, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.

Menurut Hasibuan (2003: 93)

“Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.

Menurut Pangabean (2002: 72)

“Penilaian prestasi kerja adalah sesuatu yang bertujuan untuk mengetahui atau memahami tingkat kinerja karyawan dibandingkan dengan standart yang sudah ditetapkan”.

Menurut Soeprihanto (2001: 7)

“Penilaian prestasi kerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan”.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan

Menurut Sulistiyani dan Rosida (2003:200), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan yaitu:


(34)

Keahlian yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta pengusaha ilmu yang lebih luas yang dimiliki karyawan.

Disiplin kerja

Disiplin kerja yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah Kemampuan. Kemampuan yaitu keahlian dalam bidang penguasaan teknis operasional yang dibidang tertentu yang dimiliki karyawan.

Abilities

Keahlian yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang karyawan.

Attitude yaitu suatu kebiasaan yang terpolakan. Behavior

Perilaku kerja seorang karyawan dalam melaksanakan berbagai kegiatan atau aktivitas kerja.

Tujuan dan Kegunaan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan

Penilaian prestasi kerja karyawan berguna untuk perusahaan serta bermanfaat bagi karyawan. Menurut Hasibuan (2005: 88) tujuan dan kegunaan penilaian prestasi kerja karyawan sebagai berikut:

Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, demosi, pemberhentian dan penetapan besarnya balas jasa.


(35)

Untuk mengukur prestasi karyawan yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses dalam pekerjaannya.

Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan di dalam perusahaan.

Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja.

Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada di dalam organisasi.

Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.

Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan untuk mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat dan kebutuhan-kebutuhan bawahannya.

Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan-kelemahan di masa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya. Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan. Sebagai alat mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personel dan

dengan demikian bisa sebagai bahan pertimbangan agar bisa diikutsertakan dalam program latihan kerja tambahan.

Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan karyawan.

Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan.


(36)

Menurut Handoko (2000: 135) manfaat dari penilaian prestasi kerja dapat dirincikan sebagai berikut:

Perbaikan prestasi kerja

Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka untuk memperbaiki prestasi.

Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus, dan bentuk kompensasi lainnya.

Keputusan-keputusan penempatan

Promosi, transfer biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.

Kebutuhan-kebutuhan pelatihan dan pengembangan

Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.

Perencanaan dan pengembangan karier

Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karier yaitu tentang jalur karier tertentu yang harus diteliti.

Penyimpangan-penyimpangan proses staffing

Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia.


(37)

Ketidak akuratan informasional

Prestasi kerja yang buruk mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia atau komponen-komponen lain sistem informasi manajemen personalia. Menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan keputusan-keputusan personalia yang diambil tidak tepat.

Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan

Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan tersebut.

Kesempatan kerja yang adil

Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan internal diambil tanpa diskriminasi.

Tantangan-tantangan eksternal

Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar lingkungan kerja seperti keluaga, kesehatan, kondisi finansial atau masalah pribadi lainnya.

Standar Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Mathis dan Jackson dalam buku Yuli (2005:95) menetapkan lima standar utama penilaian prestasi kerja karyawan yaitu:

Jumlah keluaran (Quantity of output)

Standar keluaran (output) lebih banyak digunakan untuk menilai prestasi kerja karyawan dibagian produksi atau teknis. Standar ini


(38)

dilakukan dengan cara membandingkan antara besarnya jumlahan keluaran yang seharusnya (standar normal) dengan kemampuan sebelumnya.

Kualitas keluaran (Quality of output)

Jika yang digunakan dalam mengukur prestasi kerja karyawan itu adalah sedikitnya jumlah produk yang cacat, maka standar ini disebut sebagai standart quality. Standar ini lebih menekankan pada kualitas barang yang dihasilkan dibandingkan jumlah output.

Waktu keluaran (Timelines of output)

Ketepatan waktu yang digunakan dalam menghasilkan sebuah barang sering digunakan sebagai ukuran atau penilaian terhadap prestasi kerja. Apabila karyawan dapat mempersingkat waktu proses dengan standar maka karyawan tersebut dapat dikatakan telah memiliki prestasi yang baik.

Tingkat kehadiran (Presences at work)

Sebagian organisasi yang mengukur atau menilai prestasi kerja karyawannya dengan melihat daftar hadir. Asumsi yang digunakan dalam standar ini jika kehadiran karyawan dibawah standar hari kerja yang ditetapkan maka karyawan tersebut tidak akan mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap organisasi.

Kerjasama (Cooperativenes)

Standar ini biasanyaa digunakan untuk menilai kinerja karyawan pada tingkat supervisor dan manajer. Keterlibatan seluruh karyawan


(39)

dalam mencapai target yang ditetapkan akan mempengaruhi keberhasilan bagian yang diawasi.


(40)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan PT Dunia Kharisma Indonesia Medan

PT Dunia Kharisma Indonesia Medan merupakan suatu perusahaan joint

venture (patungan) yang kepemilikan sahamnya 100% dimiliki oleh TELKOM Group yang bergerak dalam layanan TV berlangganan (pay TV). TV berlangganan

adalah sebuah layanan dimana pelanggan dapat mengakses sejumlah saluran TV selama 24 jam yang tidak dapat diperoleh pada TV tak berbayar dengan cara membayar iuran bulanan. Produk yang dihasilkan yaitu TV berlangganan TELKOMVISION. TELKOMVISION adalah layanan hiburan tanpa batas yang juga terdaftar sebagai merek dagang. TELKOMVISION bergerak dalam layanan siaran satelit TV digital. TELKOMVISION diperuntukkan bagi pelanggan di perumahan atau perusahaan seperti pub, hotel dan restoran. TELKOMVISION memberikan aneka channel televisi yang berisikan beraneka ragam dunia pengetahuan, inspirasi dan hiburan tanpa batas. Perusahaan menggunakan tenaga

sales yang bergerak dibidang customer goods. PT Dunia Kharisma Indonesia

Medan dalam hal ini lebih menonjolkan nama produknya yaitu TELKOMVISION untuk memperkenalkan produknya kepada pelanggan di seluruh Indonesia.

B. Visi dan Misi PT Dunia Kharisma Indonesia Medan 1. Visi

Menjadi perusahaan Pay TV terkemuka di Indonesia.

2. Misi

Membangun tim yang professional dan berkompeten dengan cara menyalurkan layanan yang bernilai dan berkualitas kelas dunia.


(41)

C. Struktur Organisasi PT Dunia Kharisma Indonesia Medan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Dunia Kharisma Indonesia Medan

Sumber: Pimpinan Mitra Koordinator Administrasi & Operasional Data Entry Staff Schedulling & Aktivasi Staff Admin Insentif Staff GA & Keuangan

Staff Inventory Staff Teknisi Staff Koordinator Sales Admin Sales Staff Sales DTD Staff Telesales Staff

Walk in Care Staff

GM Regional

TELKOMVISION

AE Direct Sales

AE Dealer & AE MM

Customer Services Staff Admin & Inventory

Staff AE AD/Dealer Tehnical Support


(42)

D. Tugas dan Tanggung Jawab PT Dunia Kharisma Indonesia

1. AE Direct Sales, AE Dealer dan AE MM

a) Mengawasi, mensupervisi dan memberikan pelatihan terhadap seluruh sales staff DSA/DTD di wilayah yang dipimpinnya secara “day to day”.

b) Bersama-sama dengan Head RO bertanggung jawab terhadap pencapaian target penjualan.

c) Bekerja 6 (enam) hari seminggu, 8 (delapan) jam/hari dan bila ada kelebihan jam kerja tidak diperhitungkan lembur.

d) Secara periodik mengevaluasi dan merencanakan pencapaian target sesuai yang telah ditetapkan perusahaan.

e) Mengarahkan dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dan dapat melaksanakan rapat secara berkala (mingguan-bulanan) dengan team sales untuk membahas aktivitas, produktivitas bulan berjalan.

f) Merekomendasikan kepada atasan untuk dapat memberikan surat peringatan pada bawahan yang melakukan kesalahan dengan mengacu kepada peraturan perusahaan.

g) Memberikan laporan pendapatan penjualan untuk pemberian insentif.

2. Technical Support

a) Mengawasi, mensupervisi dan memberikan pelatihan terhadap seluruh teknisi staff DSA/DTD di wilayah yang dipimpinnya secara “day to day”.

b) Bersama-sama dengan Head RO bertanggung jawab terhadap kualitas instalasi dan pelayanan perangkat di rumah pelanggan.


(43)

c) Bekerja 6 (enam) hari seminggu dan 8 (delapan) hari dan bila ada kelebihan jam kerja tidak diperhitungkan lembur.

d) Secara periodik mengevaluasi dan merencanakan pencapaian kualitas layanan sesuai yang telah ditetapkan perusahaan.

e) Mengarahkan dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dan dapat melaksanakan rapat secara berkala (mingguan-bulanan) dengan team teknisi untuk membahas aktivitas, produktivitas bulan berjalan.

f) Merekomendasikan kepada atasan untuk dapat memberikan surat peringatan pada bawahan yang melakukan kesalahan dengan mengacu kepada peraturan perusahaan.

3. Administrasi/entry data

a) Proses entry data pelanggan (aplikasi SISKA/SMS) untuk data pelanggan terbaru dan aktivasi sesuai tanggal pemasangan.

b) Schedulling pemasangan kepada pelanggan.

c) Create WO pemasangan kepada instalasi.

4. Inventory

a) Mengawasi keberadaan stock baik di RO maupun di dealer (perangkat pinjam pakai).

b) Melakukan stock opname secara berkala di masing-masing unit

stockiest.

5. Customer Service

a) Layanan pelanggan sebagai walk in center


(44)

c) Pelanggan dapat melakukan aktivitas layanan atau aktivitas pembayaran dengan Customer Service.

E. Produk PT Dunia Kharisma Indonesia Medan

Produk TELKOMVISION ada 2 jenis yaitu:

1. DTH (Direct To Home)

2. Cabel

F. Sistem Pembayaran Iuran

Untuk produk DTH (Direct To Home), sistem pembayaran iuran terbagi atas 2 macam yaitu:

1. POST PAID

TV Satelit Berlangganan TELKOMVISION dengan pilihan paket yaitu: PERUNGGU PACKAGE (*Rp. 125.000)


(45)

PERAK PACKAGE (*Rp.199.000)

Gambar 3.2 Program TV Satelit Berlangganan TELKOMVISION


(46)

EMAS PACKAGE (*Rp.275.000)

Gambar 3.3 Program TV Satelit Berlangganan TELKOMVISION


(47)

A La Carte PACKAGE

Paket post-paid ala carte saat ini hadir untuk memberikan berbagai pilihan paket post-paid kepada pelanggan TELKOMVISION. Berikut Paket Ala Carte yang ditawarkan untuk pelanggan:

Gambar 3.4 Paket Ala Carte

Sumber:

Adapun ketentuan-ketentuan untuk Paket Ala Carte adalah sebagai berikut:

1. Paket Sinema 1, Sinema 2 dan NHK premium hanya khusus bagi pelanggan

PostPaid.

2. Bagi pelanggan yang ingin berlangganan Paket Sinema 1, Sinema 2 dan NHK

premium harus berlangganan salah satu paket Post Paid YES TV ataupun TELKOMVISION terlebih dahulu (Perunggu/Perak/Emas).

3. Paket NHK Premium dikeluarkan dari Paket Combo & Combo Plus

4. Harga tersebut diatas belum termasuk PPN 10%.

Bagi pelanggan pre paid yang ingin menikmati NHK premium channel maka pelanggan tersebut harus terlebih dahulu berlangganan paket Post Paid (Perunggu/Perak/Emas) sesuai ketentuan diatas.

*Harga dan channel dapat berubah sewaktu-waktu!


(48)

Caranya:

a. Cukup miliki parabola dan decoder TELKOMVISION b. Beli voucher paket yang anda inginkan

c. Langsung nonton favorit anda

Isi ulang voucher sesuai pilihan anda untuk dapat tetap menikmati

channel premium di TELKOMVISION .

Sistem pembayaran Pre Paid terdiri dari: 1) Main Pack

Paket Rp. 30.000,-

Gambar 3.5 Paket Berita

Sumber:

Liputan berita terkini selama 24 jam penuh dari seluruh belahan dunia bisa anda nikmati melalui CNN, BBC. Buat anda para pelaku bisnis jangan lewatkan informasi keuangan di CNBC.

Paket Rp. 50.000,-

Gambar 3.6 Paket Dunia Anak

Sumber:

Ceriakan hari anak anda dengan berbagai film favorit dan film kartun terkenal. Melalui channel Nickelodeon, Cartoon Network dan Disney

Channel.


(49)

Gambar 3.7 Paket Metropolitan

Sumber:

Nikmati pengalaman menarik yang mengupas keunikan Negara lain dari berbagai sisi. Mulai fashion, dunia kuliner, budaya dan juga film-film serial terbaru. Bisa anda nikmati di channel FTV, Hallmark,

Discovery Travel and Living, El Entertainment, Asian Food Channel

Paket Rp. 50.000,-

Gambar 3.8 Paket Laga

Sumber:

Deretan program action menarik dan info terkini tentang perangkat elektronik tercanggih bisa anda temukan di channel AXN dan

Discovery Real Time. Sementara buat anda penggemar cerita animasi

popular Jepang, temukan hanya di Animax.


(50)

Gambar 3.9 Paket Pendidikan

Sumber:

Program dengan cinematography yang terangkum dalam gabungan cerita dan visual luar biasa, akan menambah ilmu pengetahuan dan membawa kita pada petualangan hidup yang menakjubkan melalui

National Geographic, Discovery channel, Animal Planet dan NHK Premium.

Paket Rp. 50.000,-

Gambar 3.10 Paket Populer

Sumber:

Nikmati pengalaman menarik yang mengupas tentang dunia hiburan mulai dari fashiom hingga gosip manca negara, bisa anda nikmati di

El Entertainment dan Fashion TV.

Paket Rp. 65.000,-

Gambar 3.11 Paket Film Laris

Sumber:

Ciptakan teater di rumah anda sendiri, dengan menikmati berbagai koleksi film-film box office Hollywood terbaru ataupun juga legendaris koleksi HBO, HBO Signature dan Cinemax selama 24 jam penuh.


(51)

Paket Rp. 90.000,-

Gambar 3.12 Paket Olahraga

Sumber:

Ikuti berbagai pertandingan seru da juga kegiatan olah raga menarik dari seluruh dunia, seperti sepak bola, NBA, Formula 1, A1 Grand

Prix, Wimbledon di ESPN dan Star Sports. Khusus buat anda

penggemar olah raga dari Negara persemakmuran, seperti cricket,

rugby dan hoki saksikan di Ten Sports.

Paket Rp. 65.000,-

Gambar 3.13 Paket Pelangi

Sumber:

Selama 24 jam penuh anda dapat menikmati berbagai jenis film petualangan, laga, drama dan komedi di Star Movies atau film klasik legendaris koleksi MGM studio. Untuk anda pecinta film-film Asia temukan koleksi terbarunya hanya di Celestial Movies.

2) Mini Pack


(52)

Gambar 3.14 Paket Spesial Seru Plus

Sumber:

Paket Spesial dari Telkomvision yang merupakan gabungan dari paket olah raga, pendidikan, dan populer khusus dibuat untuk anda penggemar olah raga, hiburan dan fashion serta ilmu pengetahuan. Paket Rp. 99.000,-

Gambar 3.15 Paket Spesial Hiburan

Sumber:

Anda tidak perlu menghabiskan waktu diluar rumah, jika memilih paket spesial hiburan ini. Film-film box office unggulan serta tayangan

life style menarik dari berbagai dunia, mampu menghibur anda dan

keluarga dirumah. Paket Rp. 99.000,-

Gambar 3.16 Paket Spesial Riang

Sumber:

Beragam tayangan pendidikan dan hiburan yang menarik akan hadir di layar kaca anda dalam pilihan paket riang. Sajian paket pilihan ini akan menambah kegembiraan dan keceriaan dirumah anda.


(53)

Gambar 3.17 Paket Keluarga Sportif Plus

Sumber:

Jangan lewatkan tayangan-tayangan olah raga, edukasi dan film-film action pilihan yang dikemas menjadi satu, dalam paket keluarga sportif. Pastikan anda dan keluarga selalu menikmatinya.

Paket Rp. 150.000,-

Gambar 3.18 Paket Keluarga Harmonis

Sumber:

Paket ini cocok bagi anda keluarga harmonis yang ingin menyaksikan film-film terlaris dunia, tayangan hiburan mancanegara, film anak terfavorit serta tayangan edukatif pilihan. Wujudkan momen keharmonisan dan kebahagiaan ini dalam keluarga anda.

Paket Rp. 300.000,-

Gambar 3.19 Paket Combo


(54)

Beragam tayangan mancanegara terlengkap hadir di layar kaca anda dalam kemasan paket combo. Gabungan seluruh paket channel yang ada di TELKOMVision ini, akan menjadikan hari-hari anda dan keluarga menjadi lebih lengkap.

*Harga dan channel dapat berubah sewaktu-waktu

Untuk CABEL sistem pembayaran terbagi atas 2 bagian yaitu: 1. ANALOG

Paket Basic All Channel Rp. 230.000,- Jakarta & Bali confirm 60 channel

The other to be confirm

Harga dan Channel dapat berubah sewaktu-waktu 2. DIGITAL

TV pra bayar pertama di Indonesia dengan pilihan paket : (sesuai brosur) Isi ulang voucher sesuai pilihan anda untuk dapat tetap menikmati channel premium di TELKOMVision.

Paket 30.000,-

Gambar 3.20 Paket Musik

Sumber:

Hadirkan channel musik 24 jam dari MTV dan V Channel yang akan menampilkan berbagai video klip dari penyanyi & band ternama juga gaya hidup anak muda dari berbagai belahan dunia.


(55)

Gambar 3.21 Paket Berita

Sumber:

Liputan berita terkini selama 24 jam penuh dari seluruh belahan dunia bisa anda nikmati melalui CNN, BBC. Buat anda para pelaku bisnis jangan lewatkan informasi keuangan di CNBC.

Paket 50.000,-

Gambar 3.22 Paket Dunia Anak

Sumber:

Ceriakan hari anak anda dengan berbagai film favorit dan film kartun terkenal. Melalui channel Nickelodeon, Cartoon Network dan Disney

Channel.

Paket 50.000,-

Gambar 3.23 Paket Laga

Sumber:

Deretan program action menarik dan info terkini tentang perangkat elektronik tercanggih bisa anda temukan di channel AXN dan


(56)

Paket 40.000,-

Gambar 3.24 Paket Pendidikan

Sumber:

Program dengan cinematography yang terangkum dalam gabungan cerita dan visual luar biasa, akan menambah ilmu pengetahuan dan membawa kita pada petualangan hidup yang menakjubkan melalui

National Geographic, Discovery channel, Animal Planet dan NHK Premium.

Paket 60.000,-

Gambar 3.25 Paket Metropolitan

Sumber:

Nikmati pengalaman menarik yang mengupas keunikan negara lain dari berbagai sisi. Mulai fashion, dunia kuliner, budaya dan juga film-film serial terbaru. Bisa anda nikmati di channel FTV,

Hallmark, Discovery Travel and Living, E! Entertainment, Asian Food Channel.


(57)

Sumber:

Selama 24 jam penuh anda dapat menikmati berbagai jenis film petualangan, laga, drama dan komedi di Star Movies atau film klasik legendaris koleksi MGM studio. Untuk anda pecinta film-film Asia temukan koleksi terbarunya hanya di Celestial.

Paket 65.000,-

Gambar 3.27 Paket Film Laris

Sumber:

Ciptakan teater di rumah anda sendiri, dengan menikmati berbagai koleksi film-film box office Hollywood terbaru ataupun juga legendaris koleksi HBO, HBO Signature dan Cinemax selama 24 jam penuh.


(58)

Gambar 3.28 Paket Olahraga Plus

Sumber:

Ikuti berbagai pertandingan seru da juga kegiatan olah raga menarik dari seluruh dunia, seperti sepak bola, NBA, Formula 1, A1 Grand

Prix, Wimbledon di ESPN dan Star Sports. Khusus buat anda

penggemar olah raga dari Negara persemakmuran, seperti cricket,

rugby dan hoki saksikan di Ten Sports.


(59)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan dua metode untuk menganalisa data primer yang telah diperoleh, yakni metode analisis deskriptif dan metode regresi linear berganda. Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (kehadiran, kemampuan, sikap dan norma) terhadap variabel terikat (prestasi kerja). Dalam menganalisis data peneliti menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 12.00.

A. Analisis Deskriptif

Jumlah responden penelitian sebanyak 35 orang salesman PT Dunia Kharisma Indonesia Medan. Analisis deskriptif berisi mengenai karakteristik dari responden penelitian sebagai berikut:

1. Karakteristik responden berdasarkan usia responden Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia

Jumlah (orang)

Persentase

(%)

20-30 tahun

20

57

31-40 tahun

10

29

> 40 tahun

5

14

TOTAL

35

100

Sumber: Data Primer yang diolah, April 2009

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden usia 20-30 tahun lebih banyak yaitu sebanyak 20 orang salesman atau sebesar 57%, usia 31-40 tahun sebanyak 10 orang salesman atau sebesar 29% dan usia > 40 tahun sebanyak 5


(60)

2. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4.2

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat

pendidikan

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

S1

5

14

D3

18

52

SMA/STM

12

34

TOTAL

35

100

Sumber: Data Primer yang diolah, April 2009

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden adalah D3 sebanyak 18 orang salesman atau sebesar 52%, SMA/STM sebanyak 12 orang salesman atau sebesar 34% dan S1 sebanyak 5 orang salesman atau sebesar 14%.

3. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja Tabel 4.3

Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja

Lama

bekerja

Jumlah (orang)

Persentase

(%)

> 2 tahun

10

29

1 tahun

13

37

< 1 tahun

12

34

TOTAL

35

100

Sumber: Data Primer yang diolah, April 2009

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang lama bekerja selama 1 tahun memiliki persentase lebih banyak sebanyak 13 orang salesman atau sebesar 37%, lama bekerja < 1 tahun sebanyak 12 orang salesman atau sebesar 34% dan lama bekerja > 2 tahun sebanyak 10 orang salesman atau sebesar 29%.


(61)

4. Distribusi pendapat responden mengenai variabel kehadiran (X1)

Tabel 4.4 Kehadiran (X1) Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

a % b % c % d % e %

1 7 20 17 49 11 31 - - - - 100 35

2 7 20 20 57 8 23 - - - - 100 35

3 6 17 18 52 11 31 - - - - 100 35

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner), April 2009

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 1 (apakah anda selalu hadir setiap hari kerja), 49%

salesman menjawab hadir 5 hari kerja, 31% salesman menjawab hadir 4 hari

kerja dan 20% salesman menjawab hadir setiap hari/6 hari kerja .

b. Pada pertanyaan butir 2 (apakah anda masuk kerja tepat waktu), 57% salesman menjawab masuk kerja tepat waktu pukul 08.00, 23% salesman menjawab masuk kerja pukul 08.05-08.15 dan 20% salesman menjawab masuk kerja sebelum pukul 08.00.

c. Pada pertanyaan butir 3 (Apakah tingkat kehadiran anda mempengaruhi tingkat penjualan produk ), 52% salesman menjawab mencapai target penjualan minimal 40 unit/tahun, 31% salesman menjawab mencapai target penjualan minimal 35 unit/tahun dan 17% salesman menjawab mencapai target penjualan diatas 40 unit/tahun.


(62)

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.4 menggambarkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap pernyataan kehadiran mempengaruhi prestasi kerja

salesman dalam menjual produk TELKOMVISION.

5. Distribusi pendapat responden mengenai variabel kemampuan (X2)

Tabel 4.5 Kemampuan (X2) Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

a % b % c % d % e %

4 5 14 21 60 9 26 - - - - 100 35

5 9 26 15 43 11 31 - - - - 100 35

6 7 20 19 54 9 26 - - - - 100 35

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner), April 2009

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 4 (Apakah anda mengetahui tentang produk yang diproduksi perusahaan), 60% salesman menjawab mengetahui produk, 26%

salesman menjawab cukup mengetahui produk dan 14% salesman menjawab

sangat mengetahui produk.

b. Pada pertanyaan butir 5 (Apakah anda memiliki kemampuan berkomunikasi dengan pelanggan), 43% salesman menjawab memiliki kemampuan berkomunikasi, 31% salesman menjawab cukup memiliki kemampuan berkomunikasi dan 26% salesman menjawab sangat memiliki kemampuan berkomunikasi.

c. Pada pertanyaan butir 6 (Apakah anda memiliki kemampuan dalam menjual produk), 54% salesman menjawab memiliki kemampuan menjual produk,


(63)

26% salesman menjawab cukup memiliki kemampuan menjual produk dan 20% salesman menjawab sangat memiliki kemampuan menjual produk.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.5 menggambarkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap pernyataan kemampuan mempengaruhi prestasi kerja

salesman dalam menjual produk TELKOMVISION.

6. Distribusi pendapat responden mengenai variabel sikap (X3)

Tabel 4.6 Sikap (X3) Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

a % b % c % d % e %

7 7 20 16 46 12 34 - - - - 100 35

8 8 23 19 54 8 23 - - - - 100 35

9 10 28 12 34 13 38 - - - - 100 35

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner), April 2009

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 7 (Apakah anda bersikap ramah kepada konsumen), 46% salesman menjawab bersikap ramah kepada konsumen, 34% salesman menjawab cukup bersikap ramah kepada konsumen dan 20% salesman menjawab sangat bersikap ramah kepada konsumen.

b. Pada pertanyaan butir 8 (Bagaimana sikap anda kepada pimpinan anda), 54%

salesman menjawab bersikap baik kepada pimpinan, 23% salesman

menjawab cukup bersikap baik kepada pimpinan dan 23% salesman menjawab sangat bersikap baik kepada pimpinan.

c. Pada pertanyaan butir 9 (Apakah kualitas pelayanan anda kepada konsumen selalu diperhatikan pimpinan), 38% salesman menjawab cukup diperhatikan


(64)

pimpinan, 34% salesman menjawab diperhatikan pimpinan dan 28%

salesman menjawab sangat diperhatikan pimpinan.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.6 menggambarkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap pernyataan sikap mempengaruhi prestasi kerja

salesman dalam menjual produk TELKOMVISION.

.

7. Distribusi pendapat responden mengenai variabel norma(X4)

Tabel 4.7 Norma (X4) Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

a % b % c % d % e %

10 10 28 18 52 7 20 - - - - 100 35

11 10 28 10 28 15 44 - - - - 100 35

12 8 23 14 39 13 38 - - - - 100 35

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner), April 2009

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 10 (Apakah anda selalu menggunakan seragam saat jam kerja), 52% salesman menjawab menggunakan seragam 5 hari kerja, 28% salesman menjawab menggunakan seragam 6 hari kerja dan 20%

salesman menjawab menggunakan seragam 4 hari kerja.

b. Pada pertanyaan butir 11 (Apakah anda mengetahui sepenuhnya peraturan yang ditetapkan perusahaan), 44% salesman menjawab cukup mengetahui peraturan, 28% salesman menjawab mengetahui peraturan dan 28% salesman menjawab sangat mengetahui peraturan.

c. Pada pertanyaan butir 12 (Apakah peraturan tersebut mempermudah dan membantu anda mengerjakan pekerjaan), 39% salesman menjawab


(65)

mempermudah pekerjaan, 38% salesman menjawab cukup mempermudah pekerjaan dan 23% salesman menjawab sangat mempermudah pekerjaan.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.7 menggambarkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap pernyataan norma mempengaruhi prestasi kerja

salesman dalam menjual produk TELKOMVISION.

8. Distribusi pendapat responden mengenai variabel prestasi kerja (Y) Tabel 4.8

Prestasi kerja (Y) Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

a % b % c % d % e %

13 9 26 15 43 11 31 - - - - 100 35

14 5 14 21 60 9 26 - - - - 100 35

15 5 14 21 60 8 23 1 3 - - 100 35

16 9 26 14 40 12 34 - - - - 100 35

17 7 20 20 57 8 23 - - - - 100 35

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner), April 2009

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 13 (Apakah anda selalu mencapai target penjualan yang ditetapkan perusahaan), 43% salesman menjawab mencapai target minimal penjualan 40 unit/tahun, 31% salesman menjawab mencapai target minimal penjualan 35 unit/tahun dan 26% salesman menjawab mencapai target melebihi penjualan 40 unit/tahun.

b. Pada pertanyaan butir 14 (Apakah Kemampuan anda memasarkan produk mendapatkan perhatian dari pimpinan), 60% salesman menjawab diperhatikan pimpinan, 26% salesman menjawab cukup diperhatikan


(66)

c. Pada pertanyaan butir 15 (Apakah anda termotivasi untuk mencoba cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan anda agar menjadi lebih baik), 60% salesman menjawab termotivasi, 23% salesman menjawab cukup termotivasi, 14%

salesman menjawab sangat termotivasi dan 3% salesman menjawab kurang

termotivasi.

d. Pada pertanyaan butir 16 (Apakah anda memahami dan menguasai seluk beluk pekerjaan anda), 40% salesman menjawab memahami dan menguasai pekerjaan, 34% salesman menjawab cukup memahami dan menguasai pekerjaan dan 26% salesman menjawab sangat memahami dan menguasai pekerjaan.

e. Pada pertanyaan butir 17 (Apakah Anda mampu menyelesaikan tugas yang menjadi kewajiban anda), 57% salesman menjawab mampu, 23% salesman menjawab cukup mampu dan 20% salesman menjawab sangat mampu.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.8 menggambarkan bahwa sebagian besar

salesman memiliki prestasi kerja dalam menjual produk TELKOMVISION, hal

tersebut dapat dilihat dari kemampuan salesman dalam menjual produk TELKOMVISION dan berusaha mencapai target penjualan yang ditetapkan oleh PT Dunia Kharisma Indonesia Medan

B. Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dan realibilitas dimaksudkan untuk mendapatkan

hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan realibilitas


(67)

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat

(instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian sedangkan reliabel

artinya konsisten atau stabil. Pada penelitian ini, uji validitas dan

realibilitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot method),

dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali.

Untuk uji validitas dan realibilitas awal, peneliti menyebarkan

kuesioner kepada 25 orang salesman yang ada di Main Dealer Dunia

Parabola yaitu cabang dealer PT Dunia Kharisma Indonesia

Medan yang beralamat di jalan Gatot Subroto Medan. Maka nilai r

tabel

dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k. k merupakan

jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel. Jadi df = 25 - 17 = 8,

maka r-tabel = 0.632. Pengujian validitas dilakukan dengan

menggunakan SPSS 12.00 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid

2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

3. R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item – total correlation

Tahap survei kuesioner berisikan 17 pertanyaan yang terdiri dari variabel bebas yaitu kehadiran, kemampuan, sikap, norma dan prestasi kerja. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat uji validitas yang pertama:

Tabel 4.9

Validitas Butir Pertanyaan

Butir

Pertanyaa

Corrected item -


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, S.P, Melayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

__________________. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Penerbit Bumi Aksara. Jakarta

Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi II. Cetakan Keempat belas. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Mathis, L Robert dan Jackson Johan H. 2002. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Ningsih. 2005. Pengaruh disiplin kerja dan imbalan terhadap prestasi kerja

karyawan pada PT Barisan Baja Perkasa Medan. Skripsi. Fakultas

Ekonomi USU (tidak dipublikasikan). Medan

Pangabean , Mutiara S. 2002. Pengembangan SDM. Cetakan Ketiga. Penerbit PT

Rineka Revisi. Jakarta.

Rivai, Veithzak. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.

Cetakan 1. Murai Kencana. Jakarta.

Saydam, Gouzali. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu

Pendekatan Mikro. Djambaran. Jakarta.

Shelviana, O Bangun. 2005. Disiplin, Penghargaan Dan Pengaruhnya Terhadap

Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera

Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi USU (tidak dipublikasikan). Medan

Siswanto, Sastrohadiwiryo. 2002. Manajemen tenaga Kerja Indonesia. Edisi

Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Soeprihanto, John. 2001. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan.

BPFE. Yogyakarta.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Alfabeta.

Bandung.

Sulistiyani dan Rosida. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit

Graha Ilmu. Yogyakarta.

Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Rajagrafindo. Jakarta.


(2)

Yuli, Budi Cantika. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. UMM Press.

Yogyakarta.


(3)

DAFTAR KUESIONER

Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang Saudara anggap paling sesuai. 2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.

3. Berikanlah jawaban singkat pada bagian pertanyaan identitas responden yang membutuhkan jawaban tertulis Saudara.

I. Identitas Responden

1. Nama responden : 2. Usia responden : 3. Tingkat pendidikan terakhir : 4. Lama bekerja :

II. Isi jawaban berikut sesuai dengan pendapat Saudara dengan cara memberikan checklist (√) pada kolom yang tersedia.

Variabel (X) Disiplin Kerja

Kehadiran (X1)

1. Apakah anda selalu hadir setiap hari kerja? a. Hadir setiap hari /6 hari kerja

b. Hadir 5 hari kerja c. Hadir 4 hari kerja d. Hadir 3 hari kerja e. Hadir 2 hari kerja

2. Apakah Anda masuk kerja tepat waktu? a. Sebelum pukul 08.00

b. Tepat waktu pukul 08.00 c. Hadir pukul 08.05 - 08.15 d. Hadir pukul 08.15 - 08.30 e. Hadir pukul 08.30 - 09.00


(4)

3. Apakah tingkat kehadiran anda mempengaruhi tingkat penjualan produk? a. Mencapai target penjualan diatas 40 unit/tahun

b. Mencapai target penjualan minimal 40 unit/tahun c. Mencapai target penjualan minimal 35 unit/tahun d. Mencapai target penjualan minimal 30 unit/tahun e. Mencapai target penjualan dibawah 30 unit/tahun

Kemampuan (X2)

4. Apakah anda mengetahui tentang produk yang diproduksi perusahaan? a. Sangat mengetahui

b. Mengetahui c. Cukup mengetahui d. Kurang mengetahui e. Sangat tidak mengetahui

5. Apakah anda memiliki kemampuan berkomunikasi dengan pelanggan? a. Sangat memiliki kemampuan berkomunikasi

b. Memiliki kemampuan berkomunikasi c. Cukup memiliki kemampuan berkomunikasi d. Kurang memiliki kemampuan berkomunikasi e. Sangat tidak memiliki kemampuan berkomunikasi 6. Apakah anda memiliki kemampuan dalam menjual produk?

a. Sangat memiliki kemampuan menjual produk b. Memiliki kemampuan menjual produk c. Cukup memiliki kemampuan menjual produk d. Kurang memiliki kemampuan menjual produk e. Sangat tidak memiliki kemampuan menjual produk

Sikap (X3)

7. Apakah anda bersikap ramah kepada konsumen? a. Sangat bersikap ramah kepada konsumen b. Bersikap ramah kepada konsumen c. Cukup bersikap ramah kepada konsumen d. Kurang bersikap ramah kepada konsumen e. Tidak bersikap ramah kepada konsumen 8. Bagaimana sikap anda kepada pimpinan anda?

a. Sangat baik kepada pimpinan b. Baik kepada pimpinan c. Cukup baik kepada pimpinan


(5)

d. Kurang baik kepada pimpinan e. Sangat tidak baik kepada pimpinan

9. Apakah kualitas pelayanan anda kepada konsumen selalu diperhatikan pimpinan? a. Sangat diperhatikan pimpinan

b. Diperhatikan pimpinan c. Cukup diperhatikan pimpinan d. Kurang diperhatikan pimpinan e. Tidak diperhatikan pimpinan

Norma (X4)

10. Apakah anda selalu menggunakan seragam saat jam kerja? a. Selalu menggunakan seragam (tiap hari kerja)/ 6 hari kerja b. Menggunakan seragam 5 hari kerja

c. Menggunakan seragam 4 hari kerja d. Menggunakan seragam 3 hari kerja e. Menggunakan seragam 2 hari kerja

11. Apakah anda mengetahui sepenuhnya peraturan yang ditetapkan perusahaan? a. Sangat mengetahui peraturan

b. Mengetahui peraturan c. Cukup mengetahui peraturan d. Kurang mengetahui peraturan e. Sangat tidak mengetahui peraturan

12.Apakah peraturan tersebut mempermudah dan membantu anda mengerjakan pekerjaan? a. Sangat mempermudah pekerjaan

b. Mempermudah pekerjaan c. Cukup mempermudah pekerjaan d. Kurang mempermudah pekerjaan e. Sangat tidak mempermudah pekerjaan


(6)

Variabel (Y) Prestasi Kerja

13.Apakah anda selalu mencapai target penjualan yang ditetapkan perusahaan? a. Mencapai target melebihi penjualan 40 unit/tahun

b. Mencapai target minimal penjualan 40 unit/tahun c. Mencapai target minimal penjualan 35 unit/tahun d. Mencapai target minimal penjualan 30 unit/tahun

e. Mencapai target minimal penjualan dibawah 30 unit/tahun

14. Apakah Kemampuan anda memasarkan produk mendapatkan perhatian dari pimpinan? a.Sangat diperhatikan pimpinan

b.Diperhatikan pimpinan c. Cukup diperhatikan pimpinan d.Kurang diperhatikan pimpinan e. Tidak diperhatikan pimpinan

15.Apakah anda termotivasi untuk mencoba cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan anda agar menjadi lebih baik?

a.Sangat termotivasi b.Termotivasi c. Cukup termotivasi d.Kurang termotivasi e. Sangat tidak termotivasi

16.Apakah anda memahami dan menguasai seluk beluk pekerjaan anda? a. Sangat memahami dan menguasai pekerjaan

b. Memahami dan menguasai pekerjaan c. Cukup memahami dan menguasai pekerjaan d. Kurang memahami dan menguasai pekerjaan e. Tidak memahami dan menguasai pekerjaan

17. Apakah Anda mampu menyelesaikan tugas yang menjadi kewajiban anda? a. Sangat mampu

b. Mampu c.Cukup mampu d. Kurang mampu e. Sangat tidak mampu