2. Kepala Bagian Umum ESIIIa 1 orang a. Kepala Sub Bagian TU dan Perlengkapan ESIVa 1 orang
b. Kepala Sub Bagian Keuangan ESIVa 1 orang c. Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan ESIVa 1 orang
3. Kepala Bagian Persidangan dan Rapat-rapat ESIIIa 1 orang a. Kepala Sub Bagian Persidangan ESIVa 1 orang
b. Kepala Sub Bagian Rapat-rapat dan Risalah ESIVa 1 orang c. Kepala Sub Bagian Protokoler dan Hubungan Antar Lembaga
ESIVa 1orang 4. Bendahara Pengeluaran 1 orang
5. Pembantu Bendahara Pengeluaran 1 orang 6. Operator Komputer 3 orang
7. Pemegang Barang 1 orang 8. Pengurus Barang 1 orang
9. Unsur Staff 12 orang 10. Tenaga Honorer 5 orang
sehingga pegawai sekretaria DPRD Kabupaten Dairi berJumlah 31 orang.
2.1.3.1 Fungsi Sekretariat DPRD
1. Penyelenggaraan Administrasi Kesekretariatan DPRD.
2. Penyelenggaraan Administrasi Keuangan DPRD
3. Penyelenggaraan Rapat-rapat DPRD.
4. Penyusunan Risalah Persidangan DPRD.
Universitas Sumatera Utara
5. Penyediaan dan Pengoordinasian Tenaga Ahli yang diperlukan oleh
DPRD.
2.1.3.2 VISI Sekretariat DPRD
Visi Sekretariat DPRD Kabupaten Dairi adalah Terwujudnya pelayanan prima terhadap Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Dairi. Hakekat yang
terkandung dalam visi dimaksud sebagai berikut :
1. Pelayanan yang cepat dan tepat waktu;
2. Sarana dan Prasarana tersedia;
3. Disiplin Aparatur meningkat;
4. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;
2.1.3.3 MISI Sekretariat DPRD
Misi Sekretariat DPRD Kabupaten Dairi dalam mewujudkan Visinya adalah : 1.
Meningkatkan pelayanan terhadap Anggota DPRD; 2.
Meningkatnya sarana dan prasarana kebutuhan Anggota DPRD; 3.
Meningkatnya disiplin aparatur untuk pelayanan kerja; 4.
Meningkatnya kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;
Universitas Sumatera Utara
Bagan 2.1 struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Dairi
Sumber : adaptasi dari data Sekertariat DPRD
Bupati DPRD
Kabupaten Dairi
Sekretariat Daerah
K b D i i
Sekretariat DPRD
Bagian Umum
Subbagian Tata Usaha
dan Perlengkapan
Bagian Persidangan
Rapat ‐Rapat
Subbagian Persidangan
Subbagian Keuangan
Subbagian Rapat‐
Rapat dan Risalah
Subbagian Program
dan Pelaporan
Subbagian Protokoler
dan Hubungan Antara
Lembaga
Universitas Sumatera Utara
2.2 Profil Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi
2.2.1 sejarah perjalanan Pemerintahan Daerah
Pemerintahan di Dairi telah ada jauh sebelum kedatangan penjajahan Belanda. Walaupun saat itu belum dikenal sebutan WilayahDaerah Otonomi,
tetapi kehadiran sebuah pemerintahan pada zaman tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dengan adanya pengakuan terhadap Raja-raja Adat. Pemerintahan
masa itu dikendalikan oleh Raja EkutenTakal AurKampungSuak dan Pertaki sebagai raja-raja adat merangkap sebagai Kepala Pemerintahan. Selama
penjajahan Belanda inilah Daerah Dairi mengalami sangat banyak penyusutan wilayah, karena politik penjajahan kolonial Belanda yang membatasi serta
menutup hubungan dengan wilayah-wilayah Dairi lainnya yaitu :
1. Tongging, menjadi wilayah Tanah Karo;
2. Manduamas dan Barus, menjadi wilayah Tapanuli Tengah;
3. Sienem Koden Parlilitan, menjadi wilayah Tapanuli Utara;
4. Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kajang, Gelombang, Runding dan
Singkil menjadi wilayah Aceh.
Pada masa itu pemerintahan Jepang di Dairi memerintah cukup kejam dengan menerapkan kerja paksa membuka jalan Sidikalang sepanjang lebih
kurang 65 km, membayar upeti dan para pemuda dipaksa masuk Heiho dan Giugun untuk bertempur melawan Militer Sekutu. Pada masa Pemerintahan
Universitas Sumatera Utara