1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai atau didapatkan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui tahap-tahap pembuatan Peraturan daerah di Pemerintahan Daerah tingkat II dua.
2. Untuk mengetahui peran dan proses kerjasama yang terjadi antara
lembaga Pemerinta Daerah dan DPRD dalam pembuatan Peraturan Daerah.
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh lembaga
Pemerintah Daerah dan DPRD dalam membuat Peraturan Daerah.
1.5 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, manfaat yang akan diperoleh adalah sebagai berikut: 1.
Secara akademis penelitian ini bermanfaat sebagai penambah referensi bagi para mahasiswa, khususnya Departemen Ilmu Politik –
FISIP USU
2. Bagi penulis penelitian ini sangat bermanfaat dalam
mengembangkan kemampuan berfikir dan menulis karya ilmiah di
bidang politik dengan melihat fenomena politik yang terjadi.
3. Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan
tentang gambaran kerjasama yang terjadi antara lembaga pemerintah daerah dan DPRD dalam pembuatan peraturan daerah, serta menjadi
sumbangan pemikiran bagi semua kalangan dalam membuat
penelitian mengenai relasi kekuasaan.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Kerangka teori
Sebagai penelitian yang baik dan benar, landasan teori merupakan suatu yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Fungsi dari teori ini sendiri
digunakan sebagai suatu landasan berpikir dalam menganalisis sebuah fenomena yang sedang diteliti. Teori merupakan serangkaian asumsi, konsep dan kontruksi
defensi dan proposis untuk menerangkan sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep. Dengan kata lain, teori adalah hubungan
suatu konsep dengan konsep lainnya untuk menjelaskan fenomena tertentu.
7
Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.6.1 Teori kebijakan Publik
Kebijakan publik adalah keputusan atau peraturan yang dibuat oleh yang berwenang untuk mengatasi masalah publik, sehingga diharapakan tujuan
organisasi dapat dicapai dengan baik. Ciri-ciri utama kebijakan publik adalah suatu peraturan dan ketentuan yang diharapkan dapat mengatasi masalah publik.
Cochran dan Malone mengemukakan: Public policy is the study of goverments decision and actions designed to del with mtter of public concern”.
Dari pengertian yang dikemukakan sebelumnya, maka keputusan menteri, keputusan Direktoral Jendral, Keputusan Direktur Depertemen dan peraturan
Daerah sekalipun pada dasarnya adalah merupakan Public Policy. Dye mendefenisiskan kebijakan publik sebagai apa yang dilakukan oleh pemerintah,
bagaimana mengerjakannya, mengapa perlu dikerjakan dan perbedaan apa yang
7
Masri Singarimbun Sofian Ependi. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES. Hal. 37
Universitas Sumatera Utara
dibuat. Dye seperti yang dikutip oleh Winarno berpandangan lebih luas dalam merumuskan pengertiankebijakan, yaitu sebagai pilihan pemerintah untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu whatever goverments choose to do or not to do.
8
kebijakan publik merupakan proses penggunaan kewenangan negara yang bereksperimen terhadap nasib orang banyak. Dari pemaknaan tersebut, para ilmuwan
cenderung melakukan simplifikasi terhadap teori kebijakan publik sehingga mengakibatkan permasalahan di level implementasi. Para ilmuwan telah banyak
melakukan pemaknaan terhadap kebijakan publik tersebut namun sebagian besar proses itu bias ilmuwan dan justru dimanfaatkan sebagai instrumen bagi kenyamanan
penguasa. Setidaknya terdapat empat lapis pemaknaan dari kebijakan publik. Yang
pertama adalah memahami kebijakan publik sebagai decision making. Kedua, kebijakan dimaknai sebagai serangkaian fase kerja pejabat publik. Ketiga, kebijakan
publik bisa berupa ‘intervensi’ sosio kultural dengan mendayagunakan berbagai instrumen untuk mengatasi persoalan publik. Sedangkan lapis pemaknaan yang paling
dalam adalah bagaimana memahami kebijakan publik sebagai interaksi negara dengan rakyatnya dalam rangka mengatasi persoalan publik.
Melalui keempat lapis pemaknaan di atas, tulisan ini akan mencoba melakukan klasifikasi terhadap pemaknaan yang telah banyak dilakukan para ilmuwan dalam
teori-teori kebijakan publiknya. Klasifikasi tersebut akan menunjukkan bahwa
8
Budi Winarno 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo. Hal. 39
Universitas Sumatera Utara
sebagian besar ilmuwan masih banyak yang justru mereduksi esensi kebijakan publik sebatas pada lapis pemaknaan yang sempit.
a. Kebijakan Publik sebagai Suatu bentuk Decision Making
Erwan Agus purwanto 1997 dalam tesisnya berpendapat bahwa kebijakan publik selalu berhubungan dengan keputusan-keputusan pemerintah yang sangat
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat melalui instrumen-instrumen kebijakan yang dimiliki oleh pemerintah berupa hukum, pelayanan, transfer dana, pajak dan
anggaran-anggaran.
9
Graham Allison1971 dalam Lele 1999, Kebijakan publik merupakan hasil kompetisi dari berbagai entitas atau departemen yang ada dalam suatu negara dengan
lembaga-lembaga pemerintahan sebagai aktor utamanya yang terikat oleh konteks, peran, kepentingan, dan kapasitas organisasionalnya.
10
Menurut Carl Friedrich, kebijakan publik adalah suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu
yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai
suatu tujuan atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu.
11
Dalam hal ini, pemerintah berhak memberi hambatan dan kesempatan terhadap kebijakan tersebut.
Pemerintah masih bisa dikatakan otoritatif meskipun kebijakan tersebut memiliki
9
Safrina, Dian. Skripsi: Studi Formulasi Kebijakan.Studi Kasus: Penentuan Harga Crude Palm Oil di Sumatra Utara. Jurusan Administrasi Negara, UGM: 2003. hal.19
10
Ibid, Hal.22
11
Winarno, Budi. Op. Cit, hal 36.
Universitas Sumatera Utara
tujuan dan sasaran demi kepentingan masyarakat. Kebijakan publik merupakan arahan-arahan yang bersifat otoritatif untuk melaksanakan tindakan-tindakan
pemerintahan di dalam yurisdiksi nasional, regional, dan local. William N. Dunn merumuskan kebijaksanaan publik sebagai berikut:
Kebijaksanaan Publik Public Policy adalah pedoman yang berisi nilai-nilai dan norma-norma yang mempunyai kewenangan untuk mendukung tindakan-tindakan
pemerintah dalam wilayah yurisdiksinya. Konsep kebijaksanaan publik menurut
David Easton sebagai berikut: Alokasi nilai yang otoritatif untuk seluruh masyarakat akan tetapi hanya pemerintahlah yang dapat berbuat secara otoritatif untuk seluruh
masyarakat, dan semuanya yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan atau untuk tidak dikerjakan adalah hasil-hasil dari alokasi nilai-nilai tersebut.
Meskipun definisi ini bisa juga diklasifikasikan dalam pemaknaan kebijakan sebagai bentuk intervensi,
namun nuansa kebijakan yang dipilih pemerintah untuk dikerjakan maupun tidak dikerjakan masih kental dalam definisi ini.
b. Kebijakan Publik sebagai Serangkaian Fase Kerja Pejabat Publik