b. .Jika nilai signifikan 0,5 maka mengalami gangguan
heteroskedastisitas.
3.10.2.3 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas artinya variabel independent yang satu dengan variabel yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara
sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui tidak adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance
inflation Factor dengan menggunakan program SPSS. Tolerance mengukur
variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai tolerance 0,1 atau nilai VIF
5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Dan model yang baik apabila tidak terjadi multikolinearitas.
3.10.3 Analisis Regresi Sederhana
Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y. untuk memperoleh hasil yang
lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 20 dengan rumus:
Y Keterangan :
Y : Brand Loyalty
terhadap pasta gigi Pepsodent X
: sikap konsumen tentang penerapan CSR a :
Konstanta b
: Koefisian regresi
Universitas Sumatera Utara
e : Standard Error
3.10.4 Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap
variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas Nilai dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 20. Nilai t hitung selanjutnya akan
dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat kesalahan alpha 10 dan derajat kebebasan df = n-k
H0 : bi=0 tidak ada pengaruh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility
terhadap brand loyalty H1: bi
≠0 terdapat sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility
terhadap brand loyalty Kaidah pengambilan keputusan :
H0 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5
H0 ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5
3.10.5 Koefisien Determinasi
Identifikasi determinan digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama, dimana 1. Hal ini berarti bila
= 0 menunjukkan tidak ada pengaruh variable bebas sikap konsumen terhadap variable terikat brand loyalty. Tapi, jika R
mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variable bebas sikap
Universitas Sumatera Utara
konsumen terhadap variable terikat brand loyalty. Hal itu bisa kita lihat pada Tabel nilai interprestasi berikut ini :
Table 3.5 Nilai Interprestasi
Nilai Interprestasi
0.0 – 0.19
Sangat tidak erat 0.2 – 0.39
Tidak erat 0.4 – 0.59
Cukup erat 0.6 – 0.79
Erat 0.8 – 0.99
Sangat erat Sumber : situmorang 2011,148
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT Unilever Indonesia Tbk perusahaan didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.
van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,
terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari
1934 Tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-
1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan bergerak
dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-
produk kosmetik.
Universitas Sumatera Utara