Pe Pe Pe HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Pe

Sa normal. K mode, dan pada kurv Be normal. H yang tidak

b. Pe

endekatan h alah satu ca Kurva norm n mediannya va skewness erdasarkan Hal ini ditu k melenceng endekatan g histogram ara untuk m mal adalah k a berada dit s maka data Gambar 4.1 Sumber : Ou gambar da unjukkan ol g baik ke ki grafik melihat nor kurva yang tempat yang a tidak berd : Kurva Hasi utput SPSS J apat diketah leh gambar iri maupun k rmalitas ada g memiliki g sama. Mak distribusi no l Uji Normali Juni 2012 hui bahwa histogram ke kanan. alah dengan ciri khusu ka jika terja ormal. tas data variab yang mem n melihat k us dimana m adi kemence bel berdistr mbentuk lon kurva mean, engan ribusi nceng Universitas Sumatera Utara Ca grafik. Pen Dari gamb terlihat titi

c. Pe

Un berdistribu statistik no ara lain untu ndekatan in bar dapat d ik yang men endekatan K ntuk memas usi normal m on-paramet uk melihat ni dengan m Gambar 4.2 Sumber : Ou diketahui da ngikuti sepa Kolmogorv stikan apaka maka dilaku ik. normalitas melihat titik- 2 : Grafik Hasi utput SPSS J ata berdistr anjang garis v-Smirnov ah data di s ukan uji Ko adalah den itik di sepan il Uji Normali Juni 2012 ribusi norm s diagonal. sepanjang g olmogorv-S ngan melaku njang garis itas al, dimana aris diagona mirnov yan ukan pende diagonal. pada scatte al dan histo ng merupak ekatan erplot ogram an uji Universitas Sumatera Utara Table 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 81 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 2.05082614 Most Extreme Differences Absolute .048 Positive .033 Negative -.048 Kolmogorov-Smirnov Z .428 Asymp. Sig. 2-tailed .993 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS Juni 2012 Pada Tabel 4.9 dapat dilihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,993. Nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti variabel residual atau data berdistribusi normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain dikatakan normal.

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians sama maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang diinginkan adalah model yang homokedastis. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan pendekatan grafik dan uji Glejser. a Pendekatan grafik Pendekatan ini melihat sebaran titik pada scatterplot dimana titik-titik tidak membentuk pola yang jelas. Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah Universitas Sumatera Utara angka 0 p pola terte heterosked Te maupun d yang terat model reg loyalty. ada sumbu entu seperti dastisitas. erlihat pada dibawah ang tur. Hal ini gresi, maka Y, maka tid suatu pola Gambar 4.3 Sumber : Ou a data scat gka nol pad berarti tidak a model re dak terjadi h a yang tera : grafik Hasil utput SPSS J tterplot titik da sumbu Y k ada indik egresi laya heteroskeda atur, maka l uji Heterosk Juni 2012 k menyeba Y dan mem kasi terjadiny ak dipakai astisitas, sed diindikasik edoskisitas ar secara a mbentuk sua ya heterosk untuk mem dangkan jik kan telah t acak baik d atu pola ter kedastisitas mprediksi b ka ada erjadi diatas rtentu s pada brand Universitas Sumatera Utara b Uji Glejser Pendekatan grafik yaitu melihat sebaran titik scatterplot memiliki kelemahan dimana jika jumlah pengamatan sedikit maka akan sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Untuk itu dilakukan uji Glejser. Table 4.10 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.985 .863 3.457 .001 sikaptotal -.069 .045 -.170 -1.538 .128 a. Dependent Variable: absut Sumber : Output SPSS Juni 2012 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa probalitas signifikannya 0,128 yang berarti di atas tingkat kepercayaan 5 0,05, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarahadanya heteroskedastisistas.

4.2.3.3 Uji Mulitikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 6.184 1.532 4.037 .000 sikaptotal .649 .079 .677 8.184 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: brandtotal Sumber : Output SPSS Juni 2012 Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.11 kolom Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tampak pada tabel, nilai VIF variable independen tidak lebih besar dari 5 atau VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1 . Dari hasil tersebut maka ditarik kesimpulan bahwa data atau variabel tidak terkena multikolinieritas.

4.2.3.4 Analisis Regresi Linier sederhana

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan aplikasi SPSS 20.0 for windows . Analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu sikap konsumen terhadap variabel dependen yaitu brand loyalty . Model regresi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Y Universitas Sumatera Utara Table 4.12 Analisis Regresi Linear Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6.184 1.532 4.037 .000 sikaptotal .649 .079 .677 8.184 .000 a. Dependent Variable: brandtotal Sumber : Output SPSS Juni 2012 Y , 4 , 4 Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Konstanta a = 6,184, menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel independen sama dengan nol, maka brand loyalty pasta gigi Pepsodent Y sama dengan 6,184. 2. Koefisien regresi variabel sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility X = 0,649 , menunjukkan bahwa variabel sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility X berpengaruh positif terhadap brand loyalty Y. Artinya jika variabel sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ditingkatkan maka brand loyalty pasta gigi Pepsodent akan bertambah sebesar 0,649.

4.2.3.5 Uji – t

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel sikap konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel brand loyalty. Kriteria pengujiannya adalah: Universitas Sumatera Utara H : bi=0 tidak ada pengaruh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty H 1 : bi ≠0 terdapat pegaruh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty Kaidah pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α ≥ 5 Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji - t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6.184 1.532 4.037 .000 sikaptotal .649 .079 .677 8.184 .000 a. Dependent Variable: brandtotal Sumber : Output SPSS JUNI 2012 Pada Tabel 4.13 Hasil analisis regresi dapat dilihat bahwa nilai t hitung variabel sikap konsumen adalah 8,184 dan t tabel bernilai 0,1664 sehingga t hitung t tabel 81,84 0,1664 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X sikapkonsumen berpengaruh positif dan dan signifikan secara parsial terhadap variabel Y brand loyalty pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Maka dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H 1 diterima. Universitas Sumatera Utara

4.2.3.6 Pengujian Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 dilakukan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bintang iklan dan pesan iklan terhadap variasi naik turunnya variabel brand loyalty. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bintang iklan dan pesan iklan adalah besar terhadap brand loyalty. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya. Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .677 a .459 .452 2.06377 a. Predictors: Constant, sikaptotal Dependent Variable: brandtotal Sumber : output SPSS juni 2012 Dari Tabel 4.14 dapat di artikan bahwa : 1. Variabel sikap konsumen terhadap penerapan CSR memiliki hubungan sebesar 67.7 terhadap brand loyalty pasta gigi merek Pepsodent. Hal ini diketahui dari nilai R pada tabel yaitu sebesar 0,677 dan nilai ini juga berarti variabel independen dan variabel dependen berhubungan erat. 2. R Square sebesar 0,49 berarti sikap konsumen terhadap CSR mampu menjelaskan variabel brand loyalty sebesar 49 dan sisanya 51 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2.06377, Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas konsumen Pesta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

0 30 128

Pengaruh Perceived Quality, Brand Association, dan Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

1 38 124

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebouy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

2 52 88

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Operator Selular Indosat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

1 30 81

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Reponsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty The Body Shop Pada Pegawai PT. Indosat Cabang Medan

1 30 64

Pengaruh Sikap Konsumen dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Air Mineral Merek Aqua (Studi Kasus Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

2 47 121

Pengaruh Persepsi Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Renposibilty (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan dan Keperawatan Putra Abadi Langkat Stabat)

1 43 78

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 27 107

Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi dan Iklan Pesaing Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Pasta Gigi Pepsodent Ke Pasta Gigi Lain Pada Mahasiswa Program S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU

1 62 115