Tungku arang Kriteria Kayu Pengertian arang dan manfaatnya.

48 kotoran dapat dihilangkan dari gula di muka. Lunak yang dihasilkan, rapuh, ringan, hitam, bahan berpori menyerupai batu bara.

2.7 Tungku arang

Tungku arang, begitulah para pembuat arang menyebutnya. Bentuknya setengah lingkaran seperti rumah orang eskimo. Bangunan tungku tersebut dibuat dari batu bata, pasir, dan lumpur atau tanah liat basah. Bang Sutris mengatakan untuk membuat bangunan tungku ini perbandingan antara pasir dan lumpur adalah dua banding satu. Misalnya: Pasir yang ada berjumlah 20 kg, maka lumpur atau tanah liat yang disediakan adalah 10 kg. Pasir dan lumpur kemudian dicampurkan dan digunakan sebagai bahan perekat antara batu bata yang satu dengan batubata yang lain, sama seperti membuat bangunan rumah, jika rumah menggunakan semen, maka untuk pembuatan bangunan tungku ini mereka menggunakan lumpur. Kemudian batubata disusun satu per satu sampai membentuk bangunan setengah lingkaran. Lalu didiamkan selama tiga hari. Dibawah bangunan tungku ini terdapat lubang yang dibuat sebagai tempat pembakaran. Lubang ini berfungsi untuk membakar tungku arang sebagai proses pemasakan kayu arang.

2.8 Kriteria Kayu

Kriteria Kayu untuk Pembuatan Arang. a. ukuran kayu, meliputi panjang dan diameter b. jenis kayu, meliputi jenis kayu apa saja yang bisa digunakan, c. kondisi kayu, yaitu kayu yang sehat dan tidak busuk. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 49 2.9 Proses Pembuatan Arang 2.9.1 Lokasi Desa Gambus Laut berada dekat dengan pesisir laut, jaraknya hanya beberapa kilometer dari tepi pantai sehingga tidak heran jika banyak terdapat tumbuhan mangrove di daerah ini. Dari sekian banyak jenis tumbuhan mangrove yang ada, salah satu nya adalah pohon bakau Rhizopora sp. Pohon bakau ini berada di tepi- tepi jalan yang berair, dan juga di pinggir sungai-sungai kecil yang mengarah ke laut. Banyaknya tumbuhan bakau di daerah ini mendorong para penduduk untuk memanfaatkan kayu tersebut, yaitu dengan cara mengolah kayu tersebut menjadi arang. Kayu bakau tumbuh subur di daerah ini di pinggir jalan menuju Batu bara dan pinggiran sungai yang berkondisi tanah basahberlumpur. Seperti yang diungkapkan Mulyono 23 [“...dipinggir-pinggir jalan ini semuanya bakau. Kami mengambil kayu bakaunya ya disini. Sepanjang jalan ini sampai kedusun bakau semua, jadi gak susah nyariny...”]. Kayu bakau bukan menjadi kayu yang langka, lahan yang masih kosong menjadi habitat bakau saat ini. Karena banyaknya sumberdaya alam bakau ini maka sebagian masyarakat memanfaatkannya, salah satunya dibuat menjadi arang, selain itu dapat digunakan juga untuk bangunan rumah, karena kayu bakau ini termasuk kayu yang mempunyai daya topang yang kuat. Akan tetapi, kayu bakau ini bukan menjadi bahan pokok bangunan. Selain jumlahnya yang tersedia, lokasinya juga mudah dijangkau, tidak perlu menggunakan sampan. Sepeda motor merupakan alat transportasi masyarakat untuk dapat berinteraksi ke dusun sebelah atau ke desa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 50 tetangga. Begitu pula untuk mengambil bakau ini, mereka dapat menggunakan sepeda motor untuk mengambilnya.

2.9.2 Cara pengambilannya

Kayu bakau hidup di daerah berlumpur yang memiliki kadar air asin. Tidak semua batang dari kayu bakau ini yang dapat dijadikan arang. Kayu yang dijadikan adalah kayu yang memiliki diameter 3 cm sampai dengan 10 cm. Ukuran kecil dari 3 cm tidak dapat digunakan karena kemungkinan kayu tersebut akan cepat masak dan mungkin menjadi hancur. Dan jika lebih dari 10 cm maka kemungkinan kayu tidak akan masak. Akan tetapi jika kayu belum masak, maka kayu tersebut dapat dipanaskan kembali dengan posisi paling atas. Kayu yang berdiameter 10 cm biasanya digunakan untuk proses pembakaran tungku, bukan untuk dijadikan arang. Gambar I. Avicennia sp. Sumber: Dokumentasi 19112011 Pukul 16:37

2.9.3 Proses pengolahan kayu menjadi arang.

Kayu yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan berdasarkan ukuran diameternya. Kayu diisi kedalam tungku yang bentuknya seperti rumah orang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 51 eskimo, hanya saja ukuran diameternya lebih kecil dan lebih tinggi. Bentuk tungku adalah seperti gambar dibawah ini. Tungku terbuat dari pasir dan lumpur dan batu bata. Seperti membuat bangunan rumah, akan tetapi jika bangunan rumah menggunakan semen maka untuk pembuatan tungku ini menggunakan lumpur. Lumpur yang digunakan adalah lumpur dari rawa-rawa pantai. Lumpur ini dicampurkan dengan pasir yang kemudian akan menjadi pengikat batu bata. Seperti membuat bangunan rumah, batu bata disusun kemuadian di lapis dengan campuran lumpur untuk mengikat batu bata yang satu dengan batu bata yang lain. Batu bata disusun membentuk lingkaran dan semakin keatas semakil kecil, seperti bentuk setengah lingkaran tapi agak lonjong. Kayu yang memiliki ukuran diameter lebih besar diletakkan didasar tungku, diameter kayu paling besar sekitar 6 cm, kemudian dilanjutkan dengan diameter yang lebih kecil, kayu di isi hingga tungku penuh, jika tungku belum penuh berisi kayu maka pengisian akan dilanjutkan besok sampai tungku penuh. Jika persediaan kayu banyak maka pengisian tungku dapat dilakukan sehari saja. Tungku yang sudah penuh kemudian dilanjutkan kepada proses pembakaran,adapun proses pembakaran tungku tersebut dengan menggunakan bahan bakar kayu , tempat bahan bakar berupa lubang yang terdapat di bawah tungku tersebut, lubang dibawah tungku tersebut dibakar sehingga hawa panas dari pembakaran akan naik dan masuk kedalam tungku, hawa panas inilah yang membuat kayu berubah menjadi arang. Seperti yang dikatakan salah satu informan [...ya begitu caranya, hawa panas dari api itu yang dipake untuk masak arang...kalau kayu nya yang dibakar ya bukan jadi arang, malah jadi abu]. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 52 Kayu dimasak selama sebelas hari dan selama sebelas hari tersebut api selalu dijaga agar tetap hidup. [..kalo masak kayu ini apinya gak boleh mati, kalo api mati kayunya gak jadi arang...bukan gak masak malah jadi abu nanti...makanya musti pagi,siang,sore,malam dijaganya....] api pembakaran harus tetap hidup selama sebelas hari, dijaga secara bergantian. Jangka waktu pembakaran sudah ditentukan. Untuk muatan 200 kilo kayu lama pembakarannya kurang lebih sebelas hari, kalau tungku yang lebih besar isi 300 kilo maka lama pembakarannya kurang lebih sekitar delapan belas hari.. Tungku yang telah dibakar selama kurang lebih sebelas hari tidak langsung dibongkar. Tungku itu masih dalam keadaan panas sehingga harus di diamkan selama beberapa hari. Paling lama masa pendinginan adalah sepuluh hari, setelah itu tungku dapat dibongkar.

2.9.4 Sistem Pengolahan

Sistem pengolahan kayu menjadi arang di desa ini masih menggunakan sistem tradisional yang menggunakan tungku dan dibakar menggunakan kayu. Cara ini memang tidak dapat produksi arang dalam skala besar. Karena memank di desa ini produksi arang hanya pada skala kecil. Oleh karen itu masih menggunakan sistem tradisional. Karena hasil yang diperoleh dari tungku hanya untuk kebutuhan sehari- hari saja. 2.9.5 Distributor Hasil produksi yang sudah dikemas kemudian akan diambil oleh pengepul arang kemudian dikirim ke Medan. Sebagian lagi didistribusi ke Indrapura, untuk restoran-restoran. Ada juga pedagang-pedagang kecil yang langsung datang membeli arang, seperti pedagang sate. Kalau datang langsung ke dapur arang, harga yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 53 diberikan juga lebih murah dibanting beli di kedai. Sehingga bagi penjual sate mereka bisa menghemat pendapatan, mengurangi pengeluaran mereka.

2.9.4 Limbah

Limbah arang yang tidak layak jual tidak dibuang tetapi dapat digunakan sebagai penimbun jalan agar jalan setapak rumah mereka tidak becek disaat hujan datang. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 54 BAB III ARANG

3.1 Pengertian arang dan manfaatnya.

Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan menyerupai batubara ini terdiri dari 85 sampai 98 karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya. Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95 karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi. Ketika pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak terjadi kebocoran udara didalam ruangan pemanasan sehingga bahan yang mengandung karbon tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi. Penggunaan Arang Arang telah digunakan sejak awal kali untuk berbagai tujuan termasuk seni dan kedokteran, tapi sejauh penggunaannya yang paling penting telah sebagai bahan bakar metalurgi. Arang adalah bahan bakar tradisional bengkel pandai besi dan aplikasi lain di mana panas yang intens yang diinginkan. Arang juga digunakan historis sebagai sumber karbon hitam dengan menggiling itu. Dalam bentuk arang penting untuk ahli kimia awal dan merupakan konstituen dari formula untuk campuran seperti mesiu . Karena tinggi luas permukaan arang dapat digunakan sebagai filter, sebagai katalis atau sebagai adsorben Bahan Bakar Metalurgi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 55 Arang luka bakar pada suhu intens, sampai dengan 2700 derajat Celcius. Sebagai perbandingan titik leleh besi adalah sekitar 1200-1550 derajat Celcius. Karena itu porositas yang sensitif terhadap aliran udara dan panas yang dihasilkan dapat dikelola dengan mengendalikan aliran udara ke api. Untuk alasan ini arang merupakan bahan bakar yang ideal untuk menempa dan masih banyak digunakan oleh pandai besi. Arang juga merupakan bahan bakar yang sangat baik untuk mengurangi produksi besi dan telah digunakan seperti itu sejak zaman Romawi. Pada abad 16 Inggris harus melewati undang-undang untuk mencegah negara dari menjadi benar-benar gundul pohon karena produksi dari besi. Dalam arang abad ke-19 sebagian besar digantikan oleh kokas , batubara dibakar, dalam pembuatan baja karena biaya. Arang adalah bahan bakar jauh lebih unggul coke, namun, karena ia membakar lebih panas dan memiliki belerang tidak. Sampai Perang Dunia II arang masih digunakan di Swedia untuk membuat ultra tinggi kualitas baja. Memasak Bahan Bakar Sebelum revolusi industri arang itu kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar memasak. “Arang modern briket “, banyak digunakan untuk memanggang outdoor dan barbecue di halaman belakang dan berkemah perjalanan, meniru penggunaan ini, tetapi tidak benar-benar arang. Mereka biasanya dipadatkan campuran batubara atau kokas dan pengikat berbagai. Industri Bahan Bakar Secara historis, arang digunakan dalam jumlah besar untuk peleburan besi di bloomeries dan kemudian ledakan tungku dan menempa riasan. Penggunaan ini digantikan oleh kokas selama Revolusi Industri . Untuk tujuan ini, arang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 56 di Inggris diukur dalam puluhan atau beban yang terdiri dari 12 karung atau Shems atau lapisan, masing-masing 8 Otomotif Bahan Bakar Pada saat minyak bumi langka, mobil dan bahkan bus telah dikonversi untuk membakar gas kayu campuran gas yang terutama terdiri dari menipiskan atmosfer nitrogen, tetapi juga mengandung gas mudah terbakar, sebagian besar karbon monoksida yang dikeluarkan oleh pembakaran arang atau kayu dalam generator gas kayu . Pada tahun 1931 Zhongming Tang mengembangkan mobil didukung oleh arang, dan mobil-mobil ini sangat populer di Cina sampai 1950-an. Di Perancis diduduki selama Perang Dunia II , kayu dan produksi kayu arang untuk kendaraan tersebut disebut gazogènes meningkat dari sebelum perang angka sekitar lima puluh ribu ton per tahun menjadi hampir setengah juta ton pada tahun 1943. 3.2 Macam-macam Arang 3.2.1 Arang Kayu