Pengertian Fiduciary Duty dan Tanggung Jawab

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG DOKTRIN

FIDUCIARY DUTY

A. Pengertian Fiduciary Duty dan Tanggung Jawab

1. Pengertian Fiduciary Duty Prinsip Fiduciary Duty berlaku bagi direksi dalam menjalankan tugasnya baik dalam menjalankan fungsinya sebagai manajemen maupun sebagai representasi dari perseroan. Istilah fiduciary duty berasal dari 2 kata, yaitu: a. Fiduciary, dan b. Duty. Tentang istilah “Duty” banyak dipakai di mana-mana, yang berarti “tugas”, sedangkan untuk istilah “fiduciary” berasal dari bahasa latin “Fiduciarus” dengan akar kata “fiducia” yang berarti “kepercayaan” “trust” atau dengan kata kerja “fidere” yang berarti “mempercayai “to trust”. Sehingga dengan istilah “fiduciary” diartikan sebagai “memegang sesuatu dalam kepercayaan” atau “seseorang yang memegang sesuatu dalam kepercayaan untuk kepentingan orang lain tersebut disebut dengan istilah “trustee” sementara pihak yang dipegang untuk kepentingannya tersebut disebut dengan istilah “beneficiary”. Dalam istilah bahasa Indonesia, orang yang memegang kepercayaan seperti itu disebut sebagai orang yang memegang “amanah” 103 . 103 Munir Fuady, Doktrin Doktrin Modern Dalam Corporate Law, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2002, Hlm. 33 Universitas Sumatera Utara Seseorang mempunyai tugas fiduciary fiduciary duty manakala dia mempunyai kapasitas fiduciary fiduciary capacity. Seseorang dikatakan memiliki fiduciary capacity jika bisnis yang ditransaksikannya atau uangproperti yang ditangani bukan miliknya atau bukan untuk kepentingannya. Melainkan milik orang lain dan untuk kepentingan orang lain tersebut, dimana orang lain tersebut mempunyai kepercayaan yang besar great trust kepadanya. Sementara itu, di lain pihak dia wajib mempunyai itikad baik yang lebih tinggi high degree of good faith dalam menjalankan tugasnya. Istilah “fiduciary” ini dipergunakan, baik untuk perjanjian trustee dalam arti “technical trust” maupun untuk jabatan atau hubungan hukum dengan lawyer dengan kliennya, perwalian Guardian, executor, broker, kurator, pejabat publik, atau direktur dari suatu perusahaan antara direktur dengan perseroannya. Antara pihak yang mempunyai kapasitas fiduciary fiduciary capacity dengan pihak yang diasuhnya atau yang harta bendanya diasuh, terdapat suatu hubungan khusus yang disebut dengan hubungan fidusia fiduciary relation. Yang dimaksud dengan fiduciary relation adalah suatu hubungan yang timbul baik dari hubungan fiduciary secara teknikal maupun dari hubungan informal yang timbul manakala seorang percaya trust atau bergantung rely kepada orang lain. Dalam hal ini, seorang percaya kepada orang lain, dimana orang lain tersebut bertindak dengan itikad baik good faith dan dengan penghormatan yang baik due regard dan fair kepada kepentingan orang lain tersebut 104 . 104 Ibid. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian yang dimaksud dengan fiduciary duty adalah suatu tugas dari seseorang yang disebut dengan “trustee” yang terbit dari dari suatu hubungan hukum antara trustee tersebut dengan pihak lain yang disebut dengan beneficiary, dimana pihak beneficiary memiliki kepercayaan yang tinggi kepada pihak trustee, dan sebaliknya pihak trustee juga mempunyai kewajiban yang tinggi untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dengan itikad baik yang tinggi, fair dan penuh tanggung jawab, dalam menjalankan tugasnya dan untuk kepentingan beneficiary, baik yang terbit dari hubungan hukum atau jabatannya selaku trustee secara teknikal, atau dari jabatan lain seperti lawyer dengan kliennya, perwalian guardian, executor, broker, kurator, pejabat publik atau direktur dari suatu perusahaan 105 . Selanjutnya dalam http:definitions.uslegal.combbreach-of-fiduciary- duty dikatakan bahwa Fiduciary Duty adalah 106 : “an obligation to act in the best interest of another party. For instance, a corporations board member has a fiduciary duty to the shareholders, a trustee has a fiduciary duty to the trusts beneficiaries, and an attorney has a fiduciary duty to a client”. Artinya: fiduciary Duty adalah sebuah kewajiban untuk berbuat yang terbaik demi kepentingan dari pihak lain. misalnya, dewan pengurus perusahaan mempunyai fiduciary duty kepada para pemegang saham, seorang yang memegang kepentingan orang lain memiliki fiduciary duty pada pihak yang 105 Ibid. 106 http:definitions.uslegal.combbreach-of-fiduciary-duty terakhir kali diakses tanggal 8 april 2009 Universitas Sumatera Utara dipegang untuk kepentingannya, dan seorang pengacara mempunyai fiduciary duty kepada kliennya. Dalam http:definitions.uslegal.combbreach-of-fiduciary-duty juga disebutkan bahwa 107 : “A fiduciary obligation exists whenever the relationship with the client involves a special trust, confidence, and reliance on the fiduciary to exercise his discretion or expertise in acting for the client. The fiduciary must knowingly accept that trust and confidence to exercise his expertise and discretion to act on the clients behalf.” “When one person does agree to act for another in a fiduciary relationship, the law forbids the fiduciary from acting in any manner adverse or contrary to the interests of the client, or from acting for his own benefit in relation to the subject matter. The client is entitled to the best efforts of the fiduciary on his behalf and the fiduciary must exercise all of the skill, care and diligence at his disposal when acting on behalf of the client. A person acting in a fiduciary capacity is held to a high standard of honesty and full disclosure in regard to the client and must not obtain a personal benefit at the expense of the client.” Artinya : Sebuah kewajiban dari penerima kepercayaan berlaku ketika hubungan dengan klien menyebabkan sebuah kepercayaan khusus, keyakinan, dan kepercayaan terhadap penerima kepercayaan untuk menggunakan kebijaksanaannya atau keahliannya berbuat untuk klien. Penerima kepercayaan tersebut harus diketahui dan diterima bahwa kepercayaan dan keyakinan tersebut untuk menggunakan keahlian dan kebijaksanaan berbuat demi kepentingan klien. “Ketika seseorang setuju untuk berbuat untuk hubungan kepercayaan yang lain, hukum melarang penerima kepercayaan untuk berbuat dalam cara-cara yang merugikan atau bertentangan dengan kepentingan klien, atau dalam berbuat untuk keuntungan pribadi dalam hubungannya dengan persoalan subjek, klien tersebut 107 Ibid. Universitas Sumatera Utara berhak atas usaha yang terbaik dari penerima kepercayaan untuk kepentingannya dan penerima kepercayaan harus menggunakan seluruh kemampuan, perhatian dan ketekunan dari layanannya ketika berbuat untuk kepentingan klien. Seseorang yang berbuat dalam kapasitas kepercayaan berpegang pada standar kejujuran yang tinggi dan menyingkap sepenuhnya dalam penghormatan untuk klien dan tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari biaya klien. Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa Fiduciary Duty didasarkan pada kepercayaan, dimana pihak yang diberi kepercayaan tidak boleh berbuat dalam cara-cara yang merugikan atau bertentangan dengan kepentingan pemberi kepercayaan. Henry Campbell Black mengatakan “Fiduciary Duty , a duty to act for someone else’s benefit, while subordinating one’s personal interest to that of other person. It is the highest standard of duty implied by law 108 ”, aritnya: fiduciary duty adalah suatu tindakan untuk dan atas nama orang lain dimana seseorang mewakili kepentingan orang lain yang merupakan standar tertinggi dalam hukum. Sepanjang sejarah penerapan teori fiduciary duty ini, muncul beberapa “pedoman dasar” bagi direksi dalam menjalankan fiduciary duty terhadap perseroan yang dipimpinnya. Pedoman dasar tersebut adalah sebagai berikut 109 : 108 Try Widiyono,Op Cit., Hlm 38 109 Munir Fuady, Doktrin Doktrin Modern Dalam Corporate Law, Op. Cit., hlm 61 Universitas Sumatera Utara a. Fiduciary duty merupakan unsur wajib mandatory element dalam hukum perseroan; b. Dalam menjalankan tugasnya, seorang direksi bukan hanya harus memenuhi unsur itikad baik, tetapi juga harus memenuhi unsur “tujuan yang layak” proper purpose c. Pada prinsipnya direktur dibebani prinsip fiduciary duty terhadap perseroan, bukan terhadap pemegang saham. Karena itu, hanya perusahaanlah yang dapat memaksakan direksi untuk melaksanakan tugas fiduciary tersebut d. Akan tetapi, dalam menjalankan fungsinya sebagai direktur, secara umum direktur juga harus memperhatikan kepentingan stakeholders, seperti pihak pemegang saham dan buruh perseroan e. Sungguhpun menyandang tugas sebagai direktur, direktur tetap bebas dalam memberikan suara dan pendapat sesuai dengan keyakinan dan kepentingannya dalam setiap rapat yang dihadirinya f. Direksi tetap bebas dalam mengambil keputusan sesuai pertimbangan bisnis dan “sense of business” yang dimilikinya. Bahkan, pihak pengadilan tidak boleh ikut campur mempertimbangkan sense of business dari direksi g. Dalam hal-hal dimana terdapat conflict of interest, seorang direksi dilarang atau setidak-tidaknya diawasi dan dibatasi dalam menjalankan tugasnya memberlakukan prinsip keterbukaan informasi disclosure terhadap setiap transaksi yang ada conflict of interest. Universitas Sumatera Utara 2. Pengertian Tanggung Jawab Hukum Ada tiga macam tanggung jawab hukum yaitu tanggung jawab hukum dalam arti accountability, responsibility dan liability. Tanggung jawab dalam arti accountability adalah tanggung jawab hukum dalam kaitan dengan keuangan, misalnya akuntan harus bertanggung jawab atas hasil pembukuan, sedangkan responsibility adalah tanggung jawab dalam arti yang harus memikul beban. Tanggung jawab dalam arti liability adalah kewajiban menanggung atas kerugian yang diderita 110 . Tanggung-jawab dalam arti responsibility juga diartikan sebagai sikap moral untuk melaksanakan kewajibannya, sedang tanggung-jawab dalam arti liability adalah sikap hukum untuk mempertanggungjawabkan pelanggaran atas kewajibannya atau pelanggaran atas hak pihak lain. Joling memberikan pengertian responsibility sebagai Responsibility refers to the quality of being morally, legally or mentally accountableartinya: tanggung jawab berhubungan dengan kualitas untuk menjadi bertanggungjawab secara moral, hukum dan mental, sedangkan Blacks Law Dictionary mengartikan responsibility sebagai the state of being answerable for an obligation, include judgment, skill and capacity dan liability sebagai condition of being actually or potentially subject to an obligation; condition of being responsible for a possible or actual loss, penalty, evil expenses or burden; condition with create a duty to perform act immediately or in the future 111 . 110 http:els.bappenas.go.iduploadotherTanggung20Jawab20Hukum20PT.doc diakses tgl 14 april 2009 111 http:www.freewebs.combedahkulitosmetikresponsibilityliability.htm diakses tgl 14 april 2009 Universitas Sumatera Utara http:www.ukincorp.co.uks-2A-company-directors-responsibilities.html menjabarkan tanggung jawab direksi dalam arti responsibility dan liability yaitu sebagai berikut 112 : Responsibilities: Legislation imposes various obligations on companies, which require the directors to ensure that the company complies with certain minimum requirements, and provides penalties for breach of statutory duties Liabilities: A director may also incur personal liability under legislation relating to the company, since some legislation provides that not only is the company liable but also any director who knowingly authorised by the company. Artinya: Responsibilities: Peraturan menentukan bermacam-macam kewajiban kepada perusahaan, yang memerlukan direktur untuk memastikan bahwa perusahaan patuh dengan syarat minimum tertentu, dan menyediakan sanksi kepada pelanggaran dari kewajiban menurut UU, Liabilities: Direktur juga harus menimbulkan tanggung jawab pribadi dibawah peraturan yang berkaitan dengan perusahaan, sejak beberapa peraturan menetapkan bahwa tidak hanya perusahaan bertanggung jawab tetapi juga direktur yang diketahui telah diberikan kuasa oleh perusahaan. Dalam http:nl.wikipedia.orgwikiAansprakelijkheid disebutkan bahwa 113 : Aansprakelijkheid is een begrip uit het burgerlijk recht. Met aansprakelijkheid wordt bedoeld dat de ene persoon gehouden is de schade van een andere persoon te vergoeden. De persoon in kwestie is aansprakelijk voor die schade. 112 http:www.ukincorp.co.uks-2A-company-directors-responsibilities.html diakses tanggal 3 juni 2009 113 http:nl.wikipedia.orgwikiAansprakelijkheid diakses tgl 14 april 2009 Universitas Sumatera Utara Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa seseorang yang menerbitkan suatu kerugian harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Sehingga seorang direksi yang merupakan wakil dari perseroan juga harus mengganti rugi atas kerugian yang telah diterbitkannya.

B. Jenis-Jenis Fiduciary Duty

Dokumen yang terkait

Akuisisi Pada Perusahaaan Perbankan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroaan Terbatas Dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Juncto Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

1 50 150

Sinkronisasi Antara Hukum Pajak Dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

1 75 183

Pertanggungjawaban Direksi Dalam Melaksanakan Duty Of Loyalty Dan Duty Of Care Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

1 40 127

Tinjauan Duty Of Loalty Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

2 51 107

Prinsip Fiduciary Duty Terhadap Pertanggungjawaban Direksi Bank Dalam Pembayaran Letter Of Credit

1 61 151

Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 37 97

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 (Studi Pada PT. Mondrian Klaten).

0 0 11

Tinjauan Yuridis Mengenai Penerapan Doktrin Fiduciary Duty Terhadap Tanggung Jawab Direksi Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2007 (Studi: PT.Bank Permata, TBK.)

0 0 9

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG DOKTRIN FIDUCIARY DUTY A. Pengertian Fiduciary Duty dan Tanggung Jawab - Tinjauan Yuridis Mengenai Penerapan Doktrin Fiduciary Duty Terhadap Tanggung Jawab Direksi Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2007 (Studi: PT.Bank Permata, T

0 1 59