Maksudnya adalah menggunakan informasi tersebut guna memperoleh keuntungan bagi dirinya atau untuk orang lain yang mengakibatkan kerugian
pada perseroan. Direktur mengetahui bahwa perusahaannya menghadapi resiko likuidasi dan
menggunakan informasi tersebut untuk melindungi dirinya dan perusahaan lain yang dia juga sebagai direkturnya interlocking directorate dari
konsekuensi likuidasi tersebut, terhadap kerugian para kreditor yang bertindak secara tidak wajar.
3. Direktur tidak boleh menggunakan jabatannya untuk mendapatkan
keuntungan pribadi. Apabila direktur menggunakan jabatannya untuk memperoleh keuntungan pribadi, dia bertanggung jawab kepada perusahaan .
Ini analog dengan tugas “agent” yang tidak membuat “secret profits” keluar dari jabatannya. Jadi apabila direktur menerima suap karena jabatan, dan
secara jelas melanggar fiduciary duty 4.
Direktur tidak boleh menahan keuntungan yang dibuat dengan alasan dan di dalam “fiduciary relationship”nya dengan perusahaan
Peraturan terhadap direktur “making a secret profit” sangat keras. Keuntungan atau manfaat tersebut harus dilaporkan kepada perusahaan dan disetujui. Bila
tidak, direktur harus bertanggung jawab.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah diuraikan terlebih dahulu, maka penulis membuat batasan perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana penerapan doktrin fiduciary duty dalam hubungan intern direksi?
2. Bagaimana penerapan doktrin fiduciary duty pada direksi, dalam hubungannya
dengan pihak ketiga? 3.
Bagaimana penerapan doktrin fiduciary duty terhadap tanggung jawab direksi dalam keputusan yang diambil tanpa persetujuan RUPS?
4. Bagaimana penerapan doktrin fiduciary duty terhadap tanggung jawab direksi
dalam keputusan yang diambil tanpa persetujuan dewan komisaris?
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan
Tujuan dalam pembahasan skripsi ini, yang berjudul “Tinjauan Yuridis Mengenai Penerapan Doktrin Fiduciary Duty Terhadap Tanggung Jawab Direksi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Studi : PT. Bank Permata Tbk”, adalah untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang
diajukan antara lain : 1.
Untuk mengetahui penerapan doktrin fiduciary duty dalam hubungan intern direksi.
2. Untuk mengetahui penerapan doktrin fiduciary duty, dalam hubungannya
dengan pihak ketiga. 3.
Untuk mengetahui tanggung jawab direksi dalam pengambilan keputusan tanpa persetujuan RUPS.
4. Untuk mengetahui tanggung jawab direksi dalam pengambilan keputusan
tanpa persetujuan komisaris.
Universitas Sumatera Utara
Selain tujuan daripada penulisan skripsi, perlu pula diketahui bersama bahwa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut : 1.
Secara Teoretis Secara teoretis, pembahasan terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan
akan memberikan kontribusi pemikiran serta menimbulkan pemahaman dan pandangan baru terhadap direksi dalam menjalankan tugasnya sebagai
pengurus dalam perseroan. 2.
Secara Praktis Secara Praktis, penulisan skripsi ini, diharapkan dapat memberikan masukan
dan pemahaman yang lebih mendalam bagi pengurus perseroan terutama direksi dan masyarakat sehingga akan lebih mengetahui bagaimana tanggung
jawab direksi dalam menjalankan kepengurusannya.
D. Keaslian Penulisan