BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan doktrin fiduciary duty dalam hubungan intern direksi untuk
mengurus dan menjalankan perseroan menyebabkan tanggung jawab seluruh anggota direksi, karena tidak mungkin kegiatan mengurus dan menjalankan
perseroan dibebankan di pundak satu orang direktur saja, sebab yang merupakan organ perseroan adalah direksi bukan direktur, sehingga dengan
penerapan doktrin fiduciary duty pada direksi maka tanggung jawab direksi adalah tanggung jawab kolegial. Walaupun tanggung jawab direksi adalah
kolegial tidak berarti tidak diperkenankan terjadinya pembagian tugas diantara direksi perseroan. Pembagian tugas dan kewenangan anggota direksi tersebut
semata-mata untuk mempermudah pengelolaan dan efisiensi. Pembagian tugas dan wewenang tersebut tidak menghilangkan sifat pertanggungjawaban
kolegial direksi seluruh direksi, yakni direktur utama dan direktur-direktur lainnya.
2. Penerapan doktrin fiduciary duty pada direksi dalam hubungannya dengan
pihak ketiga adalah dalam menjalankan pengurusannya di perseroan sesuai dengan doktrin fiduciary duty, direksi bukan hanya bertanggung jawab kepada
pemegang saham shareholder, tetapi sebagai badan usaha commercial
Universitas Sumatera Utara
entity, kepentingan perseroan terbatas, khususnya bank umum tanggung jawab tersebut juga kepada pihak ketiga stakeholder termasuk dan
mencakup atas kreditor,nasabah, pemegang saham, kreditur, BI, bank-bank lain aparatur dan lembaga Negara seperti pengadilan, kantor pertanahan,
kepolisian negara, kejaksaan, notarisPPAT, akuntan, pengacara dan pihak- pihak lain yang berkepentingan.
3. Penerapan doktrin fiduciary duty terhadap tanggung jawab direksi dalam
keputusan yang diambil tanpa persetujuan RUPS adalah timbulnya tanggung jawab pribadi anggota direksi jika keputusan tersebut diambil tanpa
persetujuan RUPS, hanya Pasal 102 ayat 4 UUPT disebutkan dalam hal direksi melakukan tindakan mengalihkan kekayaan perseroan; atau
menjadikan jaminan utang kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50 lima puluh persen jumlah kekayaan bersih perseroan dalam 1satu
transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, maka perbuatan hukum tersebut tetap mengikat perseroan sepanjang pihak lain
dalam perbuatan hukum tersebut beritikad baik. 4.
penerapan doktrin fiduciary duty terhadap tanggung jawab direksi dalam keputusan yang diambil tanpa persetujuan dewan komisaris yaitu tanpa
persetujuan atau bantuan dewan komisaris, perbuatan hukum tetap mengikat perseroan sepanjang pihak lainnya dalam perbuatan hukum tersebut beritikad
baik, sehingga perbuatan hukum yang dilakukan tanpa persetujuan dewan komisaris sesuai dengan ketentuan anggaran dasar tetap mengikat perseroan,
Universitas Sumatera Utara
kecuali dapat dibuktikan pihak lainnya tidak beritikad baik, hal ini mengakibatkan tanggung jawab pribadi anggota direksi.
B. Saran