19
2.3 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang pemerolehan bahasa sudah pernah diteliti sebelumnya, seperti Kiparsky, 1968 dalam Tarigan, 1987 mengatakan bahwa, pemerolehan
bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua sampai dapat memilih kaidah tata
bahasa yang paling baik dan paling sederhana dari bahasa yang bersangkutan. Darjowidjojo 2000 tentang penelitian longitudinalnya yang
menggunakan waktu lima tahun terhadap cucunya Echa mengungkapkan bahwa pemerolehan bahasa itu terdiri atas pemerolehan fonologi, morfologi, sintaksis,
semantik dan pragmatik. Pemerolehan bahasa juga mengatakan bahwa pemerolehan bahasa tidak dapat terjadi hanya karena adanya bekal kodrati innate
properties belaka. Pemerolehan bahasa juga tidak dapat terjadi hanya karena adanya faktor lingkungan saja, kedua-duanya diperlukan sebagai proses
penguasaan bahasa. Menurut Chaer 2002, pemerolehan bahasa adalah proses yang
berlangsung di dalam otak seseorang anak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Penelitian lainnya dilakukan oleh Tarigan 1987
yang menyatakan bahwa pemerolehan bahasa itu adalah suatu proses yang digunakan anak-anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan
orang tua sampai dapat memilih kaidah tata bahasa yang paling baik dan paling sederhana dari bahasa yang bersangkutan Kiparsky 1968: 194. Tariran juga
membahas tentang tahap-tahap pemerolehan bahasa prasekolah, ujaran kombinasi, masa sekolah.
Universitas Sumatera Utara
20 Gustianingsih 2002 dalam tesisnya yang berjudul Pemerolehan Kalimat
Majemuk Bahasa Indonesia Anak Usia Taman Kanak-kanak, mengatakan kemampuan anak akan kalimat majemuk koordinatif merupakan parameter untuk
mengukur keberhasilan pemeroleh kalimat majemuk subordinatif dan sekaligus dapat dijadikan dasar pengajaran Bahasa Indonesia di kelas ekolah Dasar.
Yus Susanti 2005 dalam skripsinya yang berjudul Pemerolehan Bahasa Jawa Anak Usia 1-5 Tahun membahas tahap-tahap pemerolehan bahasa yang
terdiri atas empat tahap, yaitu tahap holofrastik, tahap dua kata, tahap perkembangan tata bahasa, dan tahap tata bahasa menjelang dewasa. Selain itu ia
juga membahas perkembangan kognitif. Dalam skripsinya Susanti tidak mengemukakan ciri-ciri dari tahap tersebut. Dia menyimpulkan pemerolehan
bahasa anak memiliki dasar yang sama dengan keterampilan motorik yang ditentukan secara biologis. Perkembangan berkaitan dengan proses pematangan.
Hutry Marpaung 2006 dalam skripsinya yang berjudul Pemerolehan Bahasa Batak Toba Anak Usia 1-5 Tahun, menyimpulkan bahwa tahap-tahap
perkembangan pemerolehan bahasa anak, adalah tahap holofrastik tahap linguistik pertama, tahap ucapan-ucapan dua kata, tahap perkembangan tata
bahasa, tahap tata bahasa menjelang dewasa dalam bahasa Batak Toba. Mira Agraida 2004 dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh
Lingkungan terhadap
Pemerolehan Bahasa Anak Prasekolah Binjai, menyimpulkan bahwa lingkungan mempengaruhi pembentukan bahasa anak.
Lingkungan dan pembiasaan yang baik akan menghasilkan bahasa yang baik, tetapi lingkungan dan pembiasaan yang buruk akan menghasilkan bahasa yang
buruk pula.
Universitas Sumatera Utara
21 Ahmad Fauzie 2000 dalam skripsinya yang berjudul Pemerolehan
Bahasa Anak-anak Usia 0-5 Tahun Analisis Psikolinguistik, menyimpulkan bahwa pemerolehan bahasa menggambarkan suatu interaksi antara perkembangan
kognitif dan perkembangan linguistik anak usia 0-5 tahun dapat dijadikan referensi anak untuk usia selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian bahasa linguistik dapat dilakukan di lapangan atau di perpustakaan. Keduanya dianggap sebagai lokasi penelitian Djajasudarma
1993:3. Di lapangan akan melibatkan hubungan peneliti dengan penutur bahasa yang diteliti dan di perpustakaan melibatkan hubungan peneliti dengan buku-buku
kepustakaan sebagai sumber data. Penelitian ini dilakukan di lapangan atau di desa Sialang Pamoran Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Peneliti mencari sumber
data dari anak-anak usia lima tahun yang menggunakan bahasa Jawa. Penulis melakukan penelitian pemerolehan morfologi bahasa Jawa
terhadap anak usia lima tahun yang menggunakan bahasa Jawa di desa Sialang Pamoran Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Penelitian ini bermula tanggal 26
Oktober 2010 sampai 08 Nopember 2010.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak usia lima tahun yang tinggal di desa Sialang Pamoran Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan memiliki bahasa ibu
yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia yang didapat secara bersamaan baik dari keluarga ataupun dari lingkungan sekitar.
Data penelitian ini diperoleh dari anak-anak yang tinggal di desa Sialang Pamoran, dan data diambil dengan cara mengajak anak-anak ke rumah peneliti
untuk dijadikan subjek penelitian dan diajak bermain agar anak-anak tersebut
Universitas Sumatera Utara