Perulangan Berimbuhan Pemerolehan Bentuk Kata Ulang Bahasa Jawa Anak Usia Lima Tahun

36 215. Dengan demikian disimpulkan bahwa anak usia lima tahun sudah memasuki tahap kata ulang tau reduplikasi dwilingga salin suara dalam bahasa Jawa.

4.1.4 Perulangan Berimbuhan

Perulangan berimbuhan berupa dwipurwa, dwilingga ataupun dwilingga salin suara yang disertai tambahan awalan, sisipan atau akhiran. Pada anak-anak usia lima tahun jenis perulangan berimbuhan ini banyak ditemukan bentuk kata ulang berimbuhan, seperti imbuhan an. 17. Peneliti : dolanan opo dek? ↓ ↓ ↓ main-main apa dik ‘Sedang bermain apa dik?’ Mega : omah-omahan ↓ ↓ Rumah rumahan ‘ Rumah-rumahan’ Dari percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk kata ulang yang diperoleh anak-anak usia lima tahun adalah kata ulang berimbuhan dalam bahasa Jawa. Kata dasar omah ’rumah’ merupakan kata dasar dari omah-omahan ’rumah-rumahan’. Kata dasar omah-omah ’rumah-rumah’ mendapat akhiran ’an’ sehingga menjadi omah-omahan ’rumah-rumahan’. Dalam percakapan di atas sudah terlihat adanya kata ulang atau reduplikasi yang muncul pada anak usia lima tahun. Hal ini sesuai pendapat Poedjosuedarmo 1979: 208. Universitas Sumatera Utara 37 18. Peneliti : Dilla nek sekolah pas meae-maen ngopoin? ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ Dilla kalau sekolah waktu istirahat ngapai ’Dilla kalau di sekolah waktu istirahat ngapai?’ Dilla : kejer-kejeran, maen singkong, ayunan. ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ Kejarkejaran main singkong ayunan ’Kejar-kejaran, min singkong, dan ayunan. Dari percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk kata ulang yang diperoleh anak-anak usia lima tahun adalah kata ulang berimbuhan dalam bahasa Jawa. Kata dasar kejer ’kejar’ merupakan kata dasar dari kata ulang kejer-kejeran ’kejar-kejaran’ kata ulang kejer-kejer ’kejar-kejar’ mendapat akhiran ’an’ sehingga menjadi kejer-kejeran ’kejar-kejaran’. Dalam percakapan di atas sudah terlihat adanya kata ulang atau reduplikasi yang muncul pada ana usia lima tahun. Hal ini sesuai pendapat Poedjosuedarmo 1979: 208. 19. peneliti : masak opo? ↓ ↓ Masak opa ‘apakah yang sedang kamu masak?’ Mega : urung masak, bapake isik tuku sayur ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ belum masak bapaknya masih beli sayur ‘Belum masak, bapak sedang membeli sayur.’ Universitas Sumatera Utara 38 20. Elmi : mak-mak aku wis bali, iki tukuh lawuh ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ Mak mak aku sudah pulang ini beli lauk tukuh iwak iwakan. ↓ ↓ ↓ Beli ikan ikanan lauk pauk ‘Mak-mak aku sudah pulang, membeli lauk ikan-ikanan laukpauk.’ Dari percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk kata ulang yang diperoleh anak-anak usia lima tahun adalah kata ulang berimbuhan dalam bahasa Jawa. Kata dasar iwak ’ikan’ merupakan kata dasar dari kata ulang iwak-iwakan ’ikan-ikanan’ kata ulang iwak-iwak ’ikan-ikan’ mendapat akhiran ’an’ sehingga menjadi iwak-iwakan ’ikan-ikanan’. Dalam percakapan di atas sudah terlihat adanya kata ulang atau reduplikasi yang muncul pada ana usia lima tahun. Hal ini sesuai pendapat Poedjosuedarmo 1979: 208. 21. Dinda : ecek-ecek’e Dilla turu yo, men tak guguh ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ pura-puranya Dilla tidur ya, biyar aku banguni ‘Pura-pura dilla tidur ya. Biyar aku banguni.’ Dari percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk kata ulang yang diperoleh anak-anak usia lima tahun adalah kata ulang berimbuhan dalam bahasa Jawa. Kata dasar ecek ’pura’ merupakan kata dasar dari kata ulang ecek-ecek’e ’pura-puranya’ kata ulang ecek-ecek ’pura-pura’ mendapat akhiran ’e’ akhiran Universitas Sumatera Utara 39 dalam bahasa Indonesia berarti ‘nya’ sehingga menjadi ecek-ecek’e ’pura- puranya’. Dalam percakapan di atas sudah terlihat adanya kata ulang atau reduplikasi yang muncul pada ana usia lima tahun. Hal ini sesuai pendapat Poedjosuedarmo 1979: 208.

4.1.5 Dwiwasana pengulangan suku akhir