Analisis Data Secara Statistik .1 Penolakan Hasil Pengamatan

memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan. Adapun rumus untuk menghitung Standar deviasi relative RSD adalah Rohman,2007 : RSD = 100  X SD Keterangan :  X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation 2.4.10 Analisis Data Secara Statistik 2.4.10.1 Penolakan Hasil Pengamatan Kadar kalsium yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing 6 larutan sampel, diuji secara statistik dengan uji Q. Q = terendah Nilai tertinggi Nilai terdekat yang Nilai dicurigai yang Nilai   Hasil pengujian atau nilai Q yang diperoleh ditinjau terhadap daftar harga Q pada Tabel 2.1, apabila QQ kritis maka data tersebut ditolak. Tabel 2.1. Nilai Q kritis pada Taraf Kepercayaan 95 Banyak data Nilai Q kritis 4 0,831 5 0,717 6 0,621 7 0,570 8 0,524 Rohman, 2007 Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan kadar kalsium di dalam sampel dengan interval kepercayaan 95, α = 0.05, dk = n-1, dapat digunakan rumus: μ = X ± t ½ α s√n Keterangan : µ = interval kepercayaan X = kadar rata-rata sampel t = harga t tabel sesuai dengan dk = n-1 α = tingkat kepercayaan s = standar deviasi n = jumlah perlakuan Wibisono, 2005

2.4.10.2 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata

Sampel yang dibandingkan adalah independen dan jumlah pengamatan masing-masing lebih kecil dari 30 dan variansi σ tidak diketahui sehingga dilakukan uji F untuk mengetahui apakah variansi kedua populasi sama σ 1 = σ 2 atau berbeda σ 1 ≠ σ 2 dengan menggunakan rumus: F o = 2 2 2 1 S S Keterangan : F o = Beda nilai yang dihitung S 1 = Standar deviasi sampel 1 S 2 = Standar deviasi sampel 2 Apabila dari hasilnya diperoleh F o tidak melewati nilai kritis F maka dilanjutkan uji dengan distribusi t dengan rumus: X 1 – X 2 t o = Sp √1n 1 + 1n 2 Universitas Sumatera Utara S p = 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1    n + n S n + S n Keterangan : X 1 = kadar rata-rata sampel 1 X 2 = kadar rata-rata sampel 2 Sp = Simpangan baku n 1 = Jumlah perlakuan sampel 1 n 2 = Jumlah perlakuan sampel 2 S 1 = Standar deviasi sampel 1 S 2 = Standar deviasi sampel 2 dan jika F o melewati nilai kritis F maka dilanjutkan uji dengan distribusi t dengan rumus : X 1 – X 2 t o = √S 1 2 n 1 + S 2 2 n 2 Keterangan : X 1 = kadar rata-rata sampel 1 X 2 = kadar rata-rata sampel 2 S 1 = Standar deviasi sampel 1 S 2 = Standar deviasi sampel 2 n 1 = Jumlah perlakuan sampel 1 n 2 = Jumlah perlakuan sampel 2 Kedua sampel dinyatakan berbeda apabila t o yang diperoleh melewati nilai kritis t, dan sebaliknya Sabri dan Hastono, 2006. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN