Perhitungan Kadar Kalsium Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali Recovery Uji Presisi

3.4.6 Perhitungan Kadar Kalsium

Perhitungan Kadar Ca dalam larutan sampel dapat ditentukan dengan rumus : Kadar Logam mcgml = C x V x Fp BS Keterngan : C = Konsentrasi mcgml V = Volume larutan sampel ml Fp= Faktor Pengenceran BS= Berat Sampel g

3.4.7 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi atau Limit of Detection LOD merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Batas kuantitasi atau Limit of Quantitation LOQ merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. Batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Simpangan Baku = 2 2    n Yi Y LOD = slope Sy x 3 LOQ = slope Sy x 10 Keterangan : LOD = Limit of Detection LOQ = Limit of Quantitation Universitas Sumatera Utara Sy = Simpangan Baku Harmita, 2004

2.4.8 Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali Recovery

Uji perolehan kembali atau recovery dilakukan dengan metode adisi karena matriks sampel tidak diketahui sehingga tidak memungkinkan untuk membuat sampel plasebo. Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah larutan standar dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis. Persen perolehan kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan tadi dapat diperoleh kembali Harmita, 2004. Larutan baku yang ditambahkan yaitu, 3 ml larutan baku Ca dengan konsentrasi 100 mcgml kedalam susu KD. Masing-masing dilakukan sebanyak 6 kali replikasi kemudian dianalisis dengan perlakuan yang sama seperti pada penetapan kadar sampel. Persen perolehan kembali recovery dapat dihitung dengan rumus dibawah ini Harmita, 2004: 100 x n ditambahka yang baku logam Kadar awal sampel dalam logam Kadar - sampel dalam logam l Kadar tota Recovery 

2.4.9 Uji Presisi

Presisi atau keseksamaan merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Percobaan keseksamaan dilakukan terhadap paling sedikit enam replikan sampel. Presisi diukur sebagai standar deviasi SD dan standar deviasi relatif RSD. Nilai standar deviasi relatif yang Universitas Sumatera Utara memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan. Adapun rumus untuk menghitung Standar deviasi relative RSD adalah Rohman,2007 : RSD = 100  X SD Keterangan :  X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation 2.4.10 Analisis Data Secara Statistik 2.4.10.1 Penolakan Hasil Pengamatan