Pemeriksaan Kualitatif HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemeriksaan Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui adanya kalsium dalam larutan sampel yang akan dianalisis secara kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil analisis kualitatif kalsium dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Analisis kualitatif kalsium dalam sampel yang dianalisis No Sampel Uji Nyala Reaksi kristal Keterangan 1 Larutan Hasil dekstruksi Susu KM Merah bata Kristal jarum + 2 Larutan Hasil dekstruksi Susu KA Merah bata Kristal jarum + 3 Larutan Hasil dekstruksi Susu KD Merah bata Kristal jarum + Keterangan : + = mengandung kalsium Tabel diatas menunjukkan bahwa sampel susu KM, susu KA dan susu KD mengandung kalsium Lampiran 14 Halaman . 4.2 Pemeriksaan Kuantitatif 4.2.1 Kurva Kalibrasi Kalsium Dari hasil pengukuran absorbansi larutan standar kalsium yang berada dalam konsentrasi rentang kerja 1-4 mcgml pada panjang gelombang 422,7 nm Rohman, 2007. Diperoleh persamaan garis regresi y = 0,0789x + 0,0045 dengan koefisien korelasi r = 0,9995. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diperoleh kurva kalibrasi larutan standar Kalisum yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 : Gambar 4.1. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Ca Berdasarkan kurva diatas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan absorbansi, dengan koefisien korelasi r sebesar 0,9995. Nilai r ≥ 0,95 menunjukkan bukti adanya korelasi linier yang menyatakan adanya hubungan antara X konsentrasi dan Y absorbansi Shargel dan Andrew, 1999 Data hasil pengukuran absorbansi dan perhitungan persamaan garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 2 Halaman . 4.2.2 Kadar Kalsium pada Sampel Susu KM, Susu KA, dan Susu KD Analisis kadar kalsium dilakukan secara spektrofotometri serapan atom. Kadar kalsium dalam susu KM, susu KA dan susu KD diperoleh dari persamaan garis regresi larutan standarnya. Data dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4 Halaman dan Lampiran 5 Halaman . Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6 Halaman . Hasil analisis kuantitatif kalsium dalam susu KM, susu KA dan susu KD dapat dilihat pada Tabel 4.2 Kurva Kalibrasi Ca y = 0.0789x + 0.0045 R 2 = 0.9995 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 1 2 3 4 5 Konsentrasi mcgml Ab s o rb a n S eries1 Linear Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.2 Kadar kalsium mg100g dalam sampel yang dianalisis No Sampel Kadar kalsium mg100g 1 Susu KM 18,8664 ± 0,4000 2 Susu KA 8,7770 ± 0,0523 3 Susu KD 8,0164 ± 0,0863 Keterangan : Hasil yang diperoleh merupakan rata-rata dari 6 kali ulangan Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat dilihat bahwa kadar kalsium yang terdapat pada susu KM, susu KA dan susu KD mempunyai perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, dimulai dari kacang kedelai yang digunakan sebagai bahan baku susu kedelai itu sendiri sampai pada proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai. Kandungan kalsium dalam kacang kedelai dipengaruhi oleh lingkungan dan pupuk organik yang digunakan. Kandungan mineral dalam tanah berbeda-beda dari setiap daerah, dan pupuk organik yang digunakan juga mengandung mineral yang berbeda-beda sehingga dalam kacang kedelai mengandung kalsium yang berbeda pula AKK, 2002. Susu KM yang merupakan susu kedelai buatan sendiri mengandung kalsium yang jauh lebih besar dibandingkan susu KA dan KD yang merupakan buatan industri ini dapat disebabkan oleh perbedaan dalam proses pembuatan susu kedelai. Menurut Hartoyo 2005, perbandingan antara air dan kedelai pada tahap penggilingan kacang kedelai sangat mempengaruhi kandungan zat dari susu kedelai. Selain itu susu KA dan susu KD mengandung zat tambahan pangan lain yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu dan citarasa dari produk susu kedelai ini sehingga bobot jenis dari sampel susu KA dan susu KD berbeda dengan Susu KM yang hanya terdiri dari kedelai, air dan gula saja tanpa zat Universitas Sumatera Utara tambahan pangan sehingga mempengaruhi kadar kalsium yang diperiksa dalam sampel. Perbedaan bobot jenis sampel dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Bobot jenis sampel yang dianalisis NO Bobot jenis gml Susu KM 1,0505 Susu KA 1.0597 Susu KD 1,0571 Dari hasil diatas juga menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam susu kedelai baik susu KM, susu KA dan susu KD tidak memenuhi angka kecukupan rata-rata sehari untuk kalsium bagi orang Indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1998 yaitu bayi 300-400 mg, anak-anak 500 mg, remaja 600-700 mg, dewasa 500-800 mg , dan ibu hamil dan menyusui 400 mg Almatsier, 2009. Sedangkan menurut informasi yang didapat, saat ini susu kedelai sangat digemari oleh masyarakat, karena kandungan protein yang cukup tinggi atau hampir sama dengan susu sapi, tidak mengandung kolesterol, rendah lemak, harganya yang relatif murah, proses pembuatannya mudah dan tidak mengandung laktosa sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita inteloran laktosa yang banyak diderita orang pada umur diatas 40 tahun Hartoyo,2005. Hal ini membuat masyarakat mengkonsumsi susu kedelai setiap hari sebagai pengganti susu sapi, sedangkan pada kenyataannya dari segi mineral kalsium yang terkandung dalam susu kedelai yang diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar kalsium dalam susu ini sangat sedikit dan sangat tidak memenuhi angka kecukupan rata-rata kalsium Universitas Sumatera Utara perhari yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu masyarakat harus memenuhi kebutuhan kalsium dari sumber-sumber yang lain.

4.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi