Analisis Tekstual
4.4 Analisis Tekstual
Dalam analisis tekstual keempat nyanyian ordinarium, penulis membahas tentang terjemahan teksnya serta makna yang terkandung di dalamnya.
4.4.1 Terjemahan Teks Tuhan Kasihanilah Kami
Kyrie eleison Tuhan kasihanilah kami Christe eleison Kristus kasihanilah kami
Kyrie eleison
Tuhan kasihanilah kami
4.4.1.1 Makna Teks Tuhan Kasihanilah Kami
Dalam tata peribadatan Misa, nyanyian Tuhan Kasihanilah kami ditempatkan pada awal perayaan setelah pernyataan tobat. Sebagai bagian dari pernyataan tobat, nyanyian ini bersifat seruan. Seruan “Tuhan, kasihanilah kami” merupakan seruan memohon kepada Tuhan dan memohon belas kasih-Nya. Nyanyian ini dibawakan dengan cara bergantian antara umat dengan Imam (pemimpin upacara) atau antara umat dengan solis dan dapat dinyanyikan secara bersama-sama. Sehingga bentuk nyanyian ini cenderung repetitive/pengulangan.
4.4.2 Terjemahan Teks Kemuliaan
Gloria in excelcis Deo, et in terra pax hominibusbonae voluntatis Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. Laudamus te, benedicimus te, adoramus te, glorificamus te Kami memuji Engkau, kami memberkati Engkau, kami menyembah Engkau, kami memuliakan Engkau. Gratias agimus tibi propter magnam gloriam tuam
Kami berterima kasih kepada-Mu atas kemuliaan-Mu yang agung Domine Deus, Rex coelestis, Pater omnipotens, Domine Fili unigenite,Jesu christe,Domine Deus, Agnus Dei, Filius Patris Tuhan Allah, Raja Surgawi, Allah Bapa Yang Mahakuasa, Anak yang tunggal, Yesus Kristus, Domba Allah, Putra dari Bapa Qui tollis peccata mundi Miserere nobis, suscipe deprecationem nostrum Yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami, kabulkanlah doa kami Qui sede ad dexteram Patris, Miserere nobis Yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa, kasihanilah kami Quoniam tu solus sanctus, tu solus Dominus, tu solus altissimo, Jesu Christe Karena hanya Engkaulah yang suci, hanya Engkaulah Tuhan, hanya Engkaulah yang Maha Tinggi, Yesus Kristus Cum Sancto Spiritu in Gloria Dei Patris.Amen Bersama Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin
4.4.2.1 Makna Teks Kemuliaan
Kemuliaan merupakan nyanyian pujian yang meriah, dinyanyikan oleh seluruh umat secara bersama-sama, atau bergantian dengan umat dan paduan suara, atau hanya paduan suara saja. Menurut sejarah Gereja, Kemuliaan merupakan komposisi paling tua di dalam tradisi gereja.
Kemuliaan adalah madah yang sangat dihormati dari zaman Kristen kuno. Lewat madah ini Gereja yang berkumpul atas dorongan Roh Kudus memuji Tuhan serta memohon belas kasih-Nya. Teks madah ini tidak boleh diganti dengan teks lain. Nyanyian Kemuliaan dibuka oleh imam atau oleh solis atau hanya oleh koor.
Kalau tidak dilagukan, madah kemuliaan ini dilafalkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh dua kelompok umat secara bersahut-sahutan. Kemuliaan dilagukan atau diucapkan pada hari-hari raya pesta, pada perayaan-perayaan meriah, dan pada hari Minggu di luar masa Adven dan Prapaskah.
4.4.3 Terjemahan Teks Kudus
Sanctus, sanctus, sanctus, Dominus Deus Sabaoth. Pleni sunt coeli et terra gloria ejus Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah Yang Mahatinggi. Di surga dan di bumi penuhlah kemuliaan-Mu Osanna in excelsis Hosanna di tempat yang mahatinggi Benedictus qui venit in nomine Domini. Osanna in excelsis Diberkatilah Ia yang dating atas nama Tuhan. Hosanna di tempat yang mahatinggi
4.4.3.1 Makna Teks Kudus
Nyanyian kudus merupakan sebuah aklamasi, berasal dari bahasa Latin, acclamatio (baca : aklamatsio), yaitu seruan sekelompok orang untuk menanggapi seruan orang lain (mendukung/menyetujui), atau untuk menghormati seseorang. Namun dalam pengertian liturgi, aklamasi merupakan tanggapan atau jawaban umat terhadap salam atau ajakan seorang imam pemimpin Perayaan Ekaristi. Contoh aklamasi: “amin”, “dan serta-Mu juga”, “sekarang dan selama-lamanya”, “syukur kepada Allah”.
Sebagai aklamasi, nyanyian ini merupakan seruan kegembiraan yang diungkapkan dengan sorak-sorai, semangat, dan dianjurkan untuk selalu
dilagukan. Nyanyian ini dinyanikan oleh imam, seluruh umat dan paduan suara. Menurut Kitab Suci, seruan “Kudus” adalah adegan surgawi dimana Nabi Yesaya melihat Allah duduk diatas singgasana yang mulia, dan para Seraphim berdiri dihadapan-Nya sambil bernyanyi: “Kudus, kudus, kudus, Tuhan segala Tuhan. Seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya”. Nyanyian ini merupakan bagian yang penting dalam Doa Syukur Agung, suatu doa syukur dan pengudusan, dimana dalam doa ini umat diajak untuk mengarahkan hati kepada Tuhan agar seluruh umat menjadi satu dengan Kristus dalam mempersembahkan kurban Tubuh dan Darahnya yang berupa wujud Roti dan Anggur.
4.4.4 Terjemahan Teks Anak Domba Allah
Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, Miserere nobis Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, dona nobis pacem Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, berilah kami damai sejahtera.
4.4.4.1 Makna Teks Anak Domba Allah
Nyanyian ini dinyanyikan untuk mengiringi “pemecahan roti” atau hosti oleh imam di meja altar. Saat imam memecah-mecah roti dan memasukkan sepotong kecil dari roti kedalam piala yang berisi anggur, maka secara bersamaan dinyanyikan Anak Domba Allah bersama umat, solis, dan paduan suara.
Pada mulanya ritus “pemecahan roti” sangat rumit dan memakan waktu yang lama. Maka biasanya ritus ini diiringi oleh pelbagai macam nyanyian. Paus Sergius I (687-701) memasukkan nyanyian Anak Domba Allah untuk mengiringi ritus pemecahan roti. Teks ini didasarkan pada kata-kata Santo Yohanes
Pembabtis ketika ia memperkenalkan Yesus kepada beberapa orang dari murid- murid-Nya. Kemudian ritus “pemecahan roti” ini menjadi singkat maka Anak Domba Allah dinyanyikan hanya tiga kali. Anak Domba Allah merupakan Yesus sendiri yang merupakan satu-satunya kurban untuk penebusan dosa-dosa manusia.