Ritus Pembuka

2.2.1 Ritus Pembuka

Ritus pembuka merupakan awal untuk memulai ibadat perayaan Misa. Bagian ini terdiri atas: perarakan masuk, tanda salib, salam, pengantar, tobat, nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami/ Kyrie eleison , madah Kemuliaan /Gloria, dan doa pembuka. Unsur-unsur inilah yang mengawali ibadat Misa. Mengawali Misa pada Gereja Santo Antonius Hayamwuruk dimulai dengan dipukulnya gong. Seluruh umat akan berdiri dan bernyanyi yang dipimpin oleh dirigen umat untuk menyambut perarakan masuk imam dan para petugas liturgi. Perarakan masuk imam dan petugas liturgi dimulai melalui pintu utama lalu memasuki gereja. Mereka memasuki gereja berjalan menuju altar dengan diiringi nyanyian pembukaan. Seorang misdinar yang memegang dupa berada pada barisan depan perarakan, akan mendupai jalannya perarakan masuk ini. Dalam perayaan Ritus pembuka merupakan awal untuk memulai ibadat perayaan Misa. Bagian ini terdiri atas: perarakan masuk, tanda salib, salam, pengantar, tobat, nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami/ Kyrie eleison , madah Kemuliaan /Gloria, dan doa pembuka. Unsur-unsur inilah yang mengawali ibadat Misa. Mengawali Misa pada Gereja Santo Antonius Hayamwuruk dimulai dengan dipukulnya gong. Seluruh umat akan berdiri dan bernyanyi yang dipimpin oleh dirigen umat untuk menyambut perarakan masuk imam dan para petugas liturgi. Perarakan masuk imam dan petugas liturgi dimulai melalui pintu utama lalu memasuki gereja. Mereka memasuki gereja berjalan menuju altar dengan diiringi nyanyian pembukaan. Seorang misdinar yang memegang dupa berada pada barisan depan perarakan, akan mendupai jalannya perarakan masuk ini. Dalam perayaan

Bila imam dan para petugas liturgi telah sampai di depan panti imam, semuanya akan membungkuk menghormati altar. Dimana penghormatan terhadap altar merupakan tanda Tuhan hadir. Kemudian imam menuju altar dan para petugas liturgi menuju pada tempat yang telah disediakan. Sesuai dengan perayaan, imam juga dapat mendupai salib dan altar.

Gambar 4. Altar

Setelah imam berada di altar dan nyanyian sudah berakhir, imam mebuat tanda salib dengan berkata “Atas nama Bapa dan Putera dan Roh kudus” yang diikuti oleh seluruh umat dan dijawab dengan “Amin”. Kemudian imam membuka tangannya sambil berkata “Tuhan Sertamu” dan umat menjawab “Dan sertamu juga”. Hal ini merupakan sapaan, salam imam terhadap umat yang menunjukkan bahwa Tuhan hadir ditengah-tengah mereka. Setelah menyampaikan salam, imam

38 Perayaan Paskah, Natal, hari Minggu dan perayaan-perayaan besar gereja lainnya 39 Dalam perayaan-perayaan besar dalam Gereja biasanya dilakukan perayaan Misa yang lebih

meriah. Rasa sukacita tersebut diungkapkan melalui tarian yang makna dan fungsinya telah meriah. Rasa sukacita tersebut diungkapkan melalui tarian yang makna dan fungsinya telah

Memasuki ibadat selanjutnya imam mengajak umat untuk merenungkan, menyesali, segala perbuatan dosa dan mengajak untuk bertobat. Sikap pertobatan umat dinyatakan dengan sikap tubuh yang berlutut dan dengan mengucapkan rumusan doa tobat, kemudian disambung dengan nyanyian Tuhan Kasihanilah kami. Sifat nyanyian ini ialah seruan kepada Tuhan untuk memohon belas kasih- Nya. Oleh karena itu, nyanyian Tuhan Kasihanilah biasanya dilagukan oleh seluruh umat.

Setelah menyatakan pertobatan madah Kemuliaan (Gloria) dinyanyikan. Kemuliaan merupakan pujian meriah kepada Allah karena telah memberikan pengampunan, menurunkan rahmat, berkat, dan kedamaian bagi manusia. Kemuliaan dilagukan atau diucapkan pada hari-hari raya dan pesta, pada perayaan-perayaan meriah, dan pada hari Minggu di luar masa Adven dan masa Prapaskah . Karena Kemuliaan merupakan madah pujian meriah oleh karena itu sikap tubuh untuk mengapresiasinya adalah berdiri. Madah ini dibawakan secara bersama-sama dengan umat, atau silih berganti antara umat dengan paduan suara, atau oleh paduan suara saja.

Ritus pembuka berakhir dengan doa pembuka. Doa pembuka merupakan doa persiapan untuk masuk ke Liturgi Sabda, dan merupakan akhir dan sekaligus puncak dari Ritus ini. Doa pembuka adalah doa predidensial. Artinya doa pemimpin. Hanya pemimpin saja yang membawakan doa ini atas nama umat. Doa pembuka dapat dilagukan (umumnya pada pesta dan hari raya besar Gereja) atau Ritus pembuka berakhir dengan doa pembuka. Doa pembuka merupakan doa persiapan untuk masuk ke Liturgi Sabda, dan merupakan akhir dan sekaligus puncak dari Ritus ini. Doa pembuka adalah doa predidensial. Artinya doa pemimpin. Hanya pemimpin saja yang membawakan doa ini atas nama umat. Doa pembuka dapat dilagukan (umumnya pada pesta dan hari raya besar Gereja) atau

Semua bagian dalam Ritus Pembuka ini umumnya dipersiapkan demikian karena mempunyai ciri khas dalam liturgi sebagai pembuka, pengantar, dan persiapan. Bagian ini juga bertujuan mempersatukan umat yang berhimpun dan mempersiapkan mereka sehingga dapat mendengarkan sabda Allah dengan

hikmat, layak, dan penuh perhatian 40 .