Liturgi Sabda
2.2.2 Liturgi Sabda
Unsur-unsur dalam liturgi Sabda ini terdiri dari: bacaan I, mazmur tanggapan , bacaan II, alleluia atau bait pengantar injil, injil, aklamasi sesudah injil, homili , syahadat, dan doa umat. Liturgi Sabda adalah pewartaan Sabda Allah dan nyanyian mazmur tanggapan kepada seluruh umat yang berasal dari Alkitab. Sedangkan homili, syahadat, dan doa umat merupakan pendalaman terhadap liturgi Sabda .
Setelah doa pembuka berakhir umat duduk kembali untuk mendengarkan sabda Tuhan. Kemudian dua orang lektor dan seorang pemazmur menuju panti imam, memberi hormat dengan membungkuk ke altar, dan menuju mimbar sabda tempat berlangsungnya liturgi Sabda. Ketiga petugas liturgi ini adalah petugas
untuk bacaan I 41 , pemazmur, dan bacaan II. Bacaan I dibawakan oleh lektor dari mimbar sabda. Lektor merupakan seorang umat yang telah dipilih sebelumnya,
dan telah mempersiapkan diri dengan baik. Setelah selesai bacaan I, lektor
40 Buku PUMR(Pedoman Umum Missale Romanum) No. 46 40 Buku PUMR(Pedoman Umum Missale Romanum) No. 46
Gambar 5. Mimbar Sabda
Lektor bacaan I kemudian turun dari mimbar sabda dan dilanjutkan dengan mazmur tanggapan . Mazmur tanggapan merupakan ayat Alkitab dari kitab
Mazmur 42 yang dilagukan secara responsorial oleh seorang solis/pemazur dan diikuti oleh umat. Mazmur tanggapan terdiri dari kalimat ulangan dan ayat, setiap
mazmur memiliki ayat ulangan dengan lebih kurang tiga bait ayat-ayat mazmur. Mazmur tangapan dilagukan sesuai dengan pola yang disediakan dalam mazmur yang bersangkutan. Untuk itu, pemazmur harus mempersiapkan diri dengan baik,
yakni: mengenal pola lagu 43 , berlatih dan menjiwai. Selama pemazmur berada di mimbar sabda dua orang misdinar 44 akan mendampingi di sisi-sisinya dengan lilin
42 Mazmur responsorial, ketika jemaat mengulangi salah satu ayat dari mazmur sebagai refrain atau respons terhadap ayat-ayat lain yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi solo.
43 Lih. Buku Nyanyian Puji Syukur no 801 dan seterusnya 44 Putra-putri altar atau misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar)
adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Tugas misdinar antara adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Tugas misdinar antara
Sebelum memasuki bacaan Injil, pemazmur kembali bermazur untuk menyanyikan bait pengantar Injil. Bait pengantar Injil/Alleluia ini dibawakan dengan cara dinyanyikan yang berstruktur sama dengan mazmur tanggapan: ulangan - ayat singkat - ulangan. Pemazmur menyanyikan ayat ulangan, diikuti oleh umat dengan melagukan ayat ulangan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan ayat singkat oleh pemazmur, dan dijawab kembali oleh umat dengan ayat ulangan.
Ulangan yang dinyanyikan pada umumnya adalah kata “Alleluia” 45 . Selama pemazmur 46 berada di mimbar sabda dua orang misdinar akan mendampingi di
sisi-sisinya dengan lilin menyala. Bait Pengantar Injil/Alleluia merupakan nyanyian penyambutan injil berupa ringkasan atau kutipan dari injil yang akan dibawakan. Waktu dinyanyikan Bait Pengantar Injil/Alleluia, seluruh umat berdiri sebagai tanda siap sedia mendengarkan sabda Kristus. Setelah selesai menyanyikan alleluia, ketiga petugas liturgi turun dari panti imam dan kembali ketempat duduk semula. Kemudian Imam menuju mimbar sabda dan membacakan injil dari Kitab Suci.
Pembacaan injil merupakan puncak dari Liturgi Sabda. Untuk menunjukkan kepuncakkan ini, liturgi memiliki tata cara yang semarak yang menyangkut sikap tubuh, tata gerak, dan musik, yakni:
45 Lihat buku nyanyian Puji Syukur No 951-964, 967, kecuali masa Prapaskah lih Puji Syukur No
965-966. 46 Putra-putri altar atau misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Tugas misdinar antara
1. Aklamasi sebelum pembacaan Injil dengan cara dilagukan
2. Salam pembuka untuk mengawali pewartaan dengan cara dilagukan
3. Dimeriahkan dengan adanya pendupaan
4. Di mimbar diiringi dengan lilin menyala dan selama pembacaan Injil umat berdiri
5. Tanda Salib oleh Imam pada buku Injil dan umat membuat tanda salib pada dahi, bibir, dan dada.
6. Dimeriahkan dengan sebuah aklamasi sesudah Injil dengan cara dilagukan. Setelah pembacaan Injil selesai umat duduk kembali dan mendengarkan
homili . Homili adalah khotbah, injil dijelaskan kepada jemaat dengan cara yang selaras dengan daya tangkap serta cara hidup umat sesuai dengan konteks perayaan yang sedang berlangsung. Setelah mendengarkan homili, umat bersama- sama memperbarui peneguhan imannya dalam rumusan syahadat Aku Percaya/ (Credo). Cara membawakan Syahadat dapat dilagukan atau diucapkan oleh imam bersama dengan umat pada hari Minggu dan hari Raya. Jika syahadat dilagukan, dinyanyikan lebih dahulu oleh imam selanjutnya diikuti oleh seluruh umat. Dan bila tidak dinyanyikan, dibuka oleh imam dan selanjutnya diucapkan/dilafalkan oleh seluruh umat secara bersama-sama. Syahadat Aku Percaya (Credo) merupakan bagian dari ordinarium namun cara membawakannya dalam perayaan misa gereja Santo Antonius hampir tiap misa diucapkan saja.
Liturgi Sabda berakhir dengan doa umat. Doa ini dibuka dengan ajakan singkat oleh imam disusul dengan rangkaian doa yang dibawakan oleh dua orang petugas liturgi dari mimbar sabda. Setiap kali petugas mengakhiri rangkaian Liturgi Sabda berakhir dengan doa umat. Doa ini dibuka dengan ajakan singkat oleh imam disusul dengan rangkaian doa yang dibawakan oleh dua orang petugas liturgi dari mimbar sabda. Setiap kali petugas mengakhiri rangkaian