Metode Pengumpulan Data Pembahasan Hasil Penelitian

38 kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Menurut Erlina dan Mulyani 2007: 74 sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini di ambil menurut ketentuan Gay dan Diehl.Gay dan Diehl, 1996 dalam buku Sanusi, 2012:100 mengemukakan bahwa untuk penelitian yang sifatnya menguji hubungan di antara satu variabel atau lebih minimal diambil 30 sampel. Sehingga peneliti menentukan jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 50 sampel pegawai di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Data yang terdapat dalam penelitian ini merupakan data primeryaitu data yang dikumpulkan langsung dari sumber pertama. Data primer penelitian dikumpulkan melalui penelitian lapangan fieldresearch dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada pegawai di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan caramemberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduankuesioner. Penyebaran kuesioner disebarkan dengan survey langsung yaitu mendatangi satu per satu calon responden, melihat apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden, lalu 39 menanyakan kesediaan untuk mengisi kuesioner.Prosedur ini penting dilaksanakan karena peneliti ingin menjaga agar kuesioner hanya diisi oleh responden yang memenuhi syarat dan bersedia mengisi dengan kesungguhan. b. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan denganmembaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan denganpenelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yangsedang dilakukan.

3.7 Metode Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap-tahap teknikpengolahan data sebagai berikut:

1. Editing

Editing merupakan proses pengecekan dan penyesuain atas data yang diperoleh dalam penelitian untuk memudahakan proses pemberian kode dan pemrosesan datadengan teknik statistik. 2 . Coding Coding merupakan kegiatan pemberian tanda berupa angka pada jawaban darikuesioner untuk kemudian dikelompokkan ke dalam kategori yang sama.Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban.

3. Scoring

40 Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk kuantitatif.Dalam penentuan skor ini digunakan skala likert dengan lima kategori penilaian,yaitu: a. Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju b. Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju c. Skor 3 diberikan untukjawaban netral d. Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju e. Skor 5 diberilkan untuk jawaban sangat setuju

4. Tabulating

Tabulating yaitu menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehinggadiharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah prosestabulating selesai dilakukan, kemudian diolah dengan program komputer SPSS17. Adapun tahap-tahap analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.7.1 Pengujian Kualitas Data 3.7.1.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut Ghozali, 2006. Metode yang akan digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. 41

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Sedangkan uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2006.Untuk uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini, adalah dengan menggunakan fasilitas SPSS, yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha 0.60.Nunnally dikutip oleh Ghozali, 2006.

3.7.2 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakniUji Normalitas Data, Uji Multikolonieritas,Uji Heterosdastisitas, dan Uji Autokorelasi. 3.7.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen prestasi kerja, variabel independen disiplin kerja, motivasi dan kepuasan kerja, pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah di atas dan di bawah rata-rata adalah 42 sama. Demikian juga dengan simpangan bakunya Sugiyono, 2006: 70.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, kita sebut variabel bebas ini tidak orthogonal Erlina, 2007. Pengujian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel independen.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF Variable Inflation Factors dan nilai tolerance. Multikolinearitas tidak terjadi jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10.

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Menurut Ghozali 2005: 111, uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali 2005 adalah sebagai berikut: 43 a. Jika ada pola tertentu, sperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka 0 dan y, maka tidak heterokedastisitas.

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokeralasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada perode t dengan kesalahan t 1 atau sebelumnya Erlina, 2007.Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan menggunakan uji Durbion Watson DW.Menurut Sugiyono 2001:76 mengemukakan bahwa terjadinya Autokorelasi jika nilai Durbin-Watson DW memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin- Watson DW 5. Selain itu, panduan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: a. Nilai Durbin-Watson terletak antara batas atas dan Upper Bound dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. 44 c. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DW dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan Ghozali, 2001.

3.7.3 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan regresi berganda. Model dalam penelitian ini adalah: Y = a - b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan: Y = Prestasi Kerja A = Konstanta b1, b2, b3 = Koefisien garis regresi XI = Disiplin Kerja X2 = Motivasi X3 = Kepuasan Kerja

3.7.3.1 Uji Koefisien Determinasi

45 Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan1.Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005: 169. 3.7.3.2 Uji Signifikan Simultan F Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat Ghozali, 2005. Kriteria pengambilan keputusan adalah: o Jika F hitung F tabel , Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5 o Jika F hitung F tabel ,Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5

3.7.3.3 Uji Signifikan Parsial t

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2005: 84. Kriteria pengambilan keputusan adalah: o Jika t hitung t tabel , Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5 46 o Jika t hitung t tabel , Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5 BAB IV 47 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendapatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah untuk mengoptimalkan sumber pemasukan dan sumber dana terhadap Pendapatan Daerah untuk keperluan pembiayaan Pemerintah Daerah maka Dinas Pendapatan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Provinsi dan tugas tersebut adalah dekonsentrasi di bidang pendapatan. Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, mempunyai tugas sebagai berikut: 1 Membantu segala kegiatan-kegiatan dan fungsi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang berada di dalam wilayah Kabupaten Kota yang bersangkutan. 2 Memberi laporan kepada kepala Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara dan tembusan disampaikan kepada Kas Daerah Provinsi Sumatera Utara. 48 3 Memberikan data dan informasi serta saran-saran yang berhubungan dengan upaya Peningkatan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang berada di dalam wilayah kerja yang bersangkutan.

4.1.2 Identitas Responden

Dari kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data identitas responden.Penyajian data mengenai identitas responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri dari pada responden.

4.1.2.1 Responden Menurut Umur

Umur dalam keterkaitannya dengan perilaku individu di lokasi kerja biasanya adalah sebagai gambaran akan pengalaman dan tanggung jawab individu. Tabulasi umur responden dapat dilihat sebagai berikut: Table 4.1 Umur Responden Umur Tahun Jumlah Persentase 21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60 9 18 19 4 18.00 36.00 38.00 8.00 Total 50 100.00 Sumber : Data primer yang diolah, 2013 49 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa untuk umur responden yang penulis ambil terbanyak adalah umur kurang atau sama dengan 50 tahun yaitu sebanyak 19 orang atau 38,00, diikuti dengan usia responden 31 – 40 tahun sebanyak 18 orang atau 36,00. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagian besar sudah berpengalaman karena rata-rata berumur 41 – 50 tahun. Hal inimenunjukkan bahwa pada usia yang sudah relatif dewasa, pengalaman kerja yang dimiliki pasti relatif memuaskan.

4.1.2.2 Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada perilaku seseorang. Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda aktivitas yang dilakukan oleh individu Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut ini: Table 4.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki Perempuan 21 29 42.00 58.00 Total 50 100.00 Sumber : Data primer yang diolah, 2013 50 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang penulis ambil terbanyak adalah Perempuan yaitu sebanyak 29 orang 58,00 dan responden laki-laki tidak beda jauh yaitu 21 orang 42,00. Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan sebagai proporsi yanglebih besar pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara dibanding pegawai laki- laki yang penulis pilih untuk menjadi responden.

4.1.2.3 Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Pendidikan seringkali dipandang sebagai satu kondisi yang mencerminkankemampuan seseorang. Penyajian data responden berdasarkan pendidikan adalahsebagaimana terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini: Table 4.3 Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan Jumlah Persentase SLTA D3 S1 S2 4 19 24 3 8.00 38.00 48.00 6.00 Total 50 100.00 Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak yang penulis ambil adalah dari kelompok 51 responden yang berpendidikan S1 yaitu sebanyak 24 orang atau 48,00 dari jumlah responden. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagian besar memiliki pendidikan tinggi. Hal inidisebabkan karena untuk bekerja di kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara harus berpendidikan tinggi karena mempunyai tingkatan golongan. 4.2 Pengujian Kualitas Data 4.2.1 Pengujian Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut Ghozali,2006. Item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r hitung r tabel n-2. Tingkat signifikansi yang dipakai r tabel dalam penelitian ini adalah 0,159 dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika p positif dan p 0,159 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. b. Jika p negatif dan p 0,159 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat dalam hasil SPSS pada tabel dibawah ini: 52 a. Variabel Disiplin Kerja Table 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja Item Pertanyaan Harga Koefisien R Kesimpulan 1 0,833 Valid 2 0,486 Valid 3 0,589 Valid 4 0,442 Valid 5 0,570 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Tabel analisis uji validitas di atas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan 0,159, maka kuesioner variabel disiplin kerja memiliki koefisien korelasi positif atau r hitung r tabel.Dengan demikian, semua butir pertanyaan tersebut dapat digunakan dan dipercaya. b. Variabel Motivasi Table 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Item Pertanyaan Harga Koefisien R Kesimpulan 1 0,761 Valid 2 0,668 Valid 3 0,489 Valid 53 4 0,616 Valid 5 0,479 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Tabel analisis uji validitas di atas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan 0,159, maka kuesioner variabel motivasi memiliki koefisien korelasi positif atau r hitung r tabel.Dengan demikian, semua butir pertanyaan tersebut dapat digunakan dan dipercaya. c. Variabel Kepuasan Kerja Table 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Item Pertanyaan Harga Koefisien R Kesimpulan 1 0,728 Valid 2 0,772 Valid 3 0,492 Valid 4 0,306 Valid 5 0,466 Valid 6 0,610 Valid 7 0,619 Valid 8 0,380 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Tabel analisis uji validitas di atas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan 0,159, maka kuesioner variabel kepuasan kerja memiliki 54 koefisien korelasi positif atau r hitung r tabel.Dengan demikian, semua butir pertanyaan tersebut dapat digunakan dan dipercaya. d. Variabel Prestasi Kerja Table 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja Item Pertanyaan Harga Koefisien R Kesimpulan 1 0,737 Valid 2 0,821 Valid 3 0,782 Valid 4 0,544 Valid 5 0,663 Valid 6 0,734 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Tabel analisis uji validitas di atas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan 0,159, maka kuesioner variabel prestasi kerja memiliki koefisien korelasi positif atau r hitung r tabel.Dengan demikian, semua butir pertanyaan tersebut dapat digunakan dan dipercaya.

4.2.2 Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 55 2006. Untuk uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini, adalah dengan menggunakan fasilitas SPSS, yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha 0.60.Nunnally dikutip oleh Ghozali, 2006. Pengelompokkan tingkat reabilitas berdasarkan nilai Cronbach Alpha adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Tabel Uji Reliabilitas Nilai Significant Keterangan 0,00-0,20 Kurang Reliable 0,20-0,40 Agak Reliable 0,40-0,60 Cukup Reliable 0,60-0,80 Reliable 0,80-1,00 Sangat Reliable Sumber: Tinton Prawira Budi, 2006 SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametik, Penerbit Andi, Yogyakarta. Instrumen reliabel akan menghasilkan data yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Hasil analisis SPSS untuk uji reliabilitas terhadap instrumen kuesioner dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 56 a. Variabel Disiplin Kerja Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Disiplin Kerja Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,722 6 Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa koefisien alpha hitung untuk variabel disiplin kerja 0,60 0,722 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner atau alat pengukur data tersebut untuk variabel disiplin kerja reliabel. b. Variabel Motivasi Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Motivasi Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,746 6 Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa koefisien alpha hitung untuk variabel motivasi 0,60 0,746 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner atau alat pengukur data tersebut untuk variabel motivasi reliabel. 57 c. Variabel Kepuasan Kerja Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Kepuasan Kerja Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,660 8 Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa koefisien alpha hitung untuk variabel kepuasan kerja 0,60 0,660 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner atau alat pengukur data tersebut untuk variabel kepuasan kerja reliabel. d. Variabel Prestasi Kerja Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Prestasi Kerja Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,778 7 Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa koefisien alpha hitung untuk variabel prestasi kerja 0,60 0,778 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner atau alat pengukur data tersebut untuk variabel prestasi kerja reliabel. 58 4.3Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSSStatistical Product and Service Solution diperoleh tabel descriptive statistic sebagai berikut: Tabel 4.13 Standar Deviasi Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Prestasi Kerja 20,6400 2,69361 50 Disiplin Kerja 18,6400 1,87094 50 Motivasi 19,5000 2,48465 50 Kepuasan Kerja 28,9800 2,77371 50 Rata-rata hitung dan standar deviasi dari masing-masing variabel yang telah ditunjukkan dalam tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Rata-rata Hitung dan Standar Deviasi dari Variabel Disiplin Kerja Untuk variabel bebas disiplin kerja X1 diperoleh rata-rata hitung jawaban sebesar 18,6400 yang menunjukkan responden menjawab angka 4 yang berarti setuju. Sedangkan standar deviasi atau perbedaan jawaban masing-masing responden dengan rata-rata seluruh responden sebesar 1,87094. b. Rata-rata Hitung dan Standar Deviasi dari Motivasi 59 Untuk variabel bebas motivasiX2 diperoleh rata-rata hitung jawaban sebesar 19,5000yang menunjukkan responden menjawab angka 4 yang berarti setuju. Sedangkan standar deviasi atau perbedaan jawaban masing-masing responden dengan rata-rata seluruh responden sebesar 2,48465. c. Rata-rata Hitung dan Standar Deviasi dari Kepuasan Kerja Untuk variabel bebas kepuasan kerjaX3 diperoleh rata-rata hitung jawaban sebesar 28,9800yang menunjukkan responden menjawab angka 4 yang berarti setuju. Sedangkan standar deviasi atau perbedaan jawaban masing-masing responden dengan rata-rata seluruh responden sebesar 2,77371. d. Rata-rata Hitung dan Standar Deviasi dari Prestasi Kerja Untuk variabel terikat prestasi kerja Y diperoleh rata-rata hitung jawaban sebesar20,6400 yang menunjukkan responden menjawab angka 4 yang berarti mayoritas prestasi kerja pegawai baik. Sedangkan standar deviasi atau perbedaan jawaban masing-masing responden dengan rata-rata seluruh responden sebesar 2,69361. 4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk melihat apakah data telah terdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas dilakukan dengan model kolmogorov- 60 smirnov . MenurutGhozali 2005 memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari: a Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. b Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal. Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov Smirnov dapat dilihat sebagai berikut ini: Tabel 4.14 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 50 Normal Parameters a,,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,39226067 Most Extreme Differences Absolute ,059 Positive ,059 Negative -,056 Kolmogorov-Smirnov Z ,416 Asymp. Sig. 2-tailed ,995 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 61 Berdasarkan hasil uji statistik pada One-Sample Kolmogorov- Smirnov tersebut dapat terlihat bahwa data terdistribusi dengan normal, karena Asymp. Sig. 2-tailed pada tabel tersebut 0,05. Hasil Uji Normalitas pada data dapat dilihat pada histogram, dan normal probability plot,One-Sample Kolmogorov-Smirnov , berikut ini: Gambar 4.1 Uji Normalitas 62 Gambar 4.2 Uji Normalitas Berdasarkan hasil Uji Normalitas diatas, maka hasil yang di dapatkan adalah data telah terdistribusi secara normal.Hal tersebut di dapat diketahui dengan melihat Asymp.Sig 2-Tailed 0.05, yaitu sebesar 0,995.Selain itu data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan melihat Histogram pada gambar 4.1, grafik histogram pada uji normalitas di atas dapat terlihat bahwa data terdistribusi mengikuti garis diagonal yang tidak menceng Skewness ke kiri maupun ke kanan. Data 63 yang telah terdistribusi normal juga bisa diketahui dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan pada gambar 4.2. Menurut Ghozali 2005 pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal.Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa penyebaran data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, oleh sebab itu dapat diketahui bahwa data telah terdistribusi dengan normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas pada model regresi linier berganda yang dihasilkan dapat dilakukan dengan menghitung nilai Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi. Tabel 4.15 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Disiplin Kerja ,679 1,473 Motivasi ,978 1,022 Kepuasan Kerja ,689 1,452 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja 64 Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa pada bagian collinerity statistic , nilai VIF pada seluruh variabel bebas lebih kecil dari 10, dimana nilai VIF untuk variabel disiplin kerja X1 adalah sebesar 1,473, variabel motivasi X2 adalah sebesar 1,022, dan variabel kepuasan kerja X3 adalah sebesar 1,452 yang artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali 2005 Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas.Cara untuk menentukan ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot pada gambar 4.3.Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali 2005 adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka o dan y, maka tidak heterokedasitas. Berikut ini peneliti menampilkan grafik scatterplot untuk melihat hasiluji heterokedastisitas dalam penelitian ini pada gambar 4.3: 65 Gambar 4.3 Pada gambar 4.3 pada grafik Scatterplot diatas dapat terlihat bahwa titik data menyebar secara acak dan tidak terlihat suatu pola tertentu, dan pada grafik scatterplot diatas juga dapat terlihat bahwa titik tersebar diatas maupun dibawah sumbu y dan angka 0. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas di dalam penelitian ini, dan model regresi ini layak dipakai dalam penelitian.

4.4.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antar penganggu error-term. 66 Tabel 4.16 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R Durbin-Watson 1 ,460 a 2,279 a. Predictors: Constant, Kepuasan Kerja, Motivasi, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Prestasi Kerja Dari tabel 4.16 diketahui bahwa nilai Durbin-Watson diperoleh sebesar 2,279.Karena nilai Durbin-Watson 5 hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi.

4.5 Analisis Model Regresi

Hasil analisis mengenai koefisien model regresi adalah seperti yang tercantum dalam tabel berikut: Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t. Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10,268 4,838 2,122 ,039 Disiplin Kerja -,049 ,229 -,034 -,213 ,832 Motivasi ,501 ,144 ,462 3,488 ,001 Kepuasan Kerja ,343 ,160 ,150 2,154 ,032 Dependent Variable: Prestasi Kerja 67 Berdasarkan tabel di atas, maka model regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = 10,268 - 0,049 X1 + 0,501 X2 + 0,343 X3 + e Koefisien-koefisien dalam persamaan regresi diatas memiliki arti sebagai berikut : 1. konstanta sebesar 10,268 mempunyai arti apabila disiplin kerja, motivasi, dan kepuasan kerja sama dengan nol maka prestasi kerja pegawai padaKantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara bernilai positif sebesar 10,268. 2. koefisien regresi motivasi sebesar 0,501 mempunyai arti setiap kenaikan motivasi sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadapprestasi kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,501 satuan. 3. koefisien regresi kepuasan kerja sebesar 0,343 mempunyai arti setiap kenaikan kepuasan kerja sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utarasebesar 0,343satuan.

4.5.1 UjiSignifikan Simultan F

Hasil uji statistik secara simultan untuk variabel bebas X1 Disiplin Kerja, X2 Motivasi, dan X3 Kepuasan Kerja terhadap variabel terikat Y Prestasi Kerja diperoleh hasil sebagai berikut: 68 Tabel 4.18 Uji Signifikan Simultan F 1 Dari hasil pengujian SPSS diperoleh hasil F hitung sebesar 4,106 dengan tingkat kesalahan sebesar 5, ternyata F hitung F tabel 4,106 2,81 dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa secara simultan antara disiplin kerja, motivasi, dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja. 2 Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,012 karena nilai signifikansi 0,012 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa variabel bebas disiplin kerja, motivasi, dan kepuasan kerjabersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat prestasi kerja.

4.5.2 Uji Signifikan Parsial t

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara X1 Disiplin Kerja, X2 Motivasi, dan X3 Kepuasan Kerja terhadap Y Prestasi Kerja maka digunakan uji T, dimana T tabel = 2,01290. ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 75,097 3 25,032 4,106 ,012 a Residual 280,423 46 6,096 Total 355,520 49 a. Predictors: Constant, Kepuasan Kerja, Motivasi, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Prestasi Kerja 69 Tabel 4.19 Uji Signifikan Parsial t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t. Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10,268 4,838 2,122 ,039 Disiplin Kerja -,049 ,229 -,034 -,213 ,832 Motivasi ,501 ,144 ,462 3,488 ,001 Kepuasan Kerja ,343 ,160 ,150 2,154 ,032 Dependent Variable: Prestasi Kerja Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa t hitung untuk variabel disiplin kerja X1 terhadap prestasi kerja Y menunjukkan -0,213, berarti t hitung t tabel -0,213 2,01290 dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 0,832 0,05Maka H0 diterima dan H1 ditolak.Ini menunjukkan bahwa secara parsial disiplin kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Hasil pengujian motivasi X2 terhadap prestasi kerja Y menunjukkan 3,488, berarti t hitung t tabel 3,488 2,01290 dan signifikansi t lebih kecil dari 0,05 0,001 0,05 Maka H0 ditolak dan H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa secara parsial motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. 70 Hasil pengujian kepuasan kerja X3 terhadap prestasi kerja Y menunjukkan 2,154, berarti t hitung t tabel 2,1542,01290 dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 0,032 0,05 Maka H0 ditolak dan H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa secara parsial kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

4.5.3 Koefisien Determinasi

R² Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS diperoleh tabel model summary untuk menunjukkan koefisien determinasi sebagai berikut: Tabel 4.20 Adjusted R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,460 a ,211 ,160 2,46904 a. Predictors: Constant, Kepuasan Kerja, Motivasi, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Prestasi Kerja Koefisien determinasi diperlukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh disiplin kerja X1, motivasi X2, dan kepuasan kerja X3 terhadap prestasi kerja Y pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. 71 Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS dapat diketahui bahwa nilai R Square yang diperoleh adalah sebesar 0,211 atau 21,1. Sedangkan nilai Adjusted R Square yang diperoleh adalah sebesar 0,160 atau 16,0. Karena dalam penelitian ini digunakan tiga variabel bebas maka koefisien determinasi yang digunakan adalah angka dari nilai R Square sebesar 21,1. Angka tersebut memberikan arti bahwa perubahan tingkat prestasi kerja dipengaruhi oleh tingkat disiplin kerja, motivasi, dan kepuasan kerja sebesar 21,1 sedangkan sisanya sebesar 78,9 dipengaruhi faktor lain diluar pembahasan ini.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Disiplin Kerja, Motivasi, dan Kepuasan Kerja mempengaruhi Prestasi Kerja pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.Di dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi, serta melakukan pengujian hipotesis yang meliputi uji koefisien determinasi, uji signifikan simultan dan uji signifikan parsial dengan menggunakan SPSS 17.0. Bedasarkan hasil uji signifikan simultan F, maka didapat nilai F hitung 4,106dan tingkat signifikansi 0,012, sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 0.05 adalah 2,81.Oleh karena nilai F hitung F tabel pada tingkat signifikansinya 0.012 0.05, menunjukan bahwa secara simultan antara disiplin kerja, motivasi, dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja. 72 Bedasarkan hasil uji signifikan parsial t digunakan untuk mengetahui peran variabel Independen secara individual terhadap variabel Dependen. Analisis mengenai hasil uji signifikan parsial t masing-masing variabel independen dapat kita lihat sebagai berikut: 1. Disiplin Kerja Berdasarkan hasil uji signifikan parsial pada tabel 4.19 dapat kita ambil kesimpulan bahwa secara parsial variabel disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0,832 diatas lebih besar dari 0,05atau0,832 0,05 dan nilai t hitung -0,213t tabel2,01290. 2. Motivasi Berdasarkan hasil uji signifikan parsial pada tabel 4.19 dapat kita ambil kesimpulan bahwa secara parsial variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0,001 diatas lebih kecil dari 0,05 atau 0,001 0,05 dan nilai t hitung 3,488 t tabel2,01290.

3. Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil uji signifikan parsial pada tabel 4.19 dapat kita ambil kesimpulan bahwa secara parsial variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0,032 diatas lebih kecil dari 0,05 atau0,032 0,05 dan nilai t hitung 2,154 t tabel2,01290. 73 Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi R²yang diperoleh adalah sebesar 0,211 atau 21,1. Angka tersebut memberikan arti bahwa perubahan tingkat prestasi kerja dipengaruhi oleh tingkat disiplin kerja, motivasi dan kepuasan kerja sebesar 21,1 sedangkan sisanya sebesar 78,9 dipengaruhi faktor lain diluar pembahasan ini. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, peneliti menguji apakahDisiplin Kerja, Motivasi, dan Kepuasan Kerja mempengaruhi Prestasi Kerja pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.Penelitian ini mengambil 50 sampel responden pegawai di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Dari data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka dilakukanpengujian reliabilitas untuk mengetahui bahwa jawaban responden terhadappernyataan konsisten dari waktu ke waktu.Dan dilakukan pengujian validitas untukmengukur sah tidaknya suatu kuesioner.Hasil dari uji reliabilitas dan validitasmenunjukkan bahwa seluruh pernyataan dalam setiap variabel reliabel dan valid.Dalam uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, ujiheteroskedastisitas dan uji autokorelasi menunjukkan bahwa dalam model regresi tidakditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan tidak terjadi heteroskedastisitasserta memiliki distribusi normal. Bedasarkan hasil uji signifikan simultan F, maka didapat nilai F hitung 4,106dan tingkat signifikansi 0,012, sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 0.05 adalah 2,81.Oleh karena nilai F hitung F tabel pada tingkat signifikansinya 0.012 0.05, menunjukan bahwa secara simultan antara disiplin kerja, motivasi, dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja.