11
e Pendidikan
f Supervisi
g Desain Organisasi
h Pelatihan
i Keberuntungan
Sedangkan Mangkunegara 2002:33 mengatakan bahwa : Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah faktor
kemampuan dan faktor motivasi, yaitu:
a. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge +
skill . Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata : 110 -
120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu pegawai perlu ditempatkan pada perkerjaan yang sesuai dengan
keahlian.
b. Faktor Motivasi
Motivasi berbentuk dari sikap atitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja.Motivasi merupakan kondisi
menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi tujuan kerja.
12
2.1.1.3 Indikator-indikator Prestasi Kerja
Pekerjaan dengan hasil yang tinggi harus dicapai oleh karyawan. Nasution 2000:99 menyatakan bahwa ukuran yang perlu
diperhatikan dalam prestasi kerja antara lain : 1.
Kualitas kerja. Kriteria penilaiannya adalah ketepatan kerja, keterampilan
kerja, ketelitian kerja, dan kerapihan kerja. 2.
Kuantitas kerja. Kriteria penilaiannya adalah kecepatan kerja.
3. Disiplin kerja.
Kriteria penilaiannya adalah mengikuti instruksi atasan, mematuhi peraturan perusahaan, dan ketaatan waktu
kehadiran. 4.
Inisiatif. Kriteria penilaiannya adalah selalu aktif atau semangat
menyelesaikan pekerjaan tanpa menunggu perintah atasan artinya tidak pasif atau bekerja atas dorongan dari atasan.
5. Kerjasama.
Kriteria penilaiannya adalah kemampuan bergaul dan menyesuaikan diri serta kemampuan untuk memberi
bantuan kepada karyawan lain dalam batas kewenangannya.
13
2.1.2 Disiplin Kerja 2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja
Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno 2011:86 disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan
menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya.MenurutLatainer dalam Sutrisno2011:87 mengartikan
disiplin sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri
dengan sukarela pada keputusan, peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku.Sedangkan Nitisemito 1991:36
mengemukakan disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik tertulis maupun
tidak tertulis.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap, kepatuhan dan ketaatan atas semua
peraturan dan norma-norma yang ada dalam organisasi. Dan jika ada peraturan-peraturan atau norma-norma yang tidak dipatuhi atau
dilanggar oleh pegawai, maka akan dikenakan sanksi ringan, sanksi sedang atau sanksi ringan. Sesuai dengan tingkat pelanggaran yang
dilakukan oleh pegawai tersebut.
2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
14
Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno 2011:89 faktor- faktor yang mempengaruhi disiplin kerja yaitu:
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para pegawai akan mematuhi segala peraturan
yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah
dikontribusikan bagi perusahaan. 2.
Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan Peran keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar
dalam perusahaan, bahkan sangat dominan dibandingkan dengan semua faktor yang memengaruhi disiplin dalam
perusahaan, karena pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi panutan para karyawan.
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk
dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat berdasarkan instruksi
lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.
4. Keberanian pimpinan mengambil tindakan
15
Bila ada seorang pegawai yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan
yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya. 5.
Ada tidaknya pengawasan pimpinan Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
perlu ada pengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan yang tepat
dan sesuai dengan yamg telah ditetapkan. 6.
Ada tidaknya perhatian kepada pegawai Pegawai adalah manusia yang mempunyai perbedaan
karakter antara yang satu dengan yang lain. Seorang pegawai tidak hanya puas dengan kompensasi yang tinggi,
pekerjaan yang menantang, tetapi mereka juga masih membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya
sendiri.Keluhan dan kesulitan mereka ingin didengar, dicarikan jalan keluarnya, dan sebagainya.
7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya
disiplin Dengan kepemimpinan yang baik, seorang pemimpin dapat
berbuat banyak untuk menciptakan iklim kerja yang memungkinkan penegakan disiplin sebagai proses yang
wajar, karena para pegawai akan menerima serta mematuhi peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan sebagai
16
pelindung bagi keberhasilan pekerjaan dan kesejahteraan pribadi mereka Black dalam Sutrisno,2011:92.
2.1.3 Motivasi 2.1.3.1 Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.Tiga
elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas
terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali
upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan
ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan
usahanya http:wikipedia.org.
Motivasi terbentuk dari sikap attitude pegawai dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan situation. Motivasi
merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi
perusahaan.Sikap mental pegawai yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk
mencapai kinerja maksimal Mangkunegara, 2005:61. Sedangkan Hasibuan 2007:142 menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian
17
daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan. Jadi motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahannya, agar
mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan respon pegawai terhadap sejumlah pernyataan
mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri pegawai ataupun pengaruh atau dorongan dari luar, supaya mau bekerja giat
dan antusias mencapai hasil yang optimal.
2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat
dibedakan atas faktor intern dan faktor ekstern yang berasal dari pegawai.
a. Faktor Intern
Faktor intern yang dapat memengaruhipemberian motivasi pada seseorang antara lain:
1 Keinginan untuk dapat hidup
Untuk mempertahankan hidup, orang mau mengerjakan apa saja, apakah pekerjaan itu baik atau jelek, halal atau haram,
dan sebagainya. Keinginan untuk dapat hidup meliputi
18
kebutuhan untuk: a memperoleh kompensasi yang memadai, b pekerjaan yang tetap walaupun penghasilan
tidak begitu memadai, dan c kondisi kerja yang aman dan nyaman.
2 Keinginan untuk dapat memiliki
Keinginan untuk memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau melakukan pekerjaan.Hal ini dapat
dialami dari kehidupan sehari-hari, bahwa keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang
untuk mau bekerja. 3
Keinginan untuk memperoleh penghargaan Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk
diakui dan dihormati oleh orang lain. Jadi harga diri, nama baik, dan kehormatan yang ingin dimiliki itu harus
diperankan sendiri, mungkin dengan bekerja keras memperbaiki nasib dan mencari rezeki, sebab status untuk
diakui sebagai orang yang terhormat tidak mungkin diperoleh bila yang bersangkutan termasuk pemalas dan
tidak mau bekerja. 4
Keinginan untuk memperoleh pengakuan Keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi
hal-hal sebagai berikut: a adanya penghargaan terhadap prestasi, b adanya hubungan kerja yang harmonis dan
19
kompak, c pimpinan yang adil dan bijaksana, dan d perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat.
5 Keinginan untuk berkuasa
Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk bekerja. Keinginan untuk berkuasa atau ingin
menjadi pimpinan yaitu ingin dipilih menjadi ketua atau kepala.
b. Faktor Ekstern