Asal Usul suku Banjar di Desa jaring halus di Kabupaten Langkat

BAB III KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA JARING HALUS

KECAMATAN SECANGGANG

3.1 Asal Usul suku Banjar di Desa jaring halus di Kabupaten Langkat

Suku Banjar yang tinggal di Sumatera dan Malaysia merupakan anak, cucu dari para imigran etnis Banjar yang datang dalam tiga gelombang migrasi besar.Pertama, pada tahun 1780 terjadi migrasi besar-besaran ke Pulau Sumatera. Etnis Banjar yang menjadi emigran ketika itu adalah para pendukung Pangeran Amiryang menderita kekalahan dalam perang saudara antara sesama bangsawan Kerajaan Banjar, yakni Pangeran Tahmidullah. Mereka harus melarikan diri dari wilayah Kerajaan Banjar karena sebagai musuh politik mereka sudah dijatuhi hukuman mati.Kedua, pada tahun 1862 terjadi lagi migrasi besar-besaran ke pulau Sumatera.Etnis Banjar yang menjadi imigrannya kali adalah para pendukung Pangeran Antasari dalam kemelut Perang Banjar. Mereka harus melarikan diri dari pusat pemerintahan Kerajaan Banjar di kota Martapura karena posisi mereka terdesak sedemikian rupa. Pasukan Residen Belanda yang menjadi musuh mereka dalam Perang Banjar yang sudah menguasai kota-kota besar di wilayah Kerajaan Banjar.Ketiga, pada tahun 1905 etnis Banjar kembali melakukan migrasi besar-besaran ke pulau Sumatera.Kali ini mereka terpaksa melakukannya karena Sultan Muhammad Seman yang menjadi Raja di Kerajaan Banjar ketika itu mati syahid di tangan Belanda. Jaring halus sebuah desa terpencil di kuala Sungai Permatang Buluh.Di depannya terbentang Selat Melaka.Kata penduduk, “kalau berperahu ke timur menyeberang selat ini, niscaya kita akan sampai ke Pantai Kedah.Kalau belayar sedikit ke utara niscaya kita akan sampai pula ke Langkawi atau Kuala Perlis.”Ini cerita penduduk Jaring Halus. Walaupun tidak seorang pun penduduknya di sana ini pernah berperahu ke timur, tetapi cerita yang mereka sampaikan sungguh menyakinkan. 15 Alkisah tentang nama Jaring Halus berasal dari nama sejenis rumput yang tumbuh di sekitar pantai kampung ini. Konon pada waktu itu rumput tersebut banyak tumbuh disini.Masyarakat disini menyebutnya rumput “jari halus”.Oleh karena rerumputan itu merupakan ciri khas wilayah kampung ini maka mereka pada waktu itu menamai kampung ini sebagai Kampung Beting Jari Alus.Mereka ini adalah komunitas perantau yang datang dari Jaring Halus merupakan sebuah desa yang terletak di pinggir lautan lepas dikelilingi oleh lautan. Desa ini merupakandesa pesisir yang penduduknyamayoritas adalah Melayu dan sebagian kecil adalah suku Banjar. Untuk mencapai desa ini transportasi yang digunakan adalah kapal boat dari Secanggang. Menurut cerita masyarakat setempat, dulunya desa ini merupakan sebuah tempat di mana masyarakat Melayu di desa ini berasal dari negeri Malaysia yang disebabkan oleh suatu hal mereka bertransmigrasi ke desa ini. Dan dulunya desa ini masih kosong sama sekali dan lama kelamaan berkembang akibat perubahan zaman. Dulunya oleh orang Malaysia di sebut jari halus, tetapi kemudian akibat para pendatang yang tinggal dan menetap di desa tersebut seperti Banjar, Jawa, Melayu, dan Banten akhirnya berubah nama menjadi Desa Jaring Halus. Dari segi ini yang mempengaruhi pendapatan para nelayan adalah akibat dari datangnya angin tenggara.Angin tenggara berdampak buruk bagi para nelayan yang sedang melaut dikarenakan ombak ribut dan bergemuruh.Dikarenakan angin ribut yang sangat mengganggu terhadap hasil tangkapan, maka nelayan hanya bekerja di laut selama satu jam saja. Dampak dari tiupan angin tenggara menimbulkan rasa mual dan bias menyebabkan kapal nelayan mengalami keretakan. 15 Wajidi dkk, Sejarah Banjar, Balit Bangda, Kalsel, 2003 halaman 7 wilayah negara tetangga Kedah, Malaysia yang menetap di kawasan Beting Jari Alus sejak tahun 1917. Malaysia mereka menggunakan perahu tongkang menyebrangi Selat Malaka.Kemudian mereka tiba di sebuah tempat yang bernama Pulau Seremban, Pangkalan Berandan – Langkat.Dari tempat ini mereka terus bergerak mencari sebuah tempat yang sesuai dan nyaman. Setidaknya ada lima lokasi yang telah mereka jelajahi selama kurun waktu 17 tahun, yang kesemuanya berada di wilayah pesisir pantai timur Langkat. Setelah itu mereka menemukan kawasan beting pantai dimana menurut pertimbangan mereka tempat itu sangat strategis.Kawasan tersebut adalah Desa Jaring Halus yang dulu namanya Kampung Beting Djari Halus.Selama setahun disitu jumlah mereka bertambah menjadi 15 KK, karena adanya perpindahan penduduk lokal ke Jaring Halus. Pada tahun 1918 datanglah sekelompok mahasiswa dari Kerajaan Langkat dalam rangka melakukan studi lapangan tentang kehidupan nelayan, budaya, adat istiadat dalam pertunangan, perkawinan, khitanan, kenduri dan keagamaan di Kampung Beting Djari Alus. Menurut mereka nama kampung ini kurang menarik dan kurang bermakna. Kemudian mereka melakukan diskusi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat disini untuk merubah nama kampung ini. Akhirnya sepakatlah mereka menamai kampung ini menjadi Kampung Djaring Alus.Nama jaring halus mereka maknai bukan sebagai alat tangkap ikan atau sejenisnya, namun makna filosfisnya adalah agar setiap orang yang datang ke desa ini diharapkan dapat terjaring dan menjadi penduduk tetap disini.Sehingga Kampung Djaring Alus semakin hari semakin bertambah penduduknya. Desa jaring halus adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.Luas desa ini sekitar 2125 ha yang terdiri dari 5 dusun dengan mata pencaharian penduduknya adalah nelayan. Batas desa sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Secanggang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Selontong, dan sebelah barat berbatasan dengan Tanjung Pura. Desa ini merupakan sebuah pulau yang dikelilingi oleh perairan, sehingga keberadaan hutan mangrove sangatlah berperan penting dalam menjaga ketahanan desa.luas hutan mangrove di Desa Jaring Halus sekitar 1125 Ha dan hutan lindung sekitar 33 Ha. Hutan mangrove sangat dijaga oleh masyarakat Desa Jaring Halus, karena masyarakat sangat mengerti bahwa hutan mangrove sangat berpengaruh bagi kehidupan mereka. Hutan mangrove dapat mengurangi terjadinya pengikisan tanah dan banjir apabila terjadi pasang, menahan tanah dari hempasan ombak laut dan angin laut selain hutan mangrove sangat berpengaruh penting terhadap mata pencaharian masyarakat khususnya masyarakat Desa Jaring Halus.

3.2 Adat-Istiadat Masyarakat