78
sedangkan sisanya 32,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan pengujian secara simultan diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 13,298 dengan nilai signifikansi 0,000 dan dapat disimpulkan bahwa debt
to equity ratio DER, return on asset ROA, current Asset CR, dan maturitas secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat sukuk pada
perusahaan penerbit sukuk di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan pengujian secara parsial diketahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen sebagai berikut: 1. Pengaruh Debt Equity Ratio DER terhadap Peringkat Sukuk
Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap peringkat sukuk Pada Perusahaan
penerbit sukuk di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan juga terlihat dari nilai t
hitung
t
tabel
-4,088 1,670. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Herwidy 2006 bahwa semakin tinggi debt to equity ratio maka peringkat sukuk semakin rendah. Berikut perbandingan perusahaan yang memiliki
DER tertinggi dan terendah:
79
Tabel 4.10 Perusahaan yang Memiliki DER Debt to Equity Ratio Tertinggi
Kode Nama Sukuk
DER Debt To Equity Ratio
Peringkat Sukuk
ADR 2014
SukukMudharabah blkt I Adira Tahap I Tahun 2013 Seri A
7,35 AA+
sy
Sukuk Mudharabah blkt I Adira Tahap II Tahun 2013 Seri B
7,35 AA+
sy
Sukuk Mudharabah blkt I Adira Tahap II Tahun 2013 Seri C
7,35 AA+
sy
ADHI 2012
Sukuk Mudharabah blkt I Adira Tahap II Tahun 2014 Seri A
5,80 A-
sy
Sukuk Mudharabah blkt I Adira Tahap II Tahun 2014 Seri B
5,80 A-
sy
Pada table 4.10 dapat dilihat bahwa perusahaan yang memiliki hutang tertinggi pada penelitian ini adalah PT Adira Dinamika Multifinance Tbk dan PT
Adhi Karya Tbk. Dalam kinerja keuangan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk dilihat dari total debt to equity ratio selama tahun 2014 dinilai kurang baik karena
jumlah kekayaan bersih jauh lebih kecil dari jumlah kewajiban yang dimiliki perusahaan. Hal ini dikarenakan seiring perlambatan ekonomi yang dimana pasar
mobil juga tidak tumbuh signifikan, sejalan dengan prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Gaikindo yang pada tahun 2014 hanya terjual
sekitar 1,2 juta unit atau lebih rendah dibandingkan tahun 2013. Perseroan menargetkan pembiayaan mobil pada tahun 2014, cukup tinggi, tetapi hanya
terealisasi sekitar 87 dari target. Pada perusahaan Adhi Karya Tbk Secara umum nilai debt to equity ratio pada perusahaan konstruksi ini meningkat dari
kuartal 1 ke kuartal 2. Dalam hal DER terlihat konsisten memilih proyek dengan
80
term of payment yang kurang baik, hal ini mengingat perusahaan tersebut tidak murni perusahaan konstruksi, maka membutuhkan pembiyaan yang tinggi.
Tabel 4.11 Perusahaan yang Memiliki DER Debt to Equity Ratio Terendah
Kode Nama Sukuk
DER Debt To Equity Ratio
Peringkat Sukuk
MYOR 2014
Sukuk Mudharabah II Mayora Indah tahun 2012
0,89 AA+
sy
ISAT 2012
Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008
1,85 AA+
sy
Sukuk Ijarah Indosat VI Tahun 2009 Seri A
1,85
AA+
sy
Sukuk Ijarah Indosat VI tahun 2009 Seri B
1,85 AA+
sy
Sukuk Ijarah Indosat V tahun 2012
1,85 AA+
sy
Pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa perusahaan yang memiliki hutang terendah adalah PT Mayora Indah Tbk dan PT Indosat Tbk. Produk pada PT
Mayora Indah Tbk dikonsumsi oleh semua kelompok umur, dari semua golongan, mulai daerah perkotaan hingga ke pelosok-pelosok daerah. Penduduk lebih dari
200 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dan produk berkwalitas internasional yang dihasilkan oleh Perseroan memungkinkan
Perseroan memperbesar volume eksport setiap tahunnya. Maka dari itu tidak akan ada kesulitan bagi Perseroan untuk memenuhi kewajiban membayar hutangnya
pada saat jatuh tempo karena Perseroan masih memiliki kas dan setara kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban saat jatuh tempo, dengan memiliki liabilitas
81
yang tinggi perusahaan mampu membayar hutang-hutang jangka panjang dan pendeknya. Pada PT Indosat Tbk, pada tahun 2012 teerjadi penurunan laba bersih
namun meminimalkan peminjaman hutang ke luar perusahaan namun membentuk akuisisi ke beberapa perusahaan dan menjual asset perusahaan untuk menunjang
kinerja perusahaan. 2. Pengaruh Return on Asset ROA terhadap Peringkat Sukuk
Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap peringkat sukuk Pada Perusahaan
penerbit sukuk di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan juga terlihat dari nilai t
hitung
t
tabel
5,646 1,670. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Pandu utama 2012, namun tidak sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Manurung etal.,2009. Bahwa semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki maka penerbit sukuk dikelompokkan
pada ketegori peringkat investasi investment grade.
Berikut perbandingan perusahaan yang memiliki ROA tertinggi dan terendah:
82
Tabel 4.12 Perusahaan yang Memiliki ROA Rerurn on Asset Tertinggi
Kode Nama Sukuk
ROA Rerurn on Asset
Peringkat Sukuk
BBMI 2014
Sukuk Subordinasi Mudharabah I Tahap II Bank MuamalatTahun 2008
12,10 A
sy
Sukuk Subordinasi Mudharabah Berkelanjutan I TahapI Bank
MuamalatTahun 2012
12,10 A
sy
Sukuk Subordinasi Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II Bank
MuamalatTahun 2013
12,10 A
sy
AGII 2013
Sukuk Ijarah Aneka Gas Indusri I Tahun 2008
10,85 AAA
sy
Sukuk Ijarah Aneka Gas Indusri II Tahun 2012
10,85 AAA
sy
Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa PT Bank Muamalat Indonesia memiliki peringkat tertinggi pada return on asset, hal ini berdasarkan dari aset
Bank Muamalat tumbuh hampir tiga kali lipat hingga akhir 2014. Pertumbuhan aset ini membawa dampak positif pada posisi market share Bank Muamalat dalam
industri perbankan syariah di Indonesia. Masih pada periode yang sama, Bank Muamalat menguasai market share perbankan syariah sebesar 29,92 dari total
market share perbankan syariah di tanah air sebesar 4,9. Pada PT Aneka Gas Industi, naiknya penjualan pada tahun 2013 mengakibatkan return on asset pada
perusahaan ini menjadi meningkat. Sementara beban umum juga ikut menurun pada tahun 2013 dari 2012 serta pendapatan lain-lain tetap stabil mengakibatkan
pendapatan pada perusahaan ini juga meningkat.
83
Tabel 4.13 Perusahaan yang Memiliki ROA Rerurn on Asset Terendah
Kode Nama Sukuk
ROA Rerurn on Asset
Peringkat Sukuk
SSMM 2014
Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012
2,00 A
sy
ADR 2014
Sukuk Mudharabah blkt I AdiraTahapITahun 2013 Seri A
2,20 AA+
sy
Sukuk Mudharabah blkt I AdiraTahap II Tahun 2013 Seri B
2,20
AA+
sy
Sukuk Mudharabah blkt I Adira Tahap II Tahun 2013 Seri C
2,20 AA+
sy
Sukuk Mudharabah blkt I Adira Tahap II Tahun 2014 Seri A
2,20 AA+
sy
Pada tabel 4.13 dapat kita lihat bahwa PT sumberdaya sewatama adalah perusahaan terendah memiliki return on asset dikarenakan sedang terjadinya
perkembangan perusahaan dalam bisnis perseroan. PT Sumberdaya Sewatama merupakan perusahaan ketenagalistrikan terpadu satu-satunya di Indonesia yang
memiliki 4 bisnis yaitu temporary power, operation dan maintenance, energy efficiency dan independent power product. Pada PT Adira Dinamika Financial
terjadi penurunan dikarenakan terjadi tekanan ekonomi di Indonesia sejak tahun 2013. Tekanan ekonomi itu merupakan harga komoditas masih melanjutkan tren
penurunan yang memberikan indikasi telah berakhirnya supercycle, ditambah lagi rencana pengurangan stimulus Quantitative Easing oleh amerika serikatyang
menimbulkan kepanikan pada perekonomian secara global dan berujung pada aliran dana asing keluar dari Indonesia. Tekanan perekonomian tersebut
mempengaruhi pada neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2013 dan
84
mengakibatkan nilai tukar terdepresi dan inflasi melonjak yang mengakibatkan penjualan penjualan motor dan mobil menurun.
3. Pengaruh Current Ratio CR terhadap Peringkat Sukuk Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel CR
berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat sukuk pada Perusahaan penerbit sukuk di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya lebih
kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan juga terlihat t
hitung
t
tabel
7,215 1,670. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Gitman 629:2006, yaitu
semakin tinggi tingkat current rasio di suatu perusahaan, maka semakin tinggi likuiditasnya dan semakin baik pula peringkat obligasi yang diberikan kepada
perusahaan tersebut. Berikut perbandingan CR perusahaan tertinggi dan terendah:
Tabel 4.14 Perusahaan yang Memiliki CR Current Ratio Tertinggi
Kode Nama Sukuk
CR Current Ratio
Peringkat Sukuk
BBMI 2014
Sukuk Subordinasi Mudharabah I Tahap II Bank Muamalat Tahun 2008
270,30 A
sy
Sukuk Subordinasi MudharabahBerkelanjutan I Tahap I Bank MuamalatTahun 2012
270,30 A
sy
Sukuk Subordinasi MudharabahBerkelanjutan I Tahap II Bank MuamalatTahun 2013
270,30 A
sy
ADHI 2013
Sukuk Subordinasi MudharabahBerkelanjutan I AdhiTahap I Tahun 2012
140,20 A
sy
Sukuk Subordinasi MudharabahBerkelanjutan I AdhiTahap I Tahun 2013
140,20 A
sy
Pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa PT Bank Muamalat Indonesia memiliki peringkat tertinggi pada current asset yang dimana return on assetnya
juga paling tinggi. Hal ini berdasarkan dari aset Bank Muamalat tumbuh hampir
85
tiga kali lipat hingga akhir 2014. Pertumbuhan aset ini membawa dampak positif pada posisi market share Bank Muamalat dalam industri perbankan syariah di
Indonesia. Masih pada periode yang sama, Bank Muamalat menguasai market share perbankan syariah sebesar 29,92 dari total market share perbankan syariah
di tanah air sebesar 4,9 yang mengakibatkan perusahaan mampu membayar kembali kewajiban jangka pendeknya sebelum jatuh tempo.
Tabel 4.15 Perusahaan yang Memiliki CR Current Ratio Terendah
Kode Nama Sukuk
CR Current Ratio
Peringkat Sukuk
ISAT 2014
Sukuk IjarahIndosat III Tahun 2008
53,60 AAA+
sy
Sukuk IjarahIndosat VI Tahun 2009 Seri A
53,60 AAA+
sy
Sukuk IjarahIndosat VI tahun 2009 Seri B
53,60
AAA+
sy
Sukuk IjarahIndosat V tahun 2012
53,60
AAA+
sy
SSMM 2014
Sukuk IjarahSumberdayaSewatama I Tahun 2012
51,00 A
sy
Pada 4.15 PT Indosat Tbk, pada tahun 2012 terjadi penurunan laba bersih mengakibatkan perusahaan lemah dan susah membayar kembali kewajiban jangka
pendek yang telah jatuh tempo. Current ratioPada PT Sumberdaya Sewatama paling rendah karena perusahaan sulit membayar kembali kewajibannya. Hal ini
dikarenakan sedang terjadinya perkembangan perusahaan dalam bisnis perseroan. PT Sumberdaya Sewatama merupakan perusahaan ketenagalistrikan terpadu satu-
satunya di Indonesia yang memiliki 4 bisnis yaitu temporary power, operation dan maintenance, energy efficiency dan independent power product.
86
4. Pengaruh Maturitas Terhadap Peringkat Sukuk Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel
maturitas berpengaruh positif signifikan terhadap peringkatsukuk pada perusahaan penerbit sukuk di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikannya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,925 dan t
hitung
t
tabel
-0,094 1,6702. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Brigham et
al.2006 Semakin lama sukuk tersebut jatuh tempo maka semakin banyak resiko yang akan dialami oleh investor maka karena itu banyak investor yang memilih
sukuk yang singkat jatuh temponya. Hal ini menyebabkan jika sukuk semakin lama jatuh temponya maka peringkat sukuk semakin rendah. Berikut ini
perbandingan maturitas perusahaan tertinggi dan terendah:
Tabel 4.16 Perusahaan yang memiliki Maturitas Tertinggi
Kode Nama Sukuk
Maturitas Peringkat
Sukuk
BBMI 2012
Sukuk Subordinasi Mudharabah I Tahap II Bank MuamalatTahun 2008
10 A+
sy
Sukuk Subordinasi MudharabahBerkelanjutan I Tahap I Bank MuamalatTahun 2012
10 A+
sy
Sukuk Subordinasi MudharabahBerkelanjutan I Tahap II Bank MuamalatTahun 2013
10
A+
sy
PLN 2012
Sukuk Ijarah PLN IV Tahu 2010 Seri B
9
AA+
sy
Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri A
10
AA+
sy
Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri B
10
AA+
sy
Pada tabel 4.16 terlihat 2 perusahaan yang memilliki sukuk terlama yaitu PT Bank Muamalat Indonesia dan PT Pembangkit Listrik Negara. Akibat sukuk yang
sampai 10 tahun tersebut peringkat sukuknya rendah karena PT Pefindo tidak dapat menjamin apakah perusahaan mampu mengembalikan sukuk tersebut.
87
Tabel 4.17 Perusahaan yang memiliki Maturitas Terendah
Kode Nama Sukuk
Maturitas Peringkat
Sukuk
ADR 2014
Sukuk Mudharabah blkt I AdiraTahapITahun 2013 Seri A
1
AA+
sy
Sukuk Mudharabahblkt I AdiraTahapIITahun 2013 Seri B
1
AA+
sy
Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri B
2
AA+
sy
BSSR 2014
Sukuk Mudharabah Bank Sulselbar I Tahun 2011
2
A
sy
Pada tabel 4.17 terlihat 2 perusahaan yang masa waktu jatuh temponya sudah mau habis. Semakin dekat masa waktu jatuh tempo pada suatu perusahaan
maka semakin baik peringkat sukuknya karena dapat dilihat bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban-kewajibannya.
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan