Uji Asumsi Klasik Hasil Penelitian

63 menyediakan ketenagalistrikan secara menyeluruh melalui Temporary Power, Operations Maintenance, Dewatering, Power Optimization dan Investasi Listrik Swasta IPP menjadi penyedia solusi kelistrikan terdepan, serta sebagai pilihan utama di industri kelistrikan. Pada tanggal 24 November 2012, memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum sukuk ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp 200 miliar selama 5 tahun. 10. PT Summarecon Agung Tbk PT. Summarecon Agung Tbk didirikan tanggal 26 November 1975 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.Kantor pusat SMRA berkedudukan di Plaza Summarecon, Jl. Perintis Kemerdekaan Kav.No. 42, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT Summarecon Agung Tbk bergerak dalam bidang pengembangan real estat, penyewaan properti dan pengelolaan fasilitas rekreasi dan restoran. Pada tanggal 3 Desember 2013, PT Summarecon Agung Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum sukuk ijarah Summarecon Agung Tahap I tahun 2013 kepada masyarakat sebanyak Rp 150 miliar selama 5 tahun.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah data telah terdistribusi dengan normal dengan uji normalitas dan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, heteroskedasitas dan autokorelasi dalam model regresi. 64 1. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengatahui normal tidaknya distribusi variabel pengganggu atau residual dalam model regresi. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Situmorang dan Lufti, 2012:100. Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal.Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Untuk lebih menjelaskan bahwa data yang diuji berdistribusi normal dapat juga dilihat dengan 65 grafik normal probability plot yang menunjukkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah Berdasarkan garik normal probability plot di atas terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Cara lain untuk melihat distribusi data normal atau tidak adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5, maka jika nilai Asymp Sig 2-tailed diatas 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 66 Hasil Uji Komolgrov-Sminorv One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 70 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1.19828699 Most Extreme Differences Absolute .117 Positive .117 Negative -.050 Kolmogorov-Smirnov Z .977 Asymp. Sig. 2-tailed .296 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah Dari Tabel 4.1 menunjukkan nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,296 dan diatas nilai signifikan 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal. 2 .Uji Multikolonieritas Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas independen. Dalam penelitian ini uji multikoloniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Apabila tolerance 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas akan tetapi jika tolerance 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolonieritas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 23.533 .980 67 DER -.682 .167 -.393 .913 1.095 ROA -.614 .109 -.620 .702 1.425 CR .003 .007 .054 .689 1.450 Maturitas .015 .098 .015 .888 1.126 a. Dependent Variable: PeringkatSukuk Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tolerance dari setiap variabel adalah lebih besar 0,10 dan nilai VIF setiap variabel independen adalah lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas antar variabel indpenden . 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel residual satu ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas Erlina, 2011:105. Dalam penelitian ini, gejala heterokedastisitas didteksi dengan menggunakan grafik scatterplot dan uji Glejser . Berikut ini grafik scatterplot: Gambar 4.3 Grafik Scatterplot 68 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Dari grafik scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, serta tidak membentuk pola tertentu Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak untuk digunakan. Berikut ini hasil uji glejser: Tabel 4.3 Hasil Uji Glejser 69 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.485 .577 4.303 .000 DER -.058 .098 -.074 -.590 .557 ROA -.020 .064 -.044 -.307 .760 CR -.001 .004 -.022 -.153 .879 Maturitas -.113 .058 -.249 -1.961 .054 a. Dependent Variable: abs Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Dari Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel debt to equity ratio DER, return on asset ROA, Current Ratio CR, dan Maturitas lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin Watson. Tabel 4.4 Hasil Uji Durbin-Watson 70 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .671 a .450 .416 2.09526 1.732 a. Predictors: Constant, Maturitas, DER, ROA, CR b. Dependent Variable: PeringkatSukuk Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai Durbin- Watson sebesar 1,704. Nilai d dibandingkan dl dan du pada n = 70 dan k = 4 sehingga diperoleh nilai dl sebesar 1,494 dan du sebesar 1,735. Hal ini sesuai dengan ketentuan du d 4-du, yaitu 1,494 1,704 2,296 dan nilai dw tersebut 1,5 sampai 2,5. Hal ini berarti dalam penellitian ini tidak terdapat autokorelasi.

4.2.2 Metode Analisis Statistika Deskriptif

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, dan Price Eraning Ratio Terhadap Return Saham

0 3 84

Analisis Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

0 6 118

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan MaturitasTerhadap Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 13 107

Cover Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Abstract Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Chapter I Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Chapter II Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Reference Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

1 1 4

Appendix Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 11