Profil Perusahaan Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan MaturitasTerhadap Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

56 PEFINDO juga aktif berpartisipasi dalam Asian Credit Rating Agencies Association ACRAA.

4.3 Profil Perusahaan

1. PT. Adhi Karya Persero Tbk PT Adhi Karya Persero Tbk didirikan tanggal 1 Juni 1974 dan memulai usaha secara komersial pada tahun 1960.Kantor pusat kedudukan di Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18, Jakarta. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup bidang usaha meliputi: Konstruksi, konsultasi manajemen dan rekayasa industri dan perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi, jasa dalam bidang teknologi informasi, real estate dan agro industri. Saat ini kegiatan utama PT Adhi Karya adalah dalam bidang konstruksi, EPC, real estate dan pengadaan barang.Pada tahun 27 Juni 2012, PT Adhi Karya memperoleh pernyataan efektif dari Bappepam-LK untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas sukuk mudharabah berkelanjutan I ADHI tahap I tahun 2012 sebesar Rp125 miliar.Sukuk mudharabah ini berjangka waktu 5 lima tahun, dengan nisbah pemegang sukuk sebesar 73,05. Sukuk mudharabah akan digunakan untuk pembiayaan kembali refinancing Sukuk Mudharabah I ADHI Tahun 2007 dan pada tanggal 5 april 2013, PT. Adhi Karya melakukan penawaran atas sukuk mudharabah berkelanjutan I ADHI tahap II tahun 2013 sebesar Rp 250 miliar, jangka waktu dan nisbah pemengang sukuknya sama dengan sukuk mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap I tahun 2012. 2. PT Adira Dinamika Multi Financial Tbk 57 Adira Dinamika Multi Finance Tbk Adira Finance yang didirikan pada tanggal 13 Nopember 1990 dan memulai operasi secara komersial tahun 1991 dan kantor pusat ADMF berdomisili Jakarta Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ADMF dalam bidang pembiayaan meliputi sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan usaha kartu kredit serta kegiatan dengan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah mulai tahun 2012. Saat ini kegiatan utama Adira Finance adalah bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Pada bulan maret 2013, Perseroan menerbitkan sukuk mudharabah berkelanjutan I Adira Finance Tahap I Tahun 2013 sukuk mudharabah berkelanjutan I Tahap I melalui Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 37 M. Sukuk mudharabah Berkelanjutan I Tahap I ini terbagi menjadi tiga seri, yaitu Seri A sebesar Rp 66 M yang akan jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 11 Maret 2014 dengan nisbah bagi hasil sebesar 57,083 setara 6,85 pertahun, Seri B sebesar Rp27 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2015 dengan nisbah bagi hasil sebesar 60,833 setara 7,30 per tahun dan Seri C sebesar Rp286 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2016 dengan nisbah bagi hasil sebesar 65,417 setara 7,85 per tahun. Pada bulan Nopember 2014, Perseroan menerbitkan sukuk mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Tahap II Tahun 2014 sukuk mudharabah Berkelanjutan I tahap II melalui Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp133 miliar. Sukuk mudharabah berkelanjutan I tahap II ini terbagi menjadi dua seri, yaitu Seri A sebesar Rp88 Miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 Nopember 2015 dengan nisbah bagi hasil sebesar 58 80,00 setara 9,60 per tahun, Seri B sebesar Rp 45.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 Nopember 2017 dengan nisbah bagi hasil sebesar 87,50 setara 10,50 pertahun. 3. PT Aneka Gas Industri PT. Aneka Gas Industri merupakan salah satu bentuk badan usaha bermodal asing yang bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan mendistribusikan berbagai gas-gas industri meliputi Oksigen O2, Nitrogen N2, Nitrous Oksida N2O, dan lain-lain. Aneka Gas Industri bertujuan untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional terutama di bidang gas-gas industri serta industri kimia lainnya. Pada Pada tahun 26 Juni 2008, PT Aneka Gas Industri memperoleh pernyataan efektif dari Bappepam-LK untuk melakukan penawaran umum Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri I Tahun 2008 dengan jumlah nominal sebesar-besarnya Rp 220 miliar, sukuk ini mempunyai jangka waktu selama 5 lima tahun dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 36.250 juta per Rp 1 miliar dan sukuk ijarah Aneka Gas Industri II Tahun 2012 dengan jumlah nominal sebesar-besarnya 300 Juta. Sukuk ini mempunyai jangka waktu selama 5 lima tahun dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 99 juta per Rp 1 Miliar. 4. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT. Bank Muamalat, Tbk. Didirikan pada tahun 1412H atau tahun 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan pemerintah Indonesia. Bank Muamalat pertama kalinya membuka cabang internasional di Kuala Lumpur Malaysia dan melaksanakan pergantian manajemen pada bulan Juli 2009. 59 Berdasarkan laporan keuangan audited, pada akhir 2009 total aset Bank Muamalat mencapai Rp 16.027,18 miliar atau tumbuh 27,09 yang sebagian besarnya berasal dari Dana Pihak Ketiga DPK yaitu sebesar Rp 13.316,90 miliar. Dari dana pihak ketiga yang terkumpul tersebut sebesar Rp 11.428,01 miliar disalurkan pada aktivitas Pembiayaan serta investasi syariah lainnya. Sukuk subordinasi mudharabah I Tahap II Bank Muamalat tahun 2008 diterbitkan pada tanggal 30 juni 2008 dengan nilai nominal Rp 400 miliar. Bursa Efek Indonesia BEI melalui surat No. S-03825BEI.PSU07-2008 tanggal 9 Juli 2008 telah menyetujui pencatatan sukuk Subordinasi mudharabah dengan jumlah dana sukuk sebesar Rp 314 Miliar di BEI dan mulai diperdagangkan tanggal 11 Juli 2008. Pada tanggal 22 Juni 2012, mendapatkan lagi pernyataan efektif dari ketua Bapepam-Lk atas penawaran sukuk subordinasi mudharabah berkelanjutan I bank muamalat dengan jumlah Rp 1.500 Miliar dan pada april 2013 bank menerbitkan sukuk suboordinasi mudharabah berkelanjutan I tahap II sebesar Rp 700 Miliar. Masing-masing sukuk tersebut mendapatkan waktu jatuh tempo 10 tahun. 5. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara. Dengan lahirnya Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993 dan penetapan 60 modal dasar menjadi Rp25 milyar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan sebutan Bank BPD Sulsel dan berstatus Perusahaan Daerah PD. Pada tanggal 10 Februari 2011, telah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPS LB yang dilakukan secara circular resolution dan Keputusan RUPS dimana dalam Akta tersebut para pemegang saham memutuskan untuk merubah nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat PT. Bank Sulsel menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT. Bank Sulselbar. Pada tanggal 29 April 2011 Bank memperoleh pernyataan efektif dari Bappepam-LK untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas sukuk mudharabah Bank Sulselbar I Tahun 2011 dengan nominal Rp 100 Miliar dan jatuh tempo pada tanggal 12 Mei 2016. 6. PT Indosat Tbk PT. Indosat Tbk didirikan tanggal 10 Nopember 1967 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1969.Kantor pusat Indosat berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta.Induk usaha PT Indosat Tbk adalah Ooredoo Asia Pte.Ltd. sebelumnya bernama Qatar Telecom Qtel Asia, Singapura.Sedangkan induk usaha terakhir PT Indosat Tbk adalah Ooredoo QSC sebelumnya Qatar Telecom QSC, Qatar. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan adalah melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi danatau jasa teknologi konvergensi. Pada 27 Maret 2008, PT Indosat Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran sukuk ijarah Indosat III Tahun 2008 dengan nominal Rp 570 miliar 61 dan jatuh tempo 9 April 2013. Pada tanggal 30 November, Indosat mengeluarkan sukuk ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri A dengan nominal Rp 28 miliar dengan tanggal jatuh tempo 8 Desember 2014 dan sukuk ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri B dengan nominal Rp 172 miliar dengan jatuh tempo 8 Desember 2016. 7. PT Mayora Indah Tbk PT. Mayora Indah Tbk didirikan 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978.Kantor pusat berlokasi di Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta, sedangkan pabrik terletak di Tangerang dan Bekasi. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham PT. Mayora Indah Tbk adalah PT Unita Branindo, yakni dengan persentase kepemilikan sebesar 32,93. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT. Mayora Indah Tbk adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agenperwakilan. Saat ini, Mayora menjalankan bidang usaha industri biskuit Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai, Sari Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress., kembang gula Kopiko, KIS, Tamarin dan Juizy Milk, wafer beng beng, Astor, Roma, coklat Choki-choki, kopi Torabika dan Kopiko dan makanan kesehatan Energen serta menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri. Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK dengan surat No. SS-03399BEI.PPS05-2012 atas Penawaran Umum sukuk mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 250 miliar dengan pendapatan bagi hasil sebesar Rp 20.625 juta per tahun selama 5 tahun. 8. PT Perusahaan Listrik Negara PLN 62 Perusahaan Listrik Negara disingkat PLN adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Sofyan Basir sebelumnya adalah Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, menggantikan Nur Pamudji.Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda N.V. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas.Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya. Pada tanggal 10 Juli 2007, Perusahaan mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK atas penawaran umum sukuk ijarah PLN II Tahun 2007 sebesar Rp 300 miliar dengan jatuh tempo 10 tahun, pada tangga 31 Desember 2009 mengeluarkan sukuk ijarah PLN III Tahun 2009 seri A sebesar Rp 239 miliar dan sukuk ijarah PLN III Tahun 2009 seri B sebesar Rp 467 miliar dengan jatuh tempo 5 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009 mengeluarkan sukuk ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri A sebesar Rp 130 miliar dengan jatuh tempo 8 tahun dan sukuk ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri B sebesar Rp 167 miliar dengan jatuh tempo 10 tahun. Pada tahun 30 juni 2010 mengeluarkan sukuk ijarah PLN V Tahun 2010 Seri A sebesar Rp 160 miliar dan sukuk ijarah PLN V Tahun 2010 Seri B sebesar Rp 340 miliar dengan masing-masing jatuh tempo 10 tahun. 9. PT Sumberdaya Sewatama PT Sumberdaya Sewatama adalah perusahaan yang berfokus pada penyediaan jasa ketenagalistrikan. Didirikan pada tahun 1992, sewatama 63 menyediakan ketenagalistrikan secara menyeluruh melalui Temporary Power, Operations Maintenance, Dewatering, Power Optimization dan Investasi Listrik Swasta IPP menjadi penyedia solusi kelistrikan terdepan, serta sebagai pilihan utama di industri kelistrikan. Pada tanggal 24 November 2012, memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum sukuk ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp 200 miliar selama 5 tahun. 10. PT Summarecon Agung Tbk PT. Summarecon Agung Tbk didirikan tanggal 26 November 1975 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.Kantor pusat SMRA berkedudukan di Plaza Summarecon, Jl. Perintis Kemerdekaan Kav.No. 42, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT Summarecon Agung Tbk bergerak dalam bidang pengembangan real estat, penyewaan properti dan pengelolaan fasilitas rekreasi dan restoran. Pada tanggal 3 Desember 2013, PT Summarecon Agung Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum sukuk ijarah Summarecon Agung Tahap I tahun 2013 kepada masyarakat sebanyak Rp 150 miliar selama 5 tahun.

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, dan Price Eraning Ratio Terhadap Return Saham

0 3 84

Analisis Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

0 6 118

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan MaturitasTerhadap Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 13 107

Cover Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Abstract Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Chapter I Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Chapter II Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Reference Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

1 1 4

Appendix Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Current Ratio dan Peringkat Sukukpada Perusahaan Penerbit Sukuk di Bursa Efek Indonesia

0 0 11