Dimensi-Dimensi Iklim Organisasi URAIAN TEORITIS

4. Iklim itu sendiri Disadari lebih besifat deskriptif daripada evaluatif, jadi peneliti lebih banyak menanyakan apa yang mereka lihat dalam lingkungan kerja mereka pada seorang dibandingkan menayakan kepada mereka untuk menyatakan apakah itu bagus atau buruk.

E. Dimensi-Dimensi Iklim Organisasi

West 2000:134, iklim suatu organisasi merujuk pada berfungsinya organisasi secara keseluruhan dari sudut pandang para karyawan. Dengan demikian, iklim adalah suatu metafora yang menggambarkan agregat persepsi karyawan individual mengenai lingkungan organisasi mereka. Dimensi–dimensi tertentu dari iklim memberikan pengaruh khusus pada kemampuan organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Dimensi-dimensi ini adalah : a. Kebijakan dan peraturan organisasi Scatz 1995:131, kebijakan dan peraturan organisasi yang lebih mementingkan kenyamanan kerja dan kesejahteraan karyawan akan menyebabkan produktivitas meningkat sehingga karyawan lebih bersemangat dalam bekerja. Misalnya, pada penelitian yang dikembangkan oleh Elton Mayo dan Hawthorne Plan of Western Electric pada tahun 1927. pada penelitian tersebut, Mayo membuktikan dugaan mereka bahwa kebijakan organisasi untuk menambah penerangan listrik di lokasi-lokasi produksi akan memacu produktivitas. Hal ini disebabkan karena karyawan merasa pihak organisasi lebih mementingkan kenyamanan kerja dan kesejahteraan karywan Universitas Sumatera Utara sehingga mereka pun lebih bersemangat dalam bekerja. Suatu iklim kerja yang kondusif akan menimbulkan pengaruh positif yang sangat besar terhadap semangat dan hasil kerja. b. Tingkat efektivitas komunikasi Komunikasi sangat penting dalam semua kegitan manajemen, terutama dalam organisasi, karena dengan adanya komunikasi suatu organisasi dapat mengeluarkan atau menyampaikan ide-ide juga gagasan dan saling bertukar informasi. Streers 1980: 121, komunikasi yang efektif dapat menciptakan iklim yang menekankan pada pentingnya pencapaian tujuan organisasi. Contoh dari tingkat efektivitas komunikasi adalah Carlson diangkat sebagai direktur utama United Airlines sejak tahun 1970. saat itu perusahaan tengah dililit kesulitan, dan pendapatannya terus menerus merosot. Carlson sadar bahwa sebelum langkah perombakan ia harus mengetahui dengan pasti segala sesuatu yang terjadi ditingkat opersioanal. Untuk memperoleh semua informasi yang dibutuhkan untuk memeperlihatkan itikad baiknya. Carlson mengadakan inspeksi keliling secara langsung. Akan tetapi begitu sampai di lapangan, ia begitu sulit memperoleh informasi yang diperlukan. Karena itu ia mulai mengadakan pendekatan pribadi dengan setiap karyawan yang ditemuinya. Schatz 1995:147-148, dengan adanya komunikasi yang efektif dapat membangun iklim keterbukaan dan saling percaya. c. Tingkat hubungan antara karyawan Schatz 1995:170, tingkat hubungan yang baik antara pimpinan dengan para karyawannya dan antara sesama karyawan dapat meningkatkan kineja Universitas Sumatera Utara karyawan dan antara sesama karyawan dapat meningkatakan kineja karyawan perusahaan semaksiamal mungkin. Salah satu contoh betapa pentingnya tingkat hubungan antara karyawan adalah presiden direktur Giant Food’s Co. Izzy Cohen, senantiasa memperlakukan setiap karyawannya, mulai dari wakil presiden direktur hingga karyawan yang terendah, sebagai mitra kerja setara. Cohen jauh lebih mementingkan hubungan antara sesama pekerja daripada hasil kerja itu sendiri. Menuut Cohen, hubungan yang baik dan harmonis antara sesama pekerja merupakan sesuatu yang paling penting. Lagipula, Cohen berkeyakinan bahwa apabila hubungan antar segenap pegawai dan pimpinan perusahaan telah terbina dengan baik, maka hasil kerja yang maksimal dengan sendiriya akan tercipta .pada akirnya Cohen benar-benar berhasil menciptakan iklim positif untuk mendukung pelaksanaan tugas. Para pegawai benar-benar turut merasa sebagai pemilik perusahaan. Dengan merasa turut memiliki, mereka senantiasa terdorong untuk bekerja sebaik mungkin. Schatz 1995: 171 , apabila iklim kerja yang positif sudah berhasil diciptakan, maka hal-hal yang serba positif berikutnya akan menyusul dengan sendirinya. d. Tingkat partisipasi karyawan Kossen 1986:191, manajer yang efektif akan menggunakan pendekatan partisipatif dalam merencanakan, mempengaruhi perubahan, atau memecahkan persoalan biasanya akan menemukan karyawan-karyawan yang berpengarauh dan menyampaikan kepada mereka sepenuhnya masalah-masalah, keperluan- keperluan dan saran-saran organisasi. Kemudian manajer yang partisipatif akan menayakan gagasan kelompok tentang melaksankan perubahan. Salah satu contoh Universitas Sumatera Utara keefektivan tingkat partisipasi karyawan yang ditulis oleh Cane 1998:84 adalah adanya perusahaan memliki rangkaian 5 manual yang harus diketahui dan digunakan oleh seluruh karyawan dalam toko-tokonya, pada karyawan didorong untuk membuat proposal guna meningkatkan isi manual tersebut dan juga bagaimana mengoperasikan toko-tokonya. Segera setelah sarannya diterima, dibuat prosedur yang ketat dalam berurusan dengannya. Saran yang dianggap baik oleh para manajer toko dan eksekutif senior diumumkan dalam rapat bulanan yang diselenggarakan untuk para manajer toko. Para Karyawan yang memberikan saran yang baik diberi imbalan, dan pemberitahuan tentang saran dan nama orangnya dipasang dalam papan pengumuman menurut Kosen 1986: 192, partisipasi oleh manajer sering menghilangkan rasa permusuhan dan perlawanan dan sebaiknya, menciptakan iklim sikap-sikap kerjasama yang cenderung meningkatkan pengaruh para manajer atas bawahan mereka.

F. Pengertian Gairah Kerja