Defenisi Operasional Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

2. Manfaat Penelitiaan

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan Memberi saran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam menjaga iklim organisasi untuk mempertahankan gairah kerja. b. Bagi Penulis Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berfikir ilmiah dalam bidang bisnis khususnya bisnis komunikasi. c. Bagi Pihak lain Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya kajian mengenai iklim organisasi dan gairah kerja.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Penelitian ini membahas pengaruh iklim organisasi terhadap gairah kerja pada PT. Telkomsel dengan responden penelitian adalah karyawan PT Telkomsel.

2. Defenisi Operasional

Defenisi operasioanal merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah iklim organisasi sebagai variabel bebas dan Universitas Sumatera Utara gairah kerja sebagai variabel terikat. Kedua variabel tersebut dapat didefenisikan sebagi berikut: a. Iklim organisasi Variabel Bebas yaitu: Iklim organisasi dapat dipahami sebagi persepsi anggota organisasi tentang norma organisasi yang berkaitan dengan aktifitas organisasi. Asumsi dasar dari teori iklim organisasi ini adalah bahwa persepsi dan perilaku individu masing-masing anggota organisasi akan dipengaruhi oleh persepsi dan perilaku anggota lain dalam sistem organisasi tersebut Riza, 1998:19. Dan menurut West 2000:134, Ada beberapa dimensi iklim organisasi yang mempengaruhi organisasi dan meningkatkan kinerjanya. Adapun dimensi yang dapat menjadi indikator iklim organisasi di dalam suatu organisasi, antar lain: 1. Kebjiakan dan peraturan Organisasi adalah segala kebijakan dan peraturan perusahaan yang bersentuhan dengan karyawan. Hal ini berhubungan dengan kenyamanan dan fasilitas kerja karyawan. 2. Tingkat Efektivitas Komunikasi antara Atasan dengan Karyawan adalah kualitas dan kuantitas komunikasi atasan pada bawahan dalam lingkunagn kerja. 3. Tingkat Hubungan antar Karyawan adalah keakraban antar karyawan dan hubungan timbal balik antar Karyawan. 4. Tingkat partisipasi Atasan terhadap Bawahan adalah Frekuensi atasan memotivasi karyawan, berdiskusi tentang rencana perusahaan, dan memberi solusi tehadap masalah yang dihadapi karyawan dalam bekerja. Universitas Sumatera Utara b. Gairah Kerja Varaiabel Terikat Gairah kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan Nitisemito, 1991:96. Menurut Kossen 1986:230, ada beberapa gejala yang menyebabkan menurunkan gairah kerja, indikatornya yaitu: 1. Tingkat Absensi adalah frekuensi ketidak hadiran karyawan dengan alasan yang tidak jelas kecuali: sakit, keperluan keluarga 2. Tingkat Kegelisahan adalah tingkat rasa terbebani terhadap pekerjaan. Senang tidaknya terhadap posisi yang diberikan, puas tidaknya terhadap hasil kerja yang dilakukan. 3. Tingkat Perpindahan Karyawan adalah besar kecilnya keinginan karywan unuk pindah ke perusahaan lain. Hal ini berhubungan dengan persepsi karyawan terhadap masa depannya pada perusahaan tempatnya bekerja. 4. Tingkat Tuntutan karyawan adalah perwujudan dari ketidak puasan dimana pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan. Tabel 1.2 Tabel Defenisi Operasioanal Variabel Defenisi Operasioanal Indikator Skala Pengukuran Sumber Data Iklim Organisasi X Serangkaian keadaan lingkungan kerja yang dirasakan secara langsung oleh karyawan 1. Kebijakan dan Peraturan Organisasi 2. tingkat efektivitas Komunikasi 3. Hubungan antar karyawan 4. Tingkat Partisipasi pimpinan Skala Likert Kuesioner Universitas Sumatera Utara Gairah Kerja Y Kondisi karyawan yang mengakibatkan karyawan dapat bekerja lebih terarah dan maksimal 1. Tingkat Absensi 2. Tingkat Kegelisahan 3. Tingkat Perpindahan 4. Tingkat Tuntutan Skala Likert Kuesioner Sumbert : Sugiyono, 2006:86, diolah

3. Skala Pengukuran Variabel