49 tingkat kapitalisasi pasar. Sebaliknya, tingkat plowback yang tinggi akan
merugikan investor jika ini berarti perusahaan menanamkan lebih banyak dana pada proyek yang memberikan imbal hasil yang memadai.
Return on Equity digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian
perusahaan atau efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Return on Equity
membandingkan laba bersih setelah pajak dikurangi dividen saham biasa dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham di perusahaan. Rasio ini dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Van Horne dan Wachowicz, 2005:225 :
Return on Equity =
saham pemegang
Ekuitas pajak
setelah bersih
Laba
J. Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham merupakan salah satu indikator utama pergerakan harga saham. Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan
pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar
sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika
di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham mengalami peningkatan
sebesar 20.
Universitas Sumatera Utara
50 Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk
menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan
menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula. Ada beberapa macam pendekatan dan metode penghitungan indeks
yang diterapkan di beberapa bursa dunia. Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada
masyarakat mengenai perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan
dari pergerakan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. SEJARAH BURSA EFEK INDONESIA
Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung
pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan
Pasar Modal Indonesia yang stabil. Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang
dikenal sebagai Jakarta pada saat ini, oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan
obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekuritas lainnya.
Perkembangan Bursa Efek di Batavia sangat pesat sehingga mendorong pemerintah Belanda membuka Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925
dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa ini kemudian ditutup karena terjadinya gejolak politik di Eropa awal tahun 1939.
Bursa Efek di Jakarta pun akhirnya ditutup juga akibat terjadinya perang dunia ke dua tahun 1942, sekaligus menandai berakhirnya aktivitas pasar modal di
Indonesia. Pasar modal di Indonesia kembali digiatkan dengan dibukanya kembali
Bursa Efek di Jakarta pada tanggal 3 Juni 1952. Pada tahun 1958 kegiatan Bursa Efek di Jakarta kembali dihentikan karena adanya inflasi dan resesi ekonomi. Hal
Universitas Sumatera Utara