Uji Heterokedastisitas Uji Asumsi Klasik

75 bebas dari masalah autokorelasi, baik korelasi positif maupun korelasi negatif. Nilai Adjusted R Square pada Tabel 4.5 menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar. Adjusted R Square pada model adalah bernilai 0,115 berarti pengaruh DPR, EG, DER, dan ROE terhadap Price Earning Ratio adalah 11,5 saja, sedangkan 88,5 lainnya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model, yaitu rasio-rasio kinerja keuangan lainnya dan variabel-variabel eksternal berupa inflasi, suku bunga, dan nilai tukar.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke residual pengamatan lain. Dalam penelitian ini, gejala heterokedastisitas dideteksi dengan menggunakan grafik scatterplot dan uji Glejser. Universitas Sumatera Utara 76 i. Grafik Scatterplot Sumber: Hasil olahan SPSS Gambar 4.3 Scatterplot Dependent Variable Price Earning Ratio Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat beberapa plot yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini. Selain melihat grafik, uji heterokedastisitas dapat juga dilakukan melalui uji Glejser. Uji Glejser memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan menganalisis grafik scatterplot. ii. Uji Glejser Dalam uji Glejser diusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hipotesisnya sebagai berikut: H : data bebas dari indikasi adanya gejala heterokedastisitas 1 H : data bebas terdapat adanya indikasi gejala heterokedastisitas Universitas Sumatera Utara 77 Dalam penelitian ini, sebelumnya data peneliti terkena gejala heteroskedastisitas. Untuk memperbaiki model yang telah terkena heteroskedastisitas tadi, maka model dapat diperbaiki dengan melakukan transformasi Logaritma pada variabel dependen PER dan variabel independen DPR, DER, ROE, kecuali variabel EG karena variabel EG memiliki nilai negatif atau lebih kecil dari nol, sehingga variabel EG tidak ikut ditransformasi logaritma. Berikut ini ditampilkan dua buah tabel yaitu Tabel 4.6 sebelum perbaikan heteroskedastisitas dan Tabel 4.7 sesudah perbaikan heteroskedastisitas. Tabel 4.6 Uji Glejser Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 15.351 2.307 6.655 .000 DPR -.460 .313 -.187 -1.469 .148 EG -2.579 1.130 -.289 -2.282 .027 DER -.912 .287 -.410 -3.177 .003 ROE -14.104 6.014 -.299 -2.345 .023 a Dependent Variable: absut Sumber: Hasil olahan SPSS Berdasarkan Tabel 4.6 hanya variabel DPR yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absut. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel DPR lebih besar dari tingkat signifikan α = 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini. Universitas Sumatera Utara 78 Masalah data yang terkena gejala heteroskedastisitas tersebut harus diperbaiki untuk mendapatkan model regresi yang baik. Salah satu cara untuk mengatasi masalah data yang terkena gejala heteroskedastisitas tersebut adalah dengan menggunakan logaritma pada variabel variabel dependen PER dan Variabel independen DPR, DER, dan ROE. Perbaikan dari masalah heteroskedastisitas ini dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Uji Glejser Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant .138 .045 3.067 .004 LogDPR -.039 .058 -.097 -.676 .503 EG -.026 .022 -.163 -1.145 .258 LogDER -.049 .031 -.225 -1.596 .117 LogROE -.058 .047 -.172 -1.231 .225 a Dependent Variable: absut2 Sumber: Hasil olahan SPSS Berdasarkan Tabel 4.7 tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absut. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel DPR, EG, DER dan ROE masing-masing lebih besar dari tingkat signifikan α = 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini. Universitas Sumatera Utara 79

2. Regresi Linear Berganda