Penyiapan Hewan Percobaan Perencanaan Dosis Asetosal Pembuatan Suspensi Asetosal Pembuatan Suspensi Bahan Uji Pembuatan Karagenan 1 bv

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 3.1 Pembagian Kelompok Hewan Uji Antiinflamasi Kelompok Jumlah Tikus Perlakuan 1 5 Kelompok kontrol negatif : diberi suspensi Na CMC 0,5 2 5 Kelompok kontrol positif : diberi suspensi asetosal dalam Na CMC 0,5 3 5 Kelompok uji 1: diberi suspensi ekstrak etil asetat Mastigophora diclados dalam Na CMC 0,5 dengan dosis 5 mgkg BB 4 5 Kelompok uji 2: diberi suspensi ekstrak etil asetat Mastigophora diclados dalam Na CMC 0,5 dengan dosis 10 mgkg BB 5 5 Kelompok uji 3: diberi suspensi ekstrak etil asetat Mastigophora diclados dalam Na CMC 0,5 dengan dosis 50 mgkg BB 6 5 Kelompok uji 4: diberi suspensi ekstrak etil asetat Mastigophora diclados dalam Na CMC 0,5 dengan dosis 100 mgkg BB

c. Penyiapan Hewan Percobaan

Tikus dipuasakan selama lebih kurang 18 jam sebelum perlakuan, namun air minum tetap diberikan. Pada awal penelitian, tiap tikus diberi tanda dengan spidol pada sendi belakang kiri, agar pemasukan kaki dalam air raksa setiap kali selalu sama, kemudian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tiap tikus ditimbang. Volume kaki tikus diukur dan dicatat sebagai volume dasar untuk tiap tikus Fitriyani, 2011.

d. Perencanaan Dosis Asetosal

Dosis lazim asetosal untuk manusia adalah 325-650 mg untuk sekali pakai. Untuk dosis analgetik adalah 500 mg sekali pakai. Dosis asetosal sebagai antiinflamasi 2-3 x dosis analgetik Tjay, 2007. Maka dosis untuk antiinflamasi 1000-1500 mg. Dosis yang dapat diberikan pada tikus 200 g dihitung menggunakan rumus tabel konversi dosis hewan Reagan-Shaw, et al., 2007 Lampiran 12 Pada penelitian ini digunakan asetosal dengan dosis 25 mg200 g atau 125 mgkgBB.

e. Pembuatan Suspensi Asetosal

Untuk dosis 25 mg200 g atau 125 mgkgBB, asetosal ditimbang sebanyak 625 mg, digerus perlahan dalam lumpang, kemudian ditambahkan sebagian NaCMC 0,5 diaduk sampai homogen dan ditambahkan Na CMC 0,5 sampai volume 25 mL.

f. Pembuatan Suspensi Bahan Uji

Ekstrak lumut hati Mastigophora diclados dibuat dalam sediaan suspense Na CMC 0,5. Konsentrasi ekstrak pada dosis 5 mgKgBB adalah 1 mgmL, pada dosis 10 mgKgBB adalah 2 mgmL, pada dosis 10 mgKgBB adalah 10 mgmL, pada dosis 50 mgKgBB adalah 20 mgmL Lampiran 10 Untuk dosis 5 mgKgBB, ditimbang sebanyak 10 mg ekstrak, didispersikan dalam suspensi Na CMC 0,5 yang telah dibuat sebelumnya, dicampur sampai homogen dan dicukupkan sampai 10 mL dengan Na CMC 0,5 Lampiran 10. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

g. Pembuatan Karagenan 1 bv

Karagenan 1 dibuat dengan melarutkan 100 mg karagenan dalam 10 mL larutan fisiologis NaCl 0,9 Annis Hidayati, 2008. h. Prosedur Uji Efek Antiinflamasi Patel, 2011 1. Hewan percobaan tikus putih diaklimatisasi dalam ruang penelitian selama 4 minggu dan dipuasakan selama lebih kurang 18 jam sebelum perlakuan dan tetap diberi minum. 2. Tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok uji 1, kelompok uji 2, kelompok uji 3, dan kelompok uji 4 secara acak, dimana masing masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. 3. Setiap tikus diberi tanda dengan spidol pada sendi belakang kiri, agar pemasukan kaki dalam air raksa setiap kali selalu sama. 4. Menimbang berat badan setiap tikus. 5. Mengukur volume kaki tikus sebagai volume dasar untuk setiap tikus dengan pletismometer. 6. Pada kelompok kontrol negatif diberikan Na CMC 0,5 , pada kelompok kontrol positif diberikan suspensi asetosal dalam Na CMC 0,5, dan pada kelompok uji diberikan zat uji ekstrak dalam Na CMC 0,5 sesuai dosis yang direncanakan secara oral. 7. 1 jam setelah pemberian suspensi zat uji atau suspensi kontrol, disuntikkan larutan karagenan 1 pada telapak kaki tikus sebanyak 0,2 mL setelah sebelumnya kaki tikus dibersihkan dengan alkohol 70. 8. Volume kaki tikus yang telah disuntik karagenan 1 dalam larutan NaCl 0,9 diukur dengan alat pletismometer dengan cara mencelupkan telapak kaki tikus ke dalam alat tersebut sampai tanda spidol. Pengukuran dilakukan setiap 1 jam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama 6 jam yaitu pada jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-6 Buadonpri, 2009. 9. Mengukur volume udem telapak kaki masing-masing tikus. 10. Menghitung persentase udem dan persentase inhibisi pembentukan udem dengan rumus :  Perhitungan persentase radang tiap waktu ditentukan dengan rumus sebagai berikut Hidayati, 2008 : radang = Vt − Vo Vo x 100 Dimana : V t = volume telapak kaki tikus pada waktu t V o = volume telapak kaki tikus sebelum injeksi karagenan  Persentase inhibisi radang dihitung dengan rumus sebagai berikut Rustam, 2007: inhibisi radang = − x 100 Dimana : a = volume udem pada kelompok hewan kontrol b = volume udem pada kelompok hewan uji

3.4 Analisis Data