17
pistillataatau atau Chondrus crispus, yang dapat larut dalam air dingin Annis Hidayati, 2008. Sedangkan karagenan kappa dan iota
larut dalam air pada suhu 80 C Rowe, et al., 2006.
Karagenan sebagai suatu turunan polisakarida akan dikenali tubuh sebagai suatu substansi asing sehingga mampu menginduksi
terjadinya edema melalui berbagai mekanisme. Karagenan akan merangsang fosfolipida membran sel mast yang terdapat di jaringan
ikat di sekitar telapak kaki tikus untuk mengeluarkan asam arakidonat dengan bantuan enzim fosfolipase A
2
sehingga menghasilkan berbagai macam produk mediator inflamasi dengan bantuan Radical Oxygen
Spesies Nuswantoro, 2011. Setelah pelepasan mediator inflamasi, terjadi edema yang
mampu bertahan selama 6 jam dan berangsur-angsur berkurang dalam waktu 24 jam setelah injeksi Hidayati, 2008.
Uji aktivitas antiinflamasi dengan metode induksi karagenan merupakan salah satu metode pengujian aktivitas antiinflamasi yang
sederhana, mudah dilakukan dan sering dipakai. Selain itu, pembentukan radang oleh karagenan tidak menyebabkan kerusakan
jaringan Fitriyani, 2011. Karagenan digunakan sebagai penginduksi inflamasi karena ada beberapa keuntungan yang didapat antara lain
tidak menimbulkan kerusakan jaringan, tidak menimbulkan bekas, memberikan respon yang lebih peka terhadap obat antiinflamasi
Vogel, 2002.
2.4.8 Natrium Karboksimetil Selulosa Na CMC
CMC adalah polisakarida anionik linear yang larut dalam air dan merupakan gom alami yang dimodifikasi secara kimia. Bubuk
CMC yang telah dimurnikan berwarna putih sampai krem, mengalir bebas, tidak berasa, dan tidak berbau. Fungsi dasar CMC adalah untuk
mengikat air, menstabilkan komponen lain, dan mencegah pengerutan Nussinovitch 1997.
18
Natrium CMC adalah garam dari asam karboksilat. Pada pH 3.0 atau lebih rendah,
CMC akan kembali menjadi bentuk asam bebas tidak larut. Sifat yang paling berguna dari CMC adalah daya
pengentalannya. Viskositas larutan hampir tidak terpengaruh pada pH 5−7, pada pH3 viskositas mungkin meningkat dan pengendapan
bentuk asam bebas dari CMC dapat terjadi, pada pH10 terjadi sedikit penurunan viskositas. Viskositas larutan CMC menurun dengan
meningkatnya suhu Nussinovitch 1997 .
19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Laboratorium Penelitian I dan Animal House Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret
– Agustus 2013.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : neraca analitik, erlenmeyer, gelas beker, gelas ukur, spatula, kertas
saring, batang pengaduk, kaca arloji, cawan penguap, pipet tetes, lumpang dan stamper, blender, vaccum rotary evaporator, krus,
desikator, oven, spuit, sonde, stopwatch, kandang tikus, timbangan hewan, pletsimometer, sarung tangan, masker, alumunium foil, label,
kapas.
3.2.2 Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lumut hati Mastigophora diclados mastigophoraceae yang diambil di
pohon batang pinus dan batang agathis pada ketinggian 800 m blok 55, Gunung Slamet, Purwokerto, sebanyak 2,220 kg basah,
serbuk kering simplisia 2,203 kg, simplisia yang digunakan dalam ekstraksi sebanyak 2,103 kg dengan warna hijau dan bau khas
aromatis.