Perkembangan Penerapan Teknologi Legowo 4:1

Veny Betsy Saragih : Monitoring Dan Evaluasi Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Pada Usaha Tani Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai, 2009. USU Repository © 2009 lembu, namun kenyataannya bantuan tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan akan bahan organik petani kooperator. Hal ini dikarenakan jumlah penggunaan bahan organik yang sangat besar yaitu 2 TonHa. Tidak terpenuhinya 3 komponen PTT tersebut menyebabkan peningkatan produksi yang tidak mencapai target hanya 9 sementara penerapan sistem tanam Legowo dan komponen PTT lainnya dapat meningkatkan produksi 10-30 perhitungan selengkapnya dibahas pada sub bab 5.4.3. Produktivitas Lahan sehingga dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan. Hal ini sejalan dengan kesimpulan penelitian yang dilakukan Ratna Dwi, 2002 bahwa tanpa dilakukannya komponen PTT lain diperoleh perbedaan produktivitas dan pendapatan yang berbeda namun tidak signifikan. Sementara untuk petani sampel dengan sistem Tegel dari 7 pendekatan penerapan komponen PTT diketahui bahwa hanya 2 komponen yang sama dilakukan petani Tegel 20x20 dengan apa yang dilakukan petani Legowo 4:1 yaitu : penerapan varietas unggul, dan panen dan pasca panen. Hal ini dikarenakan kedua komponen tersebut mudah untuk diadopsi dan dilaksanakan penerapannya.

5.2. Perkembangan Penerapan Teknologi Legowo 4:1

Bila dilihat dari pertambahan luas lahan maka perkembangan penerapan teknologi Legowo 4:1 di daerah penelitian mengindikasikan luas penerapannya semakin menurun. Hal ini dapat dijelaskan oleh Gambar 4. Grafik Perkembangan Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Berdasarkan Luas Lahan sebagai berikut : Veny Betsy Saragih : Monitoring Dan Evaluasi Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Pada Usaha Tani Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4. Grafik Perkembangan Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Berdasarkan Luas Lahan Tahun 2002-2008 Pada awal penerapan adapun perjanjian luas lahan yang akan digunakan untuk penerapan teknologi Legowo 4:1 di Desa Lubuk Bayas ini adalah 100 Ha, namun untuk awal penerapan pada Tahun 2002 Luas Lahan sebagai percobaan adalah 30 Ha. Dapat dilihat dari grafik bahwa pencapaian target luas lahan penerapan teknologi legowo 4:1 di daerah penelitian hanya pada Tahun 2003 yaitu mencapai 136 Ha. Namun untuk tahun- tahun berikutnya terus menurun. Hal ini disebabkan ketidaktersediaan tenaga tanam teknologi sistem tanam Legowo 4:1. Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara dengan petani di daerah penelitian, pada kenyataannya bukanlah luas lahan yang bertambah tetapi jumlah petani yang menerapkan teknologi Legowo 4:1. Pertambahan jumlah petani penerapan teknologi Legowo 4:1 sebanding dengan penurunan luas lahan. Hal ini disebabkan oleh perpecahan dan pepencaran lahan, perpecahan tanah adalah pembagian Perkembangan Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Berdasarkan Luas Lahan 20 40 60 80 100 120 140 160 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Tahun L u as L ah an H a Veny Betsy Saragih : Monitoring Dan Evaluasi Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Pada Usaha Tani Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai, 2009. USU Repository © 2009 milik seseorang kedalam bidang atau petak-petak kecil, untuk diberikan kepada ahli waris pemilik tanah. Sedangkan pepencaran tanah adalah kenyataan sebuah usahatani dibawah satu manajemen yang terdiri atas beberapa bidang yang terserak. Perpecahan dan perpencaran sawah ini ditimbulkan oleh beberapa faktor seperti jual beli, pewarisan, hibah perkawinan, dan sistem sakap menyakap serta sewa menyewa.Simatupang dkk,1997 :255.

5.3 Kondisi Finansial Petani

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

3 187 177

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

15 104 93

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Analisis Pendapatan Pada Petani Padi Sawah Terhadap Kesejahteraan (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

19 173 117

STUDI MAKROINVERTEBRATA AKUATIK PADA SAWAH ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA LUBUK BAYAS KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

0 1 25

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 72

III. METODE PENELITIAN - Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 1 55

II. TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 19

I. PENDAHULUAN - Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 8

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 18