Defenisi dan Batasan Operasional

Veny Betsy Saragih : Monitoring Dan Evaluasi Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Pada Usaha Tani Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai, 2009. USU Repository © 2009 µ1 : Biaya produksi rata-rata, produktivitas lahan rata-rata, produktivitas tenaga kerja rata-rata, dan pendapatan bersih rata-rata penerapan teknologi Legowo 4:1. µ2 : Biaya produksi rata-rata, produktivitas lahan rata-rata, produktivitas tenaga kerja rata-rata, dan pendapatan bersih rata-rata penerapan sistem Tegel 20x20. Tolak Ho, terima H 1 t-hitung t 1-tabel , df = n 1 + n 2 – 2 Terima Ho, tolak H 1 t-hitungl ≤ t 1-tabel, df = n 1 + n 2 – 2 Soepono, 2002 :147-158. Identifikasi masalah 5, dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan masalah- masalah apa saja yang dihadapi petani dalam penerapan teknologi Legowo 4:1. Identifikasi masalah 6, dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan upaya- upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi petani dalam penerapan teknologi Legowo 4:1.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan atas pengertian dalam penelitian ini, maka diberikan beberapa defenisi dan batasan operasional. Defenisi Veny Betsy Saragih : Monitoring Dan Evaluasi Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Pada Usaha Tani Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai, 2009. USU Repository © 2009 • Monitoring adalah suatu proses pengamatankunjungan dengan melihat apakah penerapan teknologi Legowo 4:1 dan sistem Tegel 20x20 telah dilaksanakan dengan benar. • Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai dampak dari kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. • Sistem tanam Legowo 4:1 adalah cara tanam bibit padi dengan jarak antar baris 20 cm dan jarak dalam barisan 10 cm. Setiap empat baris dikosongkan satu baris. Sistem tanam Legowo pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan produksi yang diperoleh melalui peningkatan populasi tanaman di bagian pinggir barisan paling luar pertanaman tiap empat baris.Sembiring, 2001. • Curahan tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan petani pada setiap tahapan pekerjaan yaitu menaping benteng, persemaian, cabut dan tanam bibit, pengendalian hama dan penyakit tanaman, pemupukan, membabat benteng dan panen. • Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak habis dalam 1x proses produksi yaitu : biaya penyusutan alat, pajak bumi dan bangunan, biaya irigasi, dan biaya sewa lahan dan alat mesin pertanian. • Biaya variable adalah biaya yang digunakan untuk membeli atau menyediakan bahan baku yang habis dalam 1x proses produksi yaitu : sarana produksi dan tenaga kerja. • Produktivitas lahan adalah nilai perbandingan antara produksi padi yang dihasilkan dengan luas lahan yang dimiliki petani. Veny Betsy Saragih : Monitoring Dan Evaluasi Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Pada Usaha Tani Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai, 2009. USU Repository © 2009 • Produktivitas tenaga kerja adalah nilai perbandingan antara produksi padi yang dihasilkan dengan banyaknya jumlah tenaga kerja yang digunakan pada setiap tahapan pekerjaan. • Penerimaan adalah banyaknya jumlah produksi yang dihasilkan dinilai dengan harga jual produksi tersebut. • Pendapatan adalah selisih nilai penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan petani dalanm satuan harga • Dampak adalah manfaat paling akhir dari penerapan teknologi Legowo 4:1, diukur dengan membandingkan variable-variabel ekonomi petani penerapan teknologi Legowo 4:1 dengan sistem Tegel 20x20. Batasan Operasional • Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009 di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. • Sampel adalah petani yang menerapkan sistem tanam legowo 4:1 petani kooperator dan petani yang menerapkan sistem tegel 20x20. • Penelitian dilakukan dalam 1x musim tanam yaitu pada MT1 Tahun 2008.

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN, DAN KARAKTERISTIK

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

3 187 177

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

15 104 93

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Analisis Pendapatan Pada Petani Padi Sawah Terhadap Kesejahteraan (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

19 173 117

STUDI MAKROINVERTEBRATA AKUATIK PADA SAWAH ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA LUBUK BAYAS KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

0 1 25

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 72

III. METODE PENELITIAN - Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 1 55

II. TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 19

I. PENDAHULUAN - Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 8

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 18