Veny Betsy Saragih : Monitoring Dan Evaluasi Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Pada Usaha Tani Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai, 2009.
USU Repository © 2009
5.3.3. Kelayakan usaha Petani Penerapan Teknologi Legowo 4:1 dan Tegel 20x20
Secara teoritis dengan rasio RC=1 artinya petani tidak untung dan tidak pula rugi. Namun karena adanya biaya ushatani yang kadang-kadang tidak dihitung, maka
kriterianya dapat diubah menurut keyakinan si peneliti misalnya RC yang lebih dari satu, bila usahatani itu dikatakan menguntungkan. Misalnya dapat saja dipakai nisbah RC
minimal 1,5 atau 2,0.Biasanya, akan lebih baik kalau analisis RC ini dibagi 2 yaitu yang menggunakan data pengeluaran biaya produksi yang secara rill dikeluarkan oleh petani
dan yang menghitung juga nilai tenaga kerja keluarga, serta bibit yang disiapkan sendiri juga diperhatikan. Dengan cara ini, ada dua macam RC yaitu:
1. RC berdasarkan data apa adanya Tipe I
2. RC berdasarkan data yang memperhitungkan tenaga kerja dalam keluarga, sewa
lahan andaikan lahan dianggap menyewa dan sebagainya Tipe II Soekartawi, 1995; 85-88.
Dengan begitu nilai RC Tipe I selalu lebih besar dibandingkan Tipe II. Dengan demikian justifikasinya harus diubah, khususnya dalam penelitian ini karena kedua
perhitungan RC tersebut dihitung maka ketentuannya dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 16 . Justifikasi Kriteria Kelayakan RC Petani Tipe usahatani RC Justifikasi Kesimpulan
Legowo Tegel
I 2,94 2,84 2,0 Menguntungkan II 1,99 1,95 1,0 Menguntungkan
Sumber : Soekartawi, 1995.
Veny Betsy Saragih : Monitoring Dan Evaluasi Penerapan Teknologi Legowo 4:1 Pada Usaha Tani Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk penelitian ini peneliti menggunakan perhitungan RC dengan Tipe I. Pada Lampiran 5 dan 6. Dapat kita lihat nilai RC dari masing-masing petani. Adapun nilai
RC petani teknologi legowo 4:1 dengan justifikasi 2 adalah 28 petani sedangkan untuk petani Tegel 20x20 adalah 27 petani. Untuk rata-rata RC Legowo 4:1 adalah 2,94.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan biaya sebanyak Rp 100, maka terjadi penambahan penerimaan sebanyak Rp 294,-. Sedangkan untuk petani Tegel 20x20 nilai
RC rata-rata sebesar 2,84. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan biaya sebesar Rp 100,- maka terjadi penambahan penerimaan sebanyak Rp 284,-. Dari penjelasan nilai
RC rata-rata maka diketahui nilai RC sistem tanam Legowo 4:1 lebih layak dari pada tegel 20x20. Hal ini dikarenakan produktivitas lahan Legowo 4:1 dari pada sistem
Tegel disamping rata-rata total biaya petani Tegel lebih tinggi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan dengan perhitungan RC Tipe II, rata-rata RC Legowo 4:1 adalah
1,99 dan rata-rata RC Tegel 20x20 adalah 1,95. Dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8.
5.4. Uji Beda Rata-rata
Dampak merupakan manfaat akhir dari suatu program. Dampak diukur dengan membandingkan variabel-variabel baik sebelum penerapan dengan sesudah penerapan
teknologi Legowo 4:1. Akan tetapi karena teknologi Legowo 4:1 ini sudah lama diterapkan yaitu sejak tahun 2002, maka pengukuran dapat dilakukan dengan pendekatan
ketentuan tersebut yaitu dengan membandingkan antara petani yang menerapkan teknologi Legowo 4:1 dengan petani yang tidak menerapkan teknologi Legowo 4:1
sistem tanam Tegel 20x20. Dengan asumsi petani penerapan teknologi Legowo 4:1