Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
2.4.2. Uraian Proses Produksi
Secara umum proses pembuatan obat nyamuk bakar melalui beberapa tahapan atau unit-unit yaitu:
1. Unit Formulasi dan Mixing Pada unit formulasi dan mixing, komposisi pencampuran bahan baku
ditentukan untuk satu batch produksi, kecuali untuk bahan baku yang cair liquid yang merupakan bahan tambahan. Adapun proses dalam unit formulasi dan
mixing adalah: a. Pencampuran liquid yang dilakukan di dalam tangki yang terpisah.
Pencampuran liquid dibuat untuk pemakaian 18 batch yang nantinya dipisahkan dengan menggunakan pompa untuk penggunaan 1 batch.
b. Semua tepung kecuali tepung onggok disatukan sesuai komposisi masing- masing dalam mixing machine. Sementara itu, tepung onggok dimasak dengan
air panas pada temperatur ±100
C. Selanjutnya tepung dimasukkan ke dalam tangki mixing machine yang telah terisi dengan campuran tepung tepung batok,
tepung kayu, tepung lengket, talcum powder, sodium benzoat dan berikutnya liquid cairan kimia yang telah dipisahkan untuk satu batch juga dimasukkan
ke dalam mixing machine. c. Semua campuran tepung dan liquid yang telah masuk ke dalam mixing machine
diaduk selama 17 menit untuk membentuk suatu padatan yang disebut dengan adonan.
d. Adonan yang telah terbentuk kemudian dikeluarkan dan ditampung dengan menggunakan trolley. Trolley yang digunakan untuk seluruh adonan sebanyak
Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
15 trolley. Selanjutnya trolley yang berisi adonan dibawa ke unit stamping machine.
2. Unit Stampng Machine Adonan hasil pencampuran pada unit formulasi dan mixing selanjutnya
dimasukkan ke dalam suatu wadah yang disebut crusher machine. Kemudian dibawa oleh konveyor ke extruder. Pada extruder terdapat screw penyorong
dimana bahan atau adonan kemudian dipress oleh screw tersebut, sehingga keluar dari kepala nozzle dalam bentuk lembaran setebal 3-5 mm, dan dipotong dengan
panjang lembaran ± 90 cm untuk 7 coil oleh mesin potong.
Lembaran-lembaran yang dihasilkan diletakkan di atas rotary table untuk kemudian dicetak. Mesin cetaknya berbentuk spiral yang disebut dengan mould,
dimana ukuran mould tergantung pada ukuran obat nyamuk yang akan diproduksi yaitu ukuran standard atau ukuran jumbo.
Untuk sekali pencetakan pada lembaran, dicetak menjadi 7 coil untuk ukuran standard atau 6 coil untuk ukuran jumbo. Kecepatan pencetakan berkisar
antara 21-24 stroke hentakan per menit. Hasil pencetakan ditampung di loyang yang disebut dengan tray dan secara manual coil diperiksa apakah coil memenuhi
standard, karena hanya hasil cetakan yang sempurna yang akan masuk ke proses berikutnya.
Coil juga mengalami penimbangan berat dimana toleransi berat antara 41- 43 gr untuk ukuran standard dan 52 – 54 gr untuk ukuran jumbo, dengan kadar air
± 45. Selanjutnya coil dibawa ke oven untuk proses berikutnya.
Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
3. Unit Drying Pada unit drying, coil mengalami pemanasan yang bertujuan untuk
menurunkan kadar air coil hingga mencapai kadar moisture yang sesuai 6-9. Lamanya proses pengeringan
± 165 menit dengan temperatur 55 C-65
C. Di dalam oven, coil bergerak secara vertikal dan horizontal, karena di oven terdapat
lintasan yang harus dilalui coil dari atas ke bawah. Setelah loyang large tray yang berisi coil keluar dari oven, maka setiap
coil kembali diperiksa oleh bagian quality control dan diambil sampel secara random untuk diuji kesesuaian spesifikasinya dengan standard yang telah
ditetapkan. Pengujian yang dilakukan berupa warna, bentuk, ukuran dimensi, jam bakar, kadar air, ketebalan, berat, kelenturan dan kekerasan. Untuk menuju tahap
berikutnya harus menunggu ± 8 jam, karena adanya uji terhadap jam bakar
terhadap obat nyamuk bakar tersebut. Hasil dari bagian mutu terhadap hasil akhir coil ini, ada 2 kemungkinan
yaitu: a. Pending
Pending disini lihat kesalahannya untuk kemudian diolah kembali. b. Reject
Jika terdapat kesalahan yang tidak bisa ditolerir lagi biasanya untuk komposisi dan dimusnahkan, biasanya dilakukan per batch.
Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
4. Unit Finishing Setelah mengalami pengujian kelayakan produk obat nyamuk bakar
Baygon untuk dipasarkan oleh bagian quality control, maka untuk tahap akhir produksi dilakukan pengemasan produk finishing. Pada unit finishing terdapat
dua bagian, yaitu: 1. Wrapping
Coil yang telah lulus uji di bagian QC, disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk proses raping. Pada proses ini dilakukan oleh mesin
wrapping dengan kondisi coil sudah disusun berikut holdernya. Kecepatan maksimal dari mesin adalah 180 bksmnt. Walaupun demikian kecepatan tersebut
bisa diatur tergantung banyaknya jumlah produk yang akan dikerjakan. Coil dibungkus dengan plastik yang disebut film.
2. Packaging Pada tahap packaging setiap coil yang sudah dibungkus oleh mesin
wrapping, langsung dikemas ke dalam kotak-kotak kemasan yang disebut dengan folding box. Kemudian dimuat kembali ke dalam master box dan akhirnya dikirim
ke bagian penyimpanan.
2.4.3. Mesin dan Peralatan