Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Inti Kimiatama Perkasa didirikan pada 10 November 1997. Pada awal berdirinya, PT. Inti Kimiatama Perkasa hanya mempunyai kantor tanpa pabrik.
Kantor tersebut terletak di Jl. Iskandar Muda, Medan. Walaupun demikian, perusahaan tetap produktif dalam menghasilkan produk. Hal ini dikarenakan
perusahaan bekerjasama dengan perusahaan lain untuk melaksanakan aktivitasnya. Pada saat itu, PT. Inti Kimiatama Perkasa memproduksi obat
nyamuk bakar bermerek Baygon melalui kerjasama dengan salah satu perusahaan yang juga menghasilkan obat nyamuk bakar bermerek Mosfly, yaitu PT.
Singapore Lion. Dalam memproduksi obat nyamuk bakar bermerek Baygon, PT. Inti Kimiatama Perkasa menugaskan karyawannya untuk mengawasi produksi
obat nyamuk bakar Baygon tersebut agar terjaga mutunya di PT. Singapore Lion. PT. Inti Kimiatama Perkasa merupakan anak perusahaan Bayer Company
sehingga produk yang dihasilkan di bawah pengawasan Bayer Co., yang juga membeli Mosfly yang merupakan salah satu merek obat nyamuk bakar yang
dihasilkan oleh PT. Singapore Lion, sehingga Mosfly menjadi milik lisensi Bayer Co.
Dalam melayani permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap obat nyamuk bakar Baygon, maka PT. Inti Kimiatama Perkasa juga melakukan
kerjasama dalam memproduksi Baygon tersebut dengan PT. Primdoni yang pada
Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
saat itu juga memproduksi obat nyamuk bakar untuk beberapa merek lain. PT. Primdoni terletak di Kawasan Industri Mabar. Dalam pelaksanaan distribusi hasil-
hasil produksinya, PT. Primdoni memiliki gudang di kawasan Tanjung Morawa. Seiring dengan berkurangnya aktivitas PT. Primdoni, PT. Inti Kimiatama
Perkasa membeli gudang milik PT. Primdoni tersebut, dan sejak saat itulah mulai dibangun pabrik beserta kantornya oleh pihak PT. Inti Kimiatama Perkasa. Pada
akhir Desember tahun 2000, PT. Primdoni mengalami kebangkrutan dan seluruh aset perusahaan berupa mesin dan peralatan produksi akhirnya dijual kepada PT.
Inti Kimiatama Perkasa. Kantor PT. Inti Kimiatama Perkasa yang berada di Jl. Iskandar Muda dipindahkan ke perusahaan tempat PT. Inti Kimiatama Perkasa
yang baru, yaitu Kawasan Industri Medan Star, Tanjung Morawa. Sesuai dengan surat keputusan Departemen Kesehatan RI No.
30701300185 PKD dan dengan No. pendaftaran RI 1294I-2002T PT. Inti Kimiatama Perkasa resmi berdiri pada bulan April 2001, dan langsung mulai
memproduksi obat nyamuk bakar Baygon dan Mosfly di bawah pengawasan Bayer Company, Jerman. Jika terjadi kelebihan permintaan pasar dan perusahaan
tidak mampu mengejar waktu produksi maka sistem kerja sama dengan perusahaan lain masih tetap digunakan.
Di Indonesia sendiri ada beberapa anak perusahaan Bayer Company, yaitu perusahaan yang ada di Pulo Gadung PT. Johnson Home Higine Product JHHP
yang memproduksi obat nyamuk Baygon cair dan Bayfresh, PT. Walet Kencana Perkasa yang berkedudukan di Surabaya yang memproduksi Bayclean, Autan dan
Baygon bakar, kemudian PT. Inti Kimiatama Perkasa yang hanya memproduksi
Agus Rianto : Penerapan Theory Of Constraints TOC Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi Di PT. X, 2009.
obat nyamuk bakar Baygon dan Mosfly yang berkedudukan di Medan, dan satu perusahaan yang menjadi distributor tunggal untuk seluruh produk Bayer
Company di Indonesia adalah PT. Ultramos Jaya. Perusahaan Bayer ini mendekatkan diri di bidang farmasi dan insektisida yang bersifat Costumer Care.
Setahun setelah berdirinya PT. Inti Kimiatama Perkasa, tepatnya pada akhir tahun 2002 terjadi peralihan dan penjualan bisnis dari Bayer Company ke
SC Johnson, dan PT. Inti Kimiatama Perkasa yang semula di bawah pengawasan Bayer Co., kemudian beralih di bawah pengawasan SC. Johnson, Amerika. SC
Johnson dalam memproduksi mendekatkan diri pada sistem CC Customer Care. Hampir 70 negara dikuasai oleh SC. Johnson baik benua Amerika maupun Eropa.
Saat ini SC.Johnson sedang meningkatkan market share-nya di Asia termasuk Indonesia. Banyak produk Costumer Care yang telah diproduksi oleh SC. Johnson
dan permintaan terhadap produk Costumer Care milik SC. Johnson sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya produk Johnson di pasaran.
Setelah pengambilalihan oleh SC. Johnson, PT. Inti Kimiatama Perkasa mengalami masa transisi selama enam bulan sebelum benar-benar dikendalikan
oleh SC. Johnson, dan pertengahan Juni 2003 resmi dipegang oleh SC. Johnson.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha